Akar Konflik Palestina-Israel

Pengantar: Sebagai hadiah menyambut Tahun Baru Hijriyyah 1 Muharram 1430 H. Sebagai bentuk rasa solidaritas kepada saudara-saudara seiman di Gaza Palestina. Sebagai ungkap rasa cinta kepada sesama Muslim, dimanapun mereka berada.

swaramuslim.com

Jenazah Muslim Palestina bergelimpangan. Korban arogansi Bani Israil. Sumber foto: swaramuslim.com


Bismillahirrahmaanirrahiim.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, dalam wawancara dengan TVOne mengatakan, bahwa serangan Israel ke Jalur Gaza sejak 27 Desember lalu, adalah serangan ilegal yang telah terjadi selama puluhan tahun. Dalam ulasan berita di MetroTV disebutkan, serangan Israel kali ini merupakan kejadian paling buruk sejak 60 tahun terakhir (sejak Israel berdiri tahun 1948). Para mahasiswa Arab mempertanyakan posisi Liga Arab yang tidak bisa berbuat apa-apa. Dunia internasional, termasuk negara-negara Eropa mengutuk keras serangan Israel ke Gaza, tetapi pihak yang dikutuk terus melancarkan serangan. Bahkan Israel telah menyiapkan tank-tank dan pasukan cadangan sekitar 6500 orang. Targetnya jelas, seperti kata Ehud Barak, yaitu menggulingkan Hamas.

Masalah konflik Palestina-Israel bukanlah konflik satu bangsa dengan bangsa lain. Ia adalah konflik peradaban yang usianya sangat tua. Disana terbentang benang merah panjang, sejak konflik antara Nabi Muhammad shallallah ‘alaihi wa sallam dengan kaum Yahudi di Madinah, konflik antara Yahudi dan Romawi, konflik antara Yahudi dengan negara-negara Eropa, konflik antara Musa dengan Fir’aun, bahkan konflik antara Yusuf ‘alaihissalam dengan saudara-saudaranya. Ujung-ujungnya adalah konflik abadi antara Allah Ta’ala dengan iblis laknatullah ‘alaih.

Kalau memahami konflik ini hanya secara lokal dan temporer, yakinlah Anda akan tersesat dalam frustasi. Kondisi Ummat Islam di jaman modern yang penuh kesulitan dan derita, merupakan bagian dari konflik ini. Yahudi sendiri adalah bangsa “terkuat di dunia”, dalam arti: merekalah satu-satunya ras manusia yang berani konfrontatif melawan kehendak Allah Ta’ala.

Sejarah Kebangkitan Yahudi

Ketika melihat konflik Palestina-Israel, kita perlu merunut kembali catatan-catatan perjalanan sejarah di masa lalu. Disana kita akan menemukan bahan-bahan untuk memahami peta konflik ini secara utuh. Jika tidak demikian, maka kita hanya akan “konsumen terbaik” berita-berita media massa seputar konflik ini. Bayangkan semua ini sudah dimulai sejak era Perang Arab, pembakaran Masjid Aqsha, tragedi Sabra Satila, Intifadhah akhir 80-an, tragedi Al Khalil Hebron, penembakan Muhammad Ad Durrah, pembunuhan Syaikh Ahmad Yasin dan Abdul Aziz Rantisi, dll. sampai serangan Israel saat ini. Dan rata-rata model peristiwanya serupa, hanya berbeda waktu dan para pelakunya saja.

Mari kita runut latar-belakang historis fitnah Yahudi di dunia, dengan memohon petunjuk dan pertolongan Allah Ta’ala:

[1] Bani Israil pada dasarnya masih keturunan Ibrahim ‘alaihissalam. Ibrahim memiliki dua anak, Ismail dan Ishaq ‘alaihimassalam. Ismail nanti menurunkan keturunan bangsa Arab Adnani, lalu Ishaq mempunyai anak Ya’qub ‘alaihissalam. Nah, Ya’qub inilah yang kemudian disebut Israil, sehingga anak-anak Ya’qub di kemudian hari disebut Bani Israil.

[2] Saat berbicara tentang Bani Israil, perhatian kita segera tertuju kepada anak-anak Ya’qub. Mereka adalah Yusuf ‘alaihissalam, Benyamin, dan 11 saudara Yusuf. Semuanya berjumlah 13 orang; sama jumlahnya dengan matahari, bulan, dan 11 bintang yang terlihat dalam mimpi Yusuf sedang bersujud kepadanya. Karena itu angka 13 merupakan “angka keramat” bagi Yahudi sampai saat ini. Banyak logo-logo perusahaan top dunia dibuat dari karakter 13 ini.

[3] Secara umum, Bani Israil itu mewarisi dua sifat besar, yaitu: sifat keshalihan dan sifat durjana. Sifat keshalihan diturunkan dari garis Yusuf ‘alaihissalam. Sedangkan sifat durhaka diturunkan dari sifat saudara-saudara Yusuf (seayah berbeda ibu). Disana sudah tampak bakat-bakat kelicikan, dengki, kebohongan, dan sebagainya. Tetapi itu sebatas potensi, bukan kemutlakan takdir. Apalagi, di akhir hayat Ya’qub, seluruh anak-anaknya tunduk dalam agama tauhid. (Al Baqarah: 133). Saat berbicara tentang Bani Israil, sebagian orang sangat shalih dan sebagian sangat durhaka. Namun setelah kedatangan Islam, Bani Israil tidak diperkenankan lagi mengikuti agama selain Islam. Jika mereka tidak masuk Islam, dianggap durhaka seluruhnya, tidak ada toleransi sedikit pun. (Ali Imran: 85).

[4] Perjalanan sejarah Bani Israil dimulai ketika Yusuf ‘alaihissalam bersentuhan dengan peradaban Mesir. Waktu itu atas jasa Yusuf membantu bangsa Mesir, mereka diberi lahan luas oleh penguasa Mesir di wilayah Kan’an. Disana Ya’qub dan anak-keturunannya mulai membangun kehidupan. Mereka memilih tinggal di Kan’an sebab dekat dengan Mesir yang makmur, sedang di tempat asalnya sering dilanda paceklik. Waktu itu anak keturunan Ya’qub sangat dihormati penguasa Mesir. Entah bagaimana mulanya, hubungan bangsa Mesir dengan anak-keturunan Ya’qub lama-lama menjadi buruk. Alih-alih Mesir akan menghargai jasa-jasa Yusuf di masa lalu, mereka malah menjadikan Bani Israil sebagai budak-budak. Setelah ditinggal oleh Ya’qub dan Yusuf, nasib Bani Israil menjadi bulan-bulanan bangsa Mesir. Hal itu bisa terjadi karena sifat buruk Bani Israil sendiri atau sifat menindas bangsa Mesir. Tetapi kalau mencermati sikap penguasa Mesir yang bersikap sportif kepada Yusuf, kemungkinan hal itu karena sifat Bani Israil sendiri.

[5] Era perbudakan Bani Israil di Mesir sangat mengkhawatirkan. Bukan saja karena perbudakan itu kejam, tetapi ia bisa menghancurkan karakter sebuah bangsa (Bani Israil). Bayangkan, selama ratusan tahun mereka tertindas oleh sistem tirani di Mesir. Bani Israil diberi anugerah berupa bakat-bakat kecerdasan besar, dan manakala bakat itu dibesarkan di bawah sistem perbudakan, ia bisa melahirkan penyimpangan mental dan pemikiran luar biasa. Oleh karena itu Allah Ta’ala mendatangkan Musa dan Harun ‘alaihimassalam untuk menyelamatkan Bani Israil. Misi dakwah Musa bukan untuk mengislamkan Fir’aun dan rakyatnya, tetapi untuk menyelamatkan Bani Israil dari penindasan Fir’aun. Dalam Al Qur’an: Dan Musa berkata: “Hai Fir’aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam, wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku.” (Al A’raaf: 104-105). Musa tidak pernah diperintahkan untuk memerangi Fir’aun, tetapi membawa Bani Israil tinggal di Palestina (waktu itu namanya bukan Palestina). [Perlu dicatat juga, Fir’aun (Pharaoh) adalah gelar raja-raja Mesir, bukan nama seseorang. Sedangkan Fir’aun yang tenggelam di Laut Merah bukanlah Fir’aun yang memangku Musa di waktu kecil, lalu direnggut janggutnya oleh Musa. Fir’aun dalam Al Qur’an lebih mencerminkan tabiat kekuasaan tiranik, bukan sekedar pribadi].

[6] Musa berhasil membawa Bani Israil keluar dari Mesir, Fir’aun dan bala tentaranya tenggelam di Laut Merah. Lalu mereka menetap di Ardhul Muqaddas (Palestina) setelah berhasil mengalahkan kaum Jabbarin di dalamnya. (Al Maa’idah: 20-26). Ini adalah peradaban mandiri Bani Israil kedua setelah era Ya’qub dan Yusuf di wilayah Kan’aan. Musa dan Harun mendampingi Bani Israil sampai saat mereka wafat. Ketika Musa masih hidup, Bani Israil tidak henti-hentinya menguji kesabaran Musa ‘alaihissalam. Betapa banyak kasus-kasus kedurjanaan Bani Israil, sekalipun di hadapan Nabinya sendiri, Musa dan Harun. Di antaranya: Mereka menyuruh Musa dan Allah berperang di Palestina, sedang mereka mau duduk-duduk saja; mereka meminta Musa agar membuatkan berhala untuk disembah seperti suatu kaum tertentu; mereka mengikuti Samiri, menyembah patung anak lembu dari emas; mereka hendak membunuh Harun ‘alaihissalam karena selalu menasehati mereka; mereka hampir tidak melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih sapi betina, karena terlalu banyak bertanya; mereka bosan makan Manna wa Salwa dan meminta bawang, menitumun, kacang adas; dan lain-lain. Begitu sabarnya Musa, sehingga Nabi shallallah ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Semoga Allah merahmati Musa, karena dia telah diganggu lebih banyak dari ini (ujian yang menimpa Nabi), tetapi dia tetap sabar.” (HR. Bukhari-Muslim). Sangat mengagumkan kalau melihat ketabahan perjuangan Musa ‘alaihissalam. Di dalamnya terdapat sangat banyak inspirasi untuk menghadapi konspirasi global seperti saat ini. Orang-orang Yahudi di jaman sekarang mengklaim mencintai Musa, padahal di era nenek-moyang mereka, Musa benar-benar mereka sia-siakan. Musa itu lebih dekat kepada kita (kaum Muslimin), daripada Yahudi laknatullah itu.

[7] Saya menyangka, sifat-sifat durjana kaum Yahudi merupakan kristalisasi dari sifat-sifat buruk mereka selama ribuan tahun, sejak perilaku saudara-saudara Yusuf ‘alaihissalam, masa perbudakan di Mesir, kedurhakaan mereka kepada Musa, Dawud, Sulaiman, Zakariya, Yahya, Isa, dan Nabi-nabi lainnya ‘alaihimussalam. Bahkan kedurhakaan mereka di hadapan Nabi shallallah ‘alaihi wa sallam di Madinah. Dalam Al Qur’an disebutkan sebuah ayat yang terasa bagai petir menimpa muka kaum Yahudi: “Lalu ditimpahkanlah kepada mereka (kaum durjana Bani Israil) nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi secara tidak hak. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.” (Al Baqarah: 61).

[8] Peradaban terakhir Bani Israil yang wujud di muka bumi adalah Kerajaan Nabi Sulaiman ‘alaihissalam di Palestina. Beliau adalah putra Nabi Dawud ‘alaihissalam dari salah satu isterinya. Nabi Dawud adalah seorang pejuang yang berhasil membunuh Jalut (Goliath) di Palestina. (Oleh karena itu bangsa Barat mengenal kisah “David and Goliath”). Beliau ikut dalam pasukan Bani Israil di bawah pimpinan Thalut (Saul). Hal ini terjadi di masa Nabi Samuel ‘alaihissalam. Al Qur’an menjelaskannya dalam Surat Al Baqarah ayat 246-251.

[9] Kerajaan Sulaiman memiliki keistimewaan, yaitu kekayaan materinya yang sangat besar. Ia terkenal menjadi buruan manusia di dunia, sebagai harta terpendam “King Solomon”. Sampai saat ini kekayaan itu masih menjadi misteri, apakah sudah terkuak atau masih tersembunyi di balik permukaan bumi? Setelah masa Kenabian Sulaiman berlalu, kerajaan Bani Israil semakin merosot. Sampai akhirnya mereka dihancurkan oleh Nebuchadnezzar dari Kerajaan Babilonia (maaf, kemarin tertulis Byzantium. Kesalahan sudah diperbaiki, -pen). Peristiwa itu disebutkan dalam Surat Al Israa’ ayat 4-5.

[10] Setelah Bani Israil tercerai-berai di Palestina, mereka menyebar ke berbagai belahan dunia. Mereka pergi ke Eropa, ke Jazirah Arab, ke anak benua India, dan sebagainya. Itulah yang kemudian dikenal dengan istilah DIASPORA. Bani Israil tercerai-berai. Agar mendapat keamanan di Eropa, mereka menjilat kepada para penguasa Romawi. Termasuk menghasut Romawi agar memusuhi Isa ‘alaihissalam dan para pengikutnya. Kisah Ashabul Kahfi adalah sebagian pecahan dari para pengikut Isa Al Masih ‘alaihissalam.

[11] Perilaku Yahudi di Jazirah Arab sangat menarik. Mereka datang ke Madinah bukan hanya karena ingin menyelamatkan diri dari kekejaman Romawi. Tetapi mereka juga berniat menjemput Kenabian terakhir yang akan datang setelah Musa dan Isa ‘alaihimassalam. Mereka ingin “memaksakan” agar Kenabian itu jatuh ke pangkuan mereka. Kenabian ini mereka butuhkan agar mampu membangun kejayaan Bani Israil kembali seperti di jaman Musa dan Sulaiman. Namun setelah mereka menyadari bahwa Kenabian tidak lagi di pihak mereka, tetapi jatuh ke tangan bangsa Arab, mereka marah sekali. Dalam Al Qur’an disebutkan: “Dan ketika datang kepada mereka (Yahudi) sebuah Kitab dari sisi Allah (Al Qur’an) yang membenarkan keberadaan apa yang ada di sisi mereka (Taurat), padahal sebelumnya mereka selalu memohon (kedatangan Nabi) agar dimenangkan atas orang-orang kafir. Maka ketika telah datang (Kenabian dan Wahyu) yang sangat mereka kenal, mereka mengkafirinya. Maka laknat Allah atas orang-orang kafir itu (Yahudi).” (Al Baqarah: 89).

[12] Yahudi Bani Israil sangat marah ketika tahu bahwa Kenabian jatuh ke tangan bangsa Arab, anak keturunan Ismail ‘alaihissalam. Itu pun turun di Makkah, bukan Madinah tempat mereka tinggal disana. Yahudi telah habis-habisan dalam menanti kedatangan Nabi penerus Musa ‘alaihissalam ini. Ratusan tahun mereka tinggal di Madinah, melebur bersama budaya Arab, berbahasa Arab, dan memberi nama anak-anaknya dengan istilah Arab, bukan istilah Hebrew (Ibrani). Bahkan mereka ikut terlibat dalam konflik antara kabilah besar Aus dan Khazraj di Madinah. Sebagian Yahudi membela Aus, sebagian mendukung Khazraj.

[13] Kemarahan Yahudi akhirnya tertuju kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Yahudi marah ketika Kenabian justru jatuh ke tangan bangsa Arab. (Al Baqarah: 90). Apalagi dalam Al Qur’an dijelaskan sangat banyak kebusukan-kebusukan Yahudi. Yahudi merasa dibenci oleh Allah. Bahkan tanda-tanda kekecewaan itu sudah muncul ketika Isa ‘alaihissalam diturunkan. Anda tahu bagaimana misi Kenabian Isa? Salah satunya adalah: “Tidaklah aku diutus, melainkan kepada domba-domba sesat dari kalangan Bani Israil.” Meskipun Isa adalah bagian dari Bani Israil, tetapi kedatangannya membuat muram wajah kaum Yahudi. Isa ternyata membawa Kitab Suci baru, yaitu Injil (bukan mengikuti Taurat atau Tabut dari jaman Nabi-nabi sebelumnya). Isa juga tidak henti-hentinya mengecam kejahatan perilaku Bani Israil. Isa dianggap lebih dekat kepada murid-muridnya daripada ke kaum Bani Israil sebagai sebuah etnik. Kemarahan itu semakin menjadi-jadi setelah Kenabian terakhir jatuh ke tangan bangsa Arab. (Al Baqarah: 90).

[14] Kemudian terbukti bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallah ‘alaihi wa sallam tidak hanya menyalahkan perilaku jahat kaum Yahudi. Tetapi ia juga menyebabkan kaum Yahudi tercabut akar-akarnya dari Jazirah Arab. Sejak Islam datang, kabilah-kabilah Yahudi tersingkir, seperti kabilah Nadhir, Qainuqa, Quraidhah, hingga benteng terakhir mereka di Khaibar.

[15] Setelah mengalami kekalahan berat di masa Nabi shallallah ‘alaihi wa sallam dan Khalifah-khalifah setelahnya, kaum Yahudi menyingkir dari Jazirah Arab. Mereka bergabung dengan Yahudi-yahudi lain di Eropa. Dalam masa ratusan tahun Yahudi menyebar di berbagai negara Eropa, seperti Spanyol, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, dan sebagainya.

[16] Kaum Yahudi dalam mengembangkan komunitas, caranya sangat unik. Mereka tidak berbaur dengan masyarakat setempat, bahkan mengharamkan asimilasi. Mereka memelihara warisan-warisan agamanya, terutama membangun kesombongan etnik sampai melampaui batas. Mereka menjalankan bisnis berbasis ribawi dan mereka melakukan ritual-ritual pengorbanan. Dalam ritual pengorbanan, mereka membunuh warga setempat untuk dikuras darahnya, lalu dipakai untuk persembahan. Begitu kejamnya, sampai mereka membuat alat semacam drum yang di dalamnya penuh dengan paku-paku. Di bagian bawah ada saluran untuk mengalirkan darah. Orang yang dikorbankan, dimasukkan drum itu, sampai tubuhnya penuh luka tertusuk paku, lalu darah mengucur ke bawah. Ritual semacam ini kemudian terbongkar, sehingga Yahudi diusir dari negara-negara tertentu di Eropa, salah satunya dari Spanyol. Spanyol melarang Yahudi tinggal di negerinya sampai saat ini, karena kekejaman mereka dalam soal ritual keji itu.

[17] Setelah terusir dari Eropa, Yahudi kesekian kalinya menyebar ke negara-negara lain yang masih mau menampung mereka. Kebetulan waktu itu rakyat Eropa sedang mulai eksodus menuju benua Amerika yang baru ditemukan oleh Columbus. Yahudi ikut di dalamnya. Sampai Amerika merdeka dari tangan Inggris, Yahudi telah eksis di dalamnya. Hingga ketika itu Benyamin Franklin mengingatkan bangsa Amerika tentang bahaya kaum Yahudi. Dia menyebut Yahudi seperti bangsa “vampire” yang tidak bisa damai dengan bangsa lain. Tepat sekali ucapan Benyamin Franklin, sebab dia telah membaca sepak terjang Yahudi di Eropa. Namun sayang, bangsa Amerika tidak memahami arti peringatan Benyamin Franklin tersebut, sehingga apa yang dia takutkan sekitar 400 tahun silam, benar-benar terjadi. Krisis finansial di Amerika saat ini adalah akibat nyata dari sistem ekonomi ribawi Yahudi.

[18] Satu titik sejarah yang jarang diperhatikan oleh para ahli sejarah, yaitu kedatangan Yahudi ke wilayah Turki Utsmani. Kejadian ini terpisah jarak sekitar 700 atau 800 tahun sejak era Nabi shallallah ‘alaihi wa sallam. Tentu setelah masa selama itu, peristiwa kejahatan Yahudi di Madinah telah dilupakan. Yahudi diterima dengan tangan hangat di tengah-tengah masyarakat Turki Utsmani. Hal ini juga merupakan aplikasi dari ajaran Islam yang memperbolehkan di dalamnya orang Yahudi dan Nashrani tinggal, selama mereka membayar jizyah. Yahudi tidak dianiaya di negeri ini, mereka diberi pelayanan dan penghormatan, layaknya warga negara Islam. Tentu saja, Yahudi berusaha “bersikap sopan”. Di seluruh dunia tidak ada yang memperlakukan mereka dengan manusiawi, selain Peradaban Islam. Disini Yahudi tidak mungkin akan melakukan ritual pengorbanan yang mengerikan itu. Lagi pula, Yahudi waktu itu tinggal di bawah negeri Islam. Mereka tidak takut akan dikutuk oleh Allah, sebab negeri Islam menjadi pelindung mereka. Di Turki Utsmani, Yahudi tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan bejat mereka. Yahudi berlaku baik. Tanpa diduga, ternyata disinilah Yahudi mempersiapkan segala konsep-konsep kejahatan global mereka. Kemurahan Khilafah Islam justru dimanfaatkan Yahudi untuk mempersiapkan imperium kejahatan di seluruh dunia, seperti kita saksikan saat ini.

[19] Selain mengkhianati Khilafah Islam, Yahudi juga mempersiapkan beberapa jurus maut untuk meruntuhkan peradaban Islam, yaitu:

(a) Yahudi menyebarkan guru sebanyak-banyaknya di tengah masyarakat Turki Utsmani. Guru-guru itu tidak menyebarkan prinsip-prinspi kekafiran secara langsung, tetapi menyebarkan filsafat humanisme August Comte. Dengan falsafah itu diharapkan anak-anak Turki akan kehilangan sifat furqan akidah Islam, lalu diganti sifat-sifat kemanusiaan saja. Tujuan dari gerakan ini adalah memisahkan generasi muda Turki dari sifat-sifat Islami. Karena itu pula, suatu saat generasi muda Turki hilang rasa hormatnya kepada Sultan Khilafah Islam, dan mereka mau mendukung gerakan Kemal At Taturk sang terkutuk.

(b) Yahudi mendorong bangkitnya ideologi Nasionalisme Arab dan Dunia Islam. Dengan ideologi itu tidak ada lagi kesatuan Khilafah Islamiyyah. Kaum Muslimin terpecah-belah dalam berbagai bangsa yang egois sesuai etnik dan wilayahnya. Jika Khilafah Islamiyyah tetap berdiri, mustahil “Kerajaan Yahudi” dalam wujud Israel di Palestina akan bangkit. Kalau Anda saksikan bangsa Arab terpecah-belah menjadi negara-negara kecil, masing-masing saling konflik. Hal itu adalah kondisi yang diinginkan oleh Yahudi. Di jaman itu Jalaluddin Al Afghani sangat aktif berdiplomasi untuk memerdekakan negara-negara Arab dari tangan penjajah. Tetapi di kemudian hari terbuka hasil-hasil penelitian bahwa Al Afghani adalah anggota setia Freemasonry. (Salah satunya buku terbitan WAMI tentang gerakan-gerakan pemikiran keagamaan di dunia). Peranan Al Afghani seperti memperkuat sifat Nasionalisme Arab, agar tidak bangkit lagi Khilafah Islamiyyah.

(c) Sebagai ganti konsep Khilafah Islamiyyah, Yahudi menyebarkan paham demokrasi seluas-luasnya di seluruh dunia, termasuk di negeri-negeri Islam. Paham ini semakin mempersulit posisi Ummat Islam. Peluang-peluang kebangkitan semakin tipis, sebab demokrasi mengikuti suara terbanyak, sedangkan sebagian besar manusia cenderung mengikuti hawa nafsunya.

(d) Yahudi menggerakkan seluruh mesin-mesin politiknya, termasuk agen-agennya di Amerika, Eropa, dan Timur Tengah untuk membidani lahirnya negara Israel pada tahun 1948. Secara politik, Inggris berada di balik pendirian Israel melalui Deklarasi Balfour. Tetapi secara potensial, Amerika mendukung penuh Israel. Dalam diplomasi internasional, isu Holocaust dipakai agar Yahudi dikasihani dunia internasional. Melalui hak veto yang dimiliki Amerika dan Inggris di PBB, Yahudi bisa lenggang kangkung mengejar ambisi-ambisinya.

(e) Yahudi menyempurnakan usahanya, dengan menguasai media massa, membuat satuan intelijen yang handal (Mossad), menguasai pasar keuangan dunia, memiliki lembaga pusat ribawi IMF dan World Bank. Mereka juga menguasai Hollywood, dunia akademis, dunia riset, fashion, dan sebagainya. Termasuk dengan merilis agama baru di kalangan Ummat Islam, yang kita kenal sebagai SEPILIS (Sekularisme, Pluralisme, Liberalisme). Inilah kenyataan yang kemudian disebut sebagai: “Yahudi menggenggam dunia!” Bahkan negara sekuat Amerika pun bertekuk lutut di bawah dominasi Yahudi. Termasuk Barack Obama yang sebentar lagi dilantik menjadi Presiden Amerika.

[20] Berdirinya Israel tahun 1948 adalah impian besar Yahudi sejak jaman Musa, Dawud, Sulaiman, bahkan jaman Nabi Muhammad shallallah ‘alaihi wa sallam. Yahudi sangat membutuhkan “Kerajaan Bani Israil” untuk mengalahkan orang-orang kafir. Mereka sebenarnya beriman kepada Allah, dalam arti mereka percaya bahwa datangnya seorang Nabi akan membuat mereka mulia, dan musuh-musuhnya dari kalangan orang kafir terkalahkan. Tetapi setelah jelas di mata mereka bahwa Kenabian terkahir itu bukan untuk Bani Israil, maka mereka tidak lagi menanti kedatangan seorang Nabi. Lalu apa yang mereka lakukan? Mereka hendak mendirikan “Kerajaan Bani Israil” dengan kekuatan tangan, otak, dan uang mereka sendiri. Dan hal itu berhasil, tahun 1948 lalu. Lebih buruk lagi, mereka menganggap kaum Muslimin sebagai orang kafir. Padahal yang mengingkari Kenabian Rasulullah adalah mereka, sehingga disebut kafir dalam Surat Al Baqarah ayat 89.

[21] Sebelum Yahudi memutuskan mendirikan negara di Palestina, waktu itu ada tiga pilihan tempat: Palestina, Agentina, atau Ethiopia. Mengapa dipilih tiga negara ini? Jelas mereka telah melakukan perhitungan yang sangat cermat. Namun pilihan akhirnya jatuh ke Palestina, yang dekat dengan sumber-sumber peradaban Yahudi sendiri di Yerusalem dan sekitarnya. Namun resikonya, disini akan menghadapi banyak tantangan dari negara-negara tetangganya yang mayoritas Muslim. Untuk itu jelas Yahudi harus mempersiapkan segala macam kekuatan, termasuk mendidik agen-agen loyalisnya di negara-negara Arab.

[22] Sebuah pertanyaan menarik, mengapa selama puluhan tahun terjadi konflik berdarah di Palestina dan tidak selesai-selesai? Jawabnya, selain karena memang “Kerajaan Bani Israil” merupakan cita-cita peradaban Yahudi sejak ribuan tahun lalu; juga karena banyaknya tangan-tangan non Yahudi yang membantu negara tersebut. PBB, Amerika, Inggris, Rusia, IMF, World Bank, dll. jelas mengabdi kepentingan Yahudi. Tetapi harus juga disadari banyak agen-agen Yahudi yang tersebar di negara-negara Arab. Mereka setiap hari, siang dan malam menyembah kepentingan Yahudi. Mereka adalah orang-orang kafir, meskipun KTP-nya Islam. Di Mesir, Yordan, Syria, Turki, dll. banyak orang yang identitasnya Muslim, tetapi hatinya telah menjadi Yahudi. Bahkan di negara-negara kaya seperti UEA, Qatar, Bahrain, dll. banyak dijumpai kemegahan jahiliyyah, yang sebenarnya merupakan hasil konspirasi Yahudi untuk menjauhkan Arab dari Islam. Kota seperti Dubai, Abu Dhabi, dan lainnya tidak kalah liberalnya dari kota-kota di Barat.

[23] Dapat disimpulkan, kaum Yahudi itu bukan para pemeluk agama Samawi (ajaran Ya’qub, Yusuf, Musa, Harun, Dawud, Sulaiman, Zakariya, Yahya, Isa ‘alaihimussalam). Mereka adalah orang-orang yang sangat arogan dengan etnisnya. Hakikat agama Yahudi adalah: pemujaan terhadap etnis mereka sendiri! Tidak ada satu pun ras manusia yang sangat ekstrim dalam soal etnis, selain Yahudi. Begitu ekstrimnya sampai mereka berani menghina Allah, marah ketika Isa membawa ajaran Injil, marah ketika Kenabian terakhir jatuh ke tangan bangsa Arab. Mereka menulis “kitab suci” tandingan bagi Taurat (Talmud), menyebut bangsa non Yahudi sebagai Ghaiyim, merusak kehidupan di muka bumi. Mereka merasa mulia sebagai pewaris “darah biru” Nabi-nabi, merasa diunggulkan atas semua ras manusia, pernah disumpah langsung oleh Allah dengan diangkat bukit Tursina di atasnya, dan lain-lain. Yahudi benar-benar mewarisi ideologi arogansi dari makhluk yang pernah mendebat Allah Ta’ala: “Ana khairun minhu, khalaqtani min naarin wa khalaqtahu min thiin” (aku lebih baik dari dia, Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah). Pemerintah Yahudi, baik di Israel maupun di dunia internasional, adalah perwujudan dari imperium arogansi. Wajar jika simbol-simbol yang selalu mereka angkat selalu bernuansa satanic. Contoh, logo yang dipakai Manchester United (MU) saat ini the red devil. Dan ada ribuan logo atau lambang yang intinya memuja arogansi iblis laknatullah.

Yahudi Merusak Peradaban

Andai ambisi Yahudi satu-satunya adalah ingin membentuk “Kerajaan Bani Israil” seperti di masa Musa, Dawud, Sulaiman, apa susahnya membangun negara seperti itu? Toh, mereka memiliki uang banyak, strategi canggih, serta SDM handal. Tidak sulit bagi Yahudi membangun negara di sebuah sudut dunia. Selama ini banyak negara-negara berdiri dengan modal lebih buruk dari Israel. Negara seperti Bosnia, Chechnya, Kamboja, Myanmar, Timor Leste, dan lainnya tidak memiliki persiapan semegah milik Yahudi. Lagi pula, mengapa Israel harus mendirikan negara di Tanah Al Quds yang merupakan wilayah milik Ummat Islam? Bahkan ia didirikan di jantung peradaban Islam, di Timur Tengah.

Andai Yahudi sudah tidak menemukan solusi lain, selain harus menegakkan “Kerajaan Bani Israil” di Palestina, mengapa mereka harus juga menghancurkan peradaban manusia di dunia? Mengapa Yahudi tidak cukup menempuh cara-cara politik atau militer, tanpa harus menghancurkan peradaban manusia? Kenyataan yang sangat menyakitkan, berdirinya Israel ditempuh bukan hanya dengan menteror warga Muslim Palestina, tetapi juga dengan menyebarkan kehancuran peradaban di seluruh muka bumi. Lihatlah di dunia selama ini, adakah yang selamat dari film Hollywood, media massa Yahudi, bank ribawi, IMF dan World Bank, pornografi, seks bebas, prostitusi, narkoba, perjudian, dan lainnya? Hingga ke anak-anak balita pun, banyak “diracuni” oleh kartun-kartun Walt Disney.

Ternyata, di luar persangkaan kita semua, Yahudi justru sangat mempercayai khabar Al Qur’an. Sebenarnya, mereka mengimani ayat-ayat Al Qur’an, tetapi anehnya mereka bersikap konfrontatif terhadap Al Qur’an. Yahudi sangat mengerti ayat-ayat dalam Surat Al Israa’ berikut ini:

Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.”

Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.

Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri. Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid itu (Al Aqsha), sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. (Surat Al Israa’: 4-7).

Kehancuran pertama Yahudi terjadi saat sisa-sisa Kerajaan Sulaiman dihancurkan oleh Nebuchadnezzar, sehingga bangsa Yahudi tercerai-berai. Adapun setelah kehancuran pertama ini, mereka akan menjadi kuat dan bisa mengalahkan musuh-musuhnya. Hal itu terjadi saat sekarang ini, ketika “Yahudi menggenggam dunia”. Dan nanti di puncak kezhalimannya, Israel akan dihancurkan sebagaimana sisa Kerajaan Sulaiman dulu dihancurkan. Pertanyaannya, mengapa kehancuran kedua itu tidak dihitung saat Yahudi dihancurkan oleh Spanyol atau NAZI Jerman? Jawabnya sederhana, sebab waktu itu Yahudi belum memiliki wilayah sendiri. Mereka masih numpang di negeri orang. Adapun saat ini Yahudi sudah bermukim di suatu (Palestina) tempat sebagaimana Kerajaan Sulaiman dulu.

Yahudi sebenarnya mengimani “jadwal sejarah” sebagaimana disebutkan Al Qur’an di atas. Mereka yakin, dirinya akan diberi kesempatan untuk merajalela di muka bumi. Hal itu terbukti sebagaimana kenyataan saat ini. Hingga Mahathir Muhammad mengecam dominasi Yahudi, dengan mengatakan bahwa 6 juta Yahudi bisa mengendalikan 6 miliar manusia di dunia. Yahudi tidak merasa cukup dengan hanya mendirikan Israel, bahkan tidak cukup dengan menempuh jalur politik, mereka benar-benar ingin merajalela di bumi dengan segala kedurhakaannya.

Lalu siapa yang ingin dilawan Yahudi? Mereka tidak sekedar ingin melawan Muslim Palestina, Hamas atau Syaikh Ahmad Yasin, dunia Arab dan Ummat Islam sedunia, atau segala peradaban manusia. Tetapi mereka ingin melawan Allah Ta’ala dengan segala kekuatan yang mereka miliki. Yahudi adalah satu-satunya ras manusia yang berani menghina Allah dengan ucapan mereka: “Tangan Allah terbelenggu.” Kemudian mereka dikutuk oleh Allah karena perkataannya itu. (Al Maa’idah: 64). Mereka pula yang berani mengatakan, “Sesungguhnya Allah itu fakir dan kami kaya raya.” (Ali Imran: 131). Disini ada dendam sejarah yang amat sangat parah di hati kaum Yahudi terhadap eksistensi agama Allah.

Aneh memang, Yahudi mengimani khabar Al Qur’an, tetapi sekaligus menentang eksistensi agama Allah (Islam). Sifat mereka persis iblis yang mengimani Allah, tetapi mendurhakai-Nya. Untuk merealisasikan maksudnya, Yahudi mengangkat simbol “Messiah”, yang pada hakikatnya adalah dajjal laknatullah. Dajjal disebutkan oleh Nabi sebagai fitnah terbesar bagi orang-orang beriman.

Maka janganlah heran dengan kezhaliman Yahudi saat ini di Palestina. Ia adalah sebagian penampakan atau konsekuensi dari dendam sejarah mereka. Awalnya, Bani Israil hanyalah sebuah kaum dengan perilaku tertentu. Perjalanan sejarah mereka yang sangat panjang melahirkan watak durjana luar biasa. Dan ternyata, watak Bani Israil itu “telah disiapkan” untuk menjadi cobaan di akhir jaman. Dulu para ahli tafsir merasa heran, mengapa A Qur’an banyak sekali bicara tentang Yahudi? Padahal setelah tercerai-berai di Madinah, mereka nyaris lenyap (mungkin karena eksodus keluar dari negeri-negeri Islam). Karena itu sebaik-baik usaha untuk melawan Yahudi adalah memahami sifat-sifat mereka dalam Al Qur’an (khususnya Surat Al Baqarah). Dan satu lagi, yakinlah bahwa serangan Israel ke Gaza bukan serangan terakhir mereka. Itu hanya delay sebelum go with new aggression!

Wallahu a’lam bisshawaab.

Ardhillah, 4 Muharram 1430 H.

AM. Waskito.

36 Responses to Akar Konflik Palestina-Israel

  1. senopatiarthur berkata:

    Promosikan artikel anda di http://www.infogue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur info cinema, game online & kamus online untuk para netter Indonesia. Salam!
    http://berita-politik-dunia.infogue.com/special_akar_konflik_palestina_israel

  2. irfan berkata:

    Hancurkan zionis laknatullah!!!

  3. Ufie berkata:

    Ilmu yang bermanfaat nih. BEST ARTICLE

  4. Insan berkata:

    Assalamualaikum. Wr. Wb

    Ustadz, kalo kita berbicara masalah konflik Israel – Palestina, musti ingat ucapan the Founding Father zionisme yaitu Theodore Herzl , “If you will it, it is no dream”, jika kau menginginkannya, itu bukanlah mimpi”. Melakukan atau menginginkan segala hal adalah bukan sebuah mimpi bagi bangsa Yahudi.

    Herzl yang banyak mempropagandakan nasionalisme Yahudi, bahwa kebangkitan ras Yahudi harus melalui cara politik dengan mendirikan negara bukan kembali pada agama. Theodore Herzl sangat peduli terhadap bangsa Yahudi yang ketika itu banyak mengalami penderitaan, kesengsaraan, penindasan dari bangsa Eropa khususnya dari Institusi Gereja yang terkenal kekejamannya yaitu Inquisisi, banyak melakukan persekusi terhadap Yahudi. Kepedulian Herzl terhadap Yahudi, melahirkan gagasan negara Yahudi yang termuat dalam bukunya , “Der Judenstaat”.

    Meskipun zionisme laknatullah berhasil mendirikan Israel, dalam Yahudi sendiri terpecah 2 faksi, Yahudi pro zionis dengan Yahudi anti-zionis. Contoh Yahudi anti-zionis di AS, ada lembaga Naturei Karta dan Haredim Movement yang sangat tidak setuju dan selalu menentang dengan ideologi zionisme. Tapi tentunya kita jangan senang dulu dengan eksistensi Yahudi yang anti-zionis, sebab Yahudi identik dengan skenario, infiltrasi, dan tentu saja konspirasi.

  5. keiko berkata:

    Semua mahluk di dunia sudah tahu baik buruknya Israel didunia., dari sejarahnya hingga sekarang. Israel adalah Bangsa Pilihan Tuhan, mau dihancurkan atau dilkanat, dikutuk mpe bibir dower juga percuma. Kekerasan tetap tidak dapat diterima, tapi untuk membalas tindakan Israel terhdp palestina jgn ditimpakan pada penganut agama Kristen di Indonesia yang dianggap mengamut agama barat. dan sya yakin tahun 2009 pasti ada kerusuhan bernuansa SARA. dari artikel di atas sudah saya simpulkan bahwa yahudi merusak . lha software yg kita pakai utk hp, laptop,trus sampo, makanan, sabun mandi, produk2 bayi sabun cuci, dll semua produk asing, diboikot mandi pake lumpur…kalo benci yahudi, Israel, atau Amerik simpel ko…jgn pake hp, laptop, jgn pake indovision. film2 Hollywood Walt Disney justru lebih baik dari sinteron, tema- tema kekeluargaan dan perrsahabatan lebih banyak di sisipkan pada film anak2 dari Hollywood. Jgn salah paham dulu, tidak semua orang Yahudi bikin film2 hollywood, banyak dari Asia, Arab, India, dan Indonesia yang jadi warga Amerika lebih banyak bikin film, gak cuma yahudi yang pinter. saya tidak pro kontra Isarel dan Palestina, cari bukti dulu apakah hanya Israel yang slah, HAMAS juga PENGECUT karena jadikan warga sipil palestina sebagai tumbal.

  6. joyo berkata:

    @keiko

    kok bisa anda mengatakan HAMAS pengecut dengan menjadikan warga sipil sebagai tumbal. Logikanya dari mana kang? Trus arek-arek Suroboyo yang bertempur melawan penjajah sehingga pada hari itu dijadikan hari pahlawan anda samakan juga dengan pengecut donk kalau gitu….aneh banget deh !!. ndak usah mrofokatori lah….

  7. dir88gun berkata:

    Masalah persengketaan tanah antara warga Muslim & Yahudi di Pelestin bermula pada saat Daulah Khilafah Usmaniyah di Turki mengalami kehancuran akibat propaganda kafir Barat.
    Hal tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Teodhore Hertz dkk yang menghasut warga Yahudi agar menguasai tanah Palestin.
    Cara paling efektif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah mengembalikan hak pengelolaan tanah tersebut kepada pemilik terakhir yang sah, yaitu Daulah Khilafah.
    Tanah Palestin adalah tanah wakaf yang diserahkan secara ikhlas dari pemilik sebelumnya kepada Khalifah Umar ra. & kemudian dibebaskan kembali dari tangan penjajah oleh Khalifah Muhammad al Fatih.
    Bisa saja saudara Muslim kita di Pelestin lari & mengungsi ke negara lain agar selamat, namun hal itu tidak mereka lakukan, karena mereka telah bersumpah untuk merelakan jiwa mereka guna melindungi tanah wakaf milik Daulah Khilafah, hingga Daulah Khilafah bangkit kembali.
    Wahai Saudara Muslim di manapun juga, relakah kalian berlama-lama membiarkan penderitaan saudara muslim kita di Palestin terus berlarut-larut?
    Wahai Saudara Muslim di manapun juga, marilah kita tegakkan Khilafah sekarang juga!
    Agar Saudara kita, baik umat Muslim maupun Yahudi, dapat kembali berdamai seperti sedia kala!
    Agar berbagai masalah yang melanda kita saat ini dapat teratasi!
    Dan yang terpenting, agar hukum Allah dapat ditegakkan kembali di muka bumi ini!

  8. selendang_biru berkata:

    perang gerilya memang rakyatlah yang menjadi korban terutama wanita dan anak, itu memang resiko yang harus dibayar untuk sebuah kemerdekaan. tapi darah yang mengalir dari tubuh wanita dan anak-anak palestina itu akan menjadi perekat semangat bangsa palestina, sebagaimana bangsa indonesia dulu dengan semangat gerlya yg dikobar, ingat “PERANG GERILYA SAMPAI SAAT INI MASIH MERAJAI PEPERANGAN MANAPUN” kita sebagai bangsa indonesia harus bangga karena “METODE PERANG GERILYA” dilahirkan oleh para pemuda-pemudi Indonesia yaitu PAK DIRMAN (jenderal besar Sudirman) yang hingga saat ini diadopsi oleh negara-negara lain sebagai taktik berperang, dulu berapa banyak bangsa kita yang menjaedi korban untuk mendapatkan sebuah kemerdekaan. teruskan perjuangan di Palestina “ALLOHU AKBAR” X3 “MERDEKA ATAU MATI”

  9. abisyakir berkata:

    @ Selendang Biru

    Setuju setuju setuju…alhamdulillah.

    AMW.

  10. bingung berkata:

    TUHAN memberkati kita semua

  11. yossyrahadian berkata:

    “Dan satu lagi, yakinlah bahwa serangan Israel ke Gaza bukan serangan terakhir mereka. Itu hanya delay sebelum go with new aggression!”

    Surat Albert Pike (The Souvereign Grand Commander of the Ancient and Accepted Scottish Rite of Freemasonry’, tokoh puncak “Freemasonry” di Amerika Serikat) kepada Giuiseppe Mazzini pada tanggal 15 Agustus 1871

    ……
    PD III, direncanakan akan dilaksanakan pada awal abad ke-21 yang bersumber dari berbagai bentuk perbedaan yang menghasilkan kekacauan dan konflik oleh agen-agen “Freemasonry”, antara kaum Zionis dengan bangsa-bangsa Arab, Konflik itu dircncanakan akan meluas ke seluruh dunia.

    Mohon ijin untuk menyalin artikel sampeyan sam.

    Wassalammu’alaykum warahmatullah

  12. yossyrahadian berkata:

    Jalaluddin Al Afghani –> Jamaluddin Al Afghani
    WAMI –> WAMY (World Assembly of Moslem Youth)

    CMIIW

  13. Kuntum Azkia berkata:

    ya allah kabulkanlah doa ku ya allah kasihanilah mereka yg ada di palestina sana ya allah kami disini baik-baik aja ya allah disana mereka mati tertembak peluru ya allah dan disana mereka mati dilempar bom ya allah kabulkanlah doa ku ya allah amin ya rabbal alamin.

  14. Kuntum Azkia berkata:

    Masalah persengketaan tanah antara warga Muslim & Yahudi di Pelestin bermula pada saat Daulah Khilafah Usmaniyah di Turki mengalami kehancuran akibat propaganda kafir Barat.
    Hal tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Teodhore Hertz dkk yang menghasut warga Yahudi agar menguasai tanah Palestin.
    Cara paling efektif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah mengembalikan hak pengelolaan tanah tersebut kepada pemilik terakhir yang sah, yaitu Daulah Khilafah.
    Tanah Palestin adalah tanah wakaf yang diserahkan secara ikhlas dari pemilik sebelumnya kepada Khalifah Umar ra. & kemudian dibebaskan kembali dari tangan penjajah oleh Khalifah Muhammad al Fatih.
    Bisa saja saudara Muslim kita di Pelestin lari & mengungsi ke negara lain agar selamat, namun hal itu tidak mereka lakukan, karena mereka telah bersumpah untuk merelakan jiwa mereka guna melindungi tanah wakaf milik Daulah Khilafah, hingga Daulah Khilafah bangkit kembali.
    Wahai Saudara Muslim di manapun juga, relakah kalian berlama-lama membiarkan penderitaan saudara muslim kita di Palestin terus berlarut-larut?
    Wahai Saudara Muslim di manapun juga, marilah kita tegakkan Khilafah sekarang juga!
    Agar Saudara kita, baik umat Muslim maupun Yahudi, dapat kembali berdamai seperti sedia kala!
    Agar berbagai masalah yang melanda kita saat ini dapat teratasi!
    Dan yang terpenting, agar hukum Allah dapat ditegakkan kembali di muka bumi ini!

  15. joni berkata:

    Assalam mualaikum w.w
    Negara Muslim dunia jangan hanya melihat,mendengar,memperhatikan,tanpa harus berbuat sesuatu, dmana letaknya kekompakkan negara2 muslim di dunia. kita enak2kan di negara kita sementara saudara kita dibayangi ketakutan yg tiada henti. kalau lah umat islam didunia ini bersatu pasti para yahudi dan zionis akan takut, jadi tolonglah saudara2 kita bagaimanapun caranya wassalam.

  16. sugeng prayitno berkata:

    save palestin

  17. darma berkata:

    cara nya memang sulit….. yahudi kan hebat gabakalan kalah yang mampu mengalah kan yahudi ya ALLAH tp saat ini ALLAH hanya diam seribu bahasa. wjar lah nama nya komitmen sama ucapan ya… semua manusia yg di ciptakan adalah milik nya tampa terkecuali…. jd untuk mengalah kan yahudi saya rasa bukan hanya dengan doa melain kan bergabung antara muslim kristen hindu budha…. kalo ga gabung yaa jgn harap…. nol besar.
    untuk saat ini saya mengatakan bahwa.
    seluruh negara muslim dan negara2 lain ya non muslim, kristen hindu budha yg sejati hanya sedikit. akan tetapi
    yg paling terbanyak adalah mereka2 yg takut
    takut akan susa takut akan miskin
    takut akan kehilangan hal2 dunia yg glamur
    untuk ini saya memponis untuk keseluruhan umat beragama mereka hidup semua di bawah sorga nya yahudi
    dan mereka tidak mencari sorga ALLAH yg sebenar nya. insaallah jika ALLAH adil ALLLAH akan menciptakan satria2 sejati dari berbagai golongan agama kristen,hindu ,budha, dan islam. dan mereka menjadi imam mahdi kecil di muka bumi ini.
    kenapa saya berkata demikian….sesungguh nya apa yg terjadi semua sudah di atur sang pencipta. sekeras apa pun kita berjuang untuk melawan, tak kan mampu melawan kodrat nya… bukan kah yahudi pernah meminta kepada ALLAH dan nabinya untuk berperang melawan bangsa palestina.dan mereka enak2 saja berdiam diri tampa berbuat apa saja, itulah jawaban ya.. keberhasilan bagi bangsa yahudi..ALLAH telah membantu yahudi dengan menjadikan seluruh ciptaan ya plajurit2 bagi bangsa yahudi. dengan kata lain menggempur kekuatan yahudi sama dengan menggempur keridoan ALLAH, tak kan mampu kita untuk melawan nya..bukan kah kita mengetahui sebelum ALLAH menjadikan manusia yg kesembilan kali nya di muka bumi ini sebagai kalipah para malaikat protes iblis protes semua mahluk ALLLAH protes tampa terkecuali namun apa jawaban ALLAH… sesingguh nya aku lebih taudari apa yg aku perbuat.. namun jgn lah kita berkecil hati…suatu saat jika ALLAH sudah bosan terhadap keterkutukan mahluk nya yahudi maka allah akan membinasakan mereka.
    dgn mengirim imam mahdi yg di janjikan, dalam alquran
    ” ketahuilah wahai saudara ku sekalian ” kita bagai kan bidak catur sedang kan pemain ya ALLH
    atau dgn kata lain kita hidup bagaikan wayang2 sedang kan dalang nya adalah ALLAH
    mengandung pengertian manusia hidup sudah di atur oleh ALLAH. Ketahuilah wahai saudara ku apa yg ALLAH ciptakan dan apa yg allah perlihat kan kepada kita tidak lain hanya lah memperlihat kan kebesara dzat nya. ya ga papa lah mereka mati lah wong mereka cuman pindah kok dari tempat yg jelek ketempat yg bagus ya itu sorga… seharus nya kita yakin akan hal itu… sesungguh nya jalan kesorga allah penuh dengan ujian dan cobaan ketahuilah hal itu haiiii orang2 yg briman.
    YA ALLAH RAJA KU SEMBAH KU PENCIPTA DIRI KU DAN YANG MAHA MEMILIKI KU AMPUNILAH SEMUA PERKATAAN KU SEMUA INI KU UCAP KAN BUKAN KARNA KU BENCI PADA MU NAMUN JADIKAN LAH UCAPAN KU SEBAGAI POLITIK UNTUK SAUDARA2 KU AGAR MEREKA MASUK SORGA MU TAMPA HISAP DAN AJAB AMIN….

  18. wahyu berkata:

    kpn saudara kita terlepas dari penderitaan?????

  19. Yakinlah kebenaran pasti akan menang ….

  20. […] Disalin dari Langit Biru Articles […]

  21. JW berkata:

    jangan sekali – kali anda mngutuki israel karena dalam alkitab tertulis TERKUTUKLAH MEREKA YANG MENGUTUKI ISRAEL………….AMIN..

  22. abisyakir berkata:

    @ JW…

    Coba ya Anda perhatikan ayat ini: “Wa maa du’aul karifina, illa fi dhalal” (tidaklah doa orang-orang kafir itu melainkan dalam kesesatan).[Ar Ra’du: 14].

    Singkat kata, doa orang kafir untuk keburukan kaum Muslimin, semua itu sia-sia belaka. Doa Anda dan kawan-kawan tidak akan diterima oleh Allah, kecuali apa-apa yang telah Dia takdirkan.

    AMW.

  23. SINOIZ berkata:

    banyak orangt hanya mengkhayal… ini dan itu, faktanya ISRAEL semakin kuat, solid dan berani … Iran sekalipun dibikin ciut…
    dfi sini kita bertaruh, mana nabi yang palsu Musa atau Muhamad! yang palsu pasti KEOK …OKH!

  24. @…SINOIZ

    Musa Alaihissallaam & Muhammad Sallawlahu alaihi wasallam, mereka itu adalah nabi..
    Dan yang KEOK yaitu mereka yg berpendapat bahwa Musa Alaihissallam & Muhammad Sallawlahu alaihi wasallam, ataw slah satu d’antara k’duanya adalah nabi PALSU..
    yah.. yg brPendaPat sprti itulah ya KEOK…

  25. irfan berkata:

    AMW dan Zainal Abidin, teruslah anda mengkhayal dan berbohong, tidak akan pernah palestina menang melawan israel, walau kiamat tiba, karena itu sudah keputusan tuhan, milyaran umat islam mendoakan palestina, tapi hasilnya apa

  26. abisyakir berkata:

    @ Irfan…

    Justru Anda itu yang mengkhayal. Jelas-jelas Nabi SAW menjelaskan, Baitul Maqdis akan kembali ke tangan kaum Muslimin. Imam Mahdi pun nanti akan Shalat Shubuh disana, di belakangnya Isa AS ikut menjadi makmum. Itu hadits-hadits mutawatir ma’nawi kata para ulama.

    Sekarang doa belum dikabulkan, tidak masalah. Nanti doa2 ini pasti akan dikabulkan. Nabi SAW dan para Shahabat RA puluhan tahun berdoa sampai Makkah bisa ditaklukkan oleh kaum Muslimin.

    Admin.

  27. Irfan berkata:

    Coba tunjukkan yang mana khayalan saya, apa yang saya sampaikan bukan bukti, coba negara-negara islam bersatu untuk menghancurkan israel ditambah doa-doa para ulama seluruh dunia, ditambah lagi doa-doa para haji yang sedang melaksanakan ibadah haji di Mekkah siapa tahu donya makbul, anda katakan sekarang doa belum dikabulkan, saya bilang tidan pernah terkabulkan, atau begini saja, saya kasih kesempatan kepada anda 5 s/d 10 tahun kedepan, mari kita lihat apakah doa-doa umat islam itu terkabulkan.

  28. abisyakir berkata:

    @ Irfan…

    Nabi SAW mengatakan: “Yadullah ‘alal jamaah” (Tangan Allah ada di atas jamaah). Ini rahasianya. Ketika Umat Islam di Arab berdiri di atas nasionalisme, bukan akidah Islam, maka mereka berpecah-belah, sampai saat ini. Bagaimana bisa mengalahkan Israel, kalau Umat Islam terkotak-kotak dalam negeri nasionalis? Maka itu sekarang ada upaya meletakkan konsep negara di atas akidah Islam, bukan nasionalisme.

    Fakta sejarah, Khalifah Umar RA dan Shalahuddin Al Ayyubi rahimahullah, berhasil merebut Yerusalem dari tangan kufar, karena mereka bersatu di atas akidah Islam. Bukan nasionalisme. Nah, itulah masalah besar Umat Islam sekarang. Selagi nasionalisme jadi azas, jangan pernah mimpi akan mendapat kemenangan. Nasioalisme tak akan bisa menyatukan Umat, dan Allah sudah berjanji, jika Umat ini bersatu, mereka akan menang.

    Anda tak usah beri kesempatan ini itu, sebab Anda bukan Tuhan. Tolong doakan saja agar kaum Muslimin segera bersatu di atas akidah Islam, bukan nasionalisme. Nasionalisme bukan masa depan bagi Islam.

    Admin.

  29. Fulan6 berkata:

    Apapun alasannya pembunuhan tetap perbuatan tercela di mata Tuhan, dan percayalah saudara bahwa siapa yang menghabisi nyawa orang lain pasti diakhir jaman/penghakiman terakhir Tuhan akan meminta tanggung jawab bagi siapa yang membunuh. Jadi kesimpulan marilah kita berprilaku baik sesuai perintah dan ajaran Tuhan yang mengacu atau berpedoman pada 10 (sepuluh) Perintah Tuhan yang diberikan kepada Nabi Musa. Apapun masalah Palestina – Israel kita hanya mendoakan agar pertikaian itu berhenti karna sekalai lagi saya menyampaikan Tuhan Yang Makakuasa tidak menghendaki pembunuhan. Perlu kita pahami agama itu syariat atau pedoman dalam pelaksanaan ibadah sesuai kayakinan kita, semua agama saya rasa sama menyembah Tuhan Yang Maha Tinggi Pencipta alam semesta, jadi kita jangan terpancing untuk menyalahi bangsa atau agama manapun karna setiap perselisihan adalah hal Tercela yang tidak disukai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Jadi kesimpulan Israel melakukan serangan atau pembunuhan warga palestina atau sebaliknya palestina menyerang Israel itu dosa mereka saling membunuh dan pasti tidak disukai oleh Allah….. amin

  30. Belajar Beropini berkata:

    @Fulan6…. Semua agama sama…??? Ente non Muslim ya? Bagi kami umat Islam agama yang paling benar yang diterima dan diridhai oleh Allah SWT itu adalah ISLAM. Barang siapa yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima agamanya dan ditolak semua amal kebaikannya! Itu prinsip keyakinan agama kami, dan itu HARGA MATI! LAKUM DINUKUM WA LIYA DIN! Untukmu agamamu dan untukku lah agamaku!
    Jangan katakan semua agama sama!

    Ente sok tahu dan sok bijak dalam menyikapi masalah Yahudi dan Umat Islam. Di dalam Qur’an sudah dijelaskan tentang permusuhan kaum Yahudi/Nashrani kepada umat Islam. Mereka akan terus memerangi umat Islam, sampai umat Islam tersebut mau mengikuti mereka. Jadi udah jelas konflik Palestina dan Yahudi itu antara yang haq dan bathil!

  31. Monica berkata:

    Israel negara canggih…Mana tahan melawan Israel

  32. uncle sam berkata:

    masih mendukung isis tadz???

  33. abisyakir berkata:

    @ Uncle sam…

    Terimkasih sudah menjadi inspirasi dalam kehidupan.

    Admin

  34. Anonim berkata:

    YANG BISA MENAKHLUKKAN BENTENG YAHUDI HANYALAH ALI BIN ABITHALIB. SILAKAN PELAJARI KIAT2 NYA….

Tinggalkan Balasan ke irfan