SERUAN dari Arena Pameran Buku IBF 2015 Istora Senayan Jakarta

Maret 3, 2015

* Bismillahirrahmaanirrahiim. Saya akan coba sampaikan beberapa cuplikan materi penting yang disampaikan berbagai narasumber dalam acara Islamic Book Fair ke-14 di Istora Senayan Jakarta. Di sini posisi saya lebih sebagai seorang JURNALIS.

* KHUTBAH JUMÁT. Ini disampaikan beberapa saat sebelum pembukaan IBF 2015. Khatib memberikan penekanan agar: “Kita lebih giat menyebarkan berita-berita baik, bukan melulu menyebarkan berita negatif.” Berita baik membuat optimis, berita negatif membuat pesimis. Boleh menyebarkan berita buruk, jika ada tujuan baiknya; tapi harus tepat sasaran dan cara. Khatib mengutip hadits Nabi SAW: “Yassiru wa laa tu’assiru, basy-syiruu wa laa tunaffiruu” (mudahkanlah, jangan dipersulit; berikan berita gembira, jangan buat manusia lari).

"Sebagian Risalah IBF 2015"

“Sebagian Risalah IBF 2015”

Khatib juga mengutip ayat tentang adab kepada orangtua: “Wa laa taqul lahuma úffin, wa laa tanharhuma, wa qul lahuma qaulan karima” (jangan kamu berkata kepada kedua orangtua ‘ah (mencela), jangan menghardik keduanya; tapi katakan kepada keduanya perkataan yang mulia). Surat Al Isra’. HIKMAH: Kalau bertemu orangtua, bicara dengan orangtua, yang enak-enak saja, jangan menambahi beban perasaan bagi mereka. Demikian.

* MUKJIZAT AL-QUR’AN. Disampaikan Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, pimpinan Wahdah Islamiyah, di panggung utama. Termasuk satu paket acara pembukaan IBF 2015.

Ustadz Zaitun mempresentasikan: Banyak orang paham bahwa Al Qur’an adalah Mukjizat. Tapi mereka tak paham, mengapa disebut mukjizat. Di antara alasan Al-Qur’an disebut Mukjizat ada dua: (a). Al-Qur’an sangat mudah dipelajari (dibaca dan dihafal); (b). Al-Qur’an sangat mudah dipahami.

Dalil pertama ada dalam Surat Al-Qamar: “Wa laqad yassarnal qurán lid dzikri, fa hal min muddakir” (dan sungguh Kami telah mudahkan Al-Qurán untuk dipelajari, adalah di antara -manusia- yang mau memahami?). Hal ini dibuktikan dengan fakta-fakta, ada anak usia 3 tahun sudah KHATAM baca Al-Qurán; ada juga usia 7 tahun sudah hafal Al-Qurán, seperti bocah kecil bernama Musa asal Indonesia. Pada kompetisi tahun 2014, dia ditetapkan sebagai Hafizh Qurán termuda sedunia. Subhanallah.

Dalil kedua, adalah ayat Surat Ar Rahman: “Ar Rahmaan államal qurán, khalaqal insan, államahul bayan” (Allah Ar Rahmaan yang mengajarkan Al Qur’an, menciptakan insan, mengajarkan keterangan-keterangan). Argumentasinya: Al-Qur’an diturunkan sebagai PEDOMAN kehidupan, mungkinkah ia sulit dipahami? Jika sulit dipahami, bagaimana bisa dia menjadi pedoman hidup?

Kemudian Ustadz Zaitun Rasmin menyerukan, agar digalakkan GERAKAN RELAWAN QURÁN, untuk menyebarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat seputar Al-Qur’an, baik dari sisi MEMBACA, MENGHAFAL, dan MEMAHAMI.

Semoga Allah Ta’ala menolong, mendukung, dan memberkahi gerakan mulia ini. Amin Allahumma amin.

* SECRET OF SURAH LUQMAN. Materi ini dibawakan, setelah sesi Ustadz Zaitun Rasmin; dibawakan oleh Direktur AQL Center, Al-Qur’an Learning Center, yaitu Ustadz Bahtiar Nashir. Beliau membawakan tema, 9 RAHASIA PENDIDIKAN KARAKTER dalam Surat Luqman ayat 12-19.

Di antara 9 karakter itu adalah: Tidak menserikatkan Allah dengan sesuatu apapun; berbuat baik kepada orangtua; muraqabatullah (merasa diawasi); menegakkan shalat; melakukan amar makruf nahi munkar; sabar menghadapi kesulitan. Kemudian ditambah 3 poin akhlak: ramah dan bermuka manis; rendah hati (tawadhu); sopan santun dalam perkataan.

Satu pesan HEBAT yang saya tangkap dari Ustadz Bahtiar Nashir, kira-kira begini: “Bapak-ibu, anak itu adalah amanah Allah kepada orangtua; jika begitu mengapa anak kita titipkan kepada orang lain? Orangtua hanya memberi kebutuhan fisik pada anak, sementara otak dan hatinya diserahkan kepada orang lain. Orangtua adalah KEPALA SEKOLAH bagi anak-anaknya sendiri.” Ini pernyataan hebat yang sangat menginspirasi.

Beliau juga terangkan, ada anak-anak remaja nonton video porno di kelas; lalu dapat hukuman untuk menyalin ayat-ayat Al Qurán sampai khatam; dibagi-bagi beberapa orang. Tugasnya hanya menebalkan huruf saja. Luar biasa, setelah selesai tugas itu, mereka tiba-tiba berubah karakternya; mereka merasa sangat malu dan menyesal atas perbuatan sebelumnya. Itulah mukjizat Kitabullah.

* BEDAH BUKU “KONTROVERSI IMUNISASI” di panggung utama. Dibawakan oleh Dr. Piprim dari PROKAMI (Profesi Kedokteran Muslim Indonesia) yang mendukung gerakan imunisasi; lalu Dr. Amirsyah Tambunan, wakil Sekjen MUI, yang sejak lama juga ikut terlibat dalam sosialisasi imunisasi.

Sayang sekali, upaya penerbit untuk menghadirkan kalangan “anti vaksin” tidak berhasil, sehingga diskusi cenderung bersifat searah.

Dr. Piprim menjelaskan dalam presentasinya yang cukup panjang dan marathon (gerak cepat), poin-poin sebagai berikut:

= Umat Islam jangan phobia dengan ilmu kedokteran modern, karena para pendahulu ilmu ini adalah para ilmuwan Muslim juga, seperti Ibnu Sina, Ar Razi, Ibnu Nafis, dan sebagainya.
= Upaya imunisasi pertama kali dilakukan di Turki Ustmani, dengan media nanah sapi yang terkena penyakit; lalu menginspirasi Edward Jenner melakukan penemuan di bidang itu.
= Kalangan “anti vaksinasi” seperti Jerry D. Grey dan Ummu Salamah, bukanlah pakar kedokteran. Mereka tidak melakukan prosedur medis untuk sampai pada kesimpulan yang dapat dipertanggung-jawabkan. Alasannya sering berdasar TESTIMONI penderita ini dan itu; padahal ia termasuk pseudo science (ilmu pengetahuan palsu). Juga dicontohkan, ada “tabloid bekam” tapi bahas tentang imunisasi, tidak nyambung.
= Allah menurunkan ILMU QAULIYAH, berdasarkan Wahyu dari langit; dan ilmu KAUNIYAH berdasarkan proses riset, eksperimen, dan lainnya. Ilmu Qauliyah dalam hal pengobatan rata-rata tidak detail, sampai ke tataran praktis dan teknis; sedang ilmu kauniyah dibutuhkan sebagai pendukung. Misalnya, untuk mengatasi “jantung bocor”, tidak ada petunjuk praktis cara melakukan operasi, baik dalam Al-Qurán maupun As Sunnah. Maka kita jangan menafikan pentingnya ilmu-ilmu praktis ini, karena ia juga dari Allah, bukan dari setan.
= Beliau meminta Ummat Islam untuk lebih cerdas dalam bersikap, jangan mudah terpengaruh oleh hoax (pseudo science).

Saat acara sudah bubar, saya coba bicara dengan Dr. Piprim. Saya tanyakan, apakah beliau bersedia jika suatu saat dikonfrontir dengan pihak “anti vaksin”. Secara tegas, beliau bersedia; tapi diskusi harus diadakan di forum yang netral, bukan forum yang cenderung berpihak ke salah satu.

Sedang menurut Dr. Amirsyah dari MUI, lembaga MUI sudah menerbitkan fatwa halal untuk vaksin-vaksin tertentu, dan menetapkan haram untuk vaksin lainnya; dengan dasar analisis bahan-bahan pembuatan dan prosesnya. MUI tidak melakukan deal apapun dengan badan-badan farmasi. Juga MUI mendukung vaksin dengan pertimbangan, salah satu kaidah, shaddu dzariah (menutup pintu-pintu kemudharatan).

Demikian sekilas dari bedah buku KONTROVERSI IMUNISASI yang diterbitkan oleh PUSTAKA AL KAUTSAR Jakarta.

* Bedah buku PEMERINTAH BAYANGAN & BIG BROTHER. Terbitan Pustaka Al Kautsar. Diadakan di ruang Anggrek, dibawakan oleh Pak Munarman dan Rizal Darmawan (anak pakar intelijen Soeripto). Ini adalah buku konspirasi, secret society, gerakan bawah tanah, menuju satu kepemimpinan dunia.

Temanya sangat menarik, para peserta juga antusias; tapi sayangnya waktunya sangat terbatas, segera ada sesi berikutnya bertema parenting.

Saya kemukakan sedikit pandangan dari Pak Munarman tentang data-data secret society yang beliau ketahui:

= Ketika masih menjadi Ketua LBHI, beliau pernah mengikuti sebuah acara seminar “military laws” di Brussel Belgia. Ketika datang ke sana, ternyata acara diadakan di sebuah hotel komersil milik NATO, di markas NATO. Beliau datang lebih awal, sebelum acara seminar dilakukan. Sambil menunggu, beliau tanya di mana panitia? Katanya, panitia sedang berkumpul di ruang tertentu. Dia tertarik melihat apa yang dilakukan panitia di sana. Ternyata, mereka ada ribuan orang, sedang menghadap meja hidangan; mereka berpakaian baju putih, celana hitam, memakai jas hitam, berjenggot, dan memakai topi ala pendeta. Ya, ternyata mereka adalah orang-orang Yahudi. Itulah dia “sang panitia” ribuan orang.
= Dalam seminar yang diadakan itu, ternyata hasil-hasilnya sudah disidangkan terlebih dulu oleh panitia Yahudi; nanti seminar tinggal “ketuk palu” saja. Begitulah yang sering terjadi.
= Dalam seminar itu, ada pertanyaan dari utusan negara Muslim, bagaimana menghadapi kelompok yang tidak setuju dengan isi konsep hukum yang dirumuskan itu. Jawabannya sangat enak: “Segera saja tetapkan orang yang tidak setuju itu dengan TERORIS. Mudah kan.”
= Pelaksana Pemerintah Bayangan ini: Badan-badan PBB dan komisi-komisinya, pemerintah negara-negara pro Yahudi, dan gerakan-gerakan melalui media.
= Kedutaan Inggris, Australia, Amerika sering memberi sponsor beasiswa bagi wartawan untuk disekolahkan S2. Nanti mereka dipengaruhi gaya hidupnya, sehingga mendukung kerja-kerja mereka. Biasanya ada forum yang dipantau secara kontinue oleh kedutaan-kedutaan besar itu.
= Acara Big Brother yang pernah terkenal di TransTV, atau acara “Penghuni Terakhir” di ANTV, itu adalah kloningan cara mereka untuk menanamkan budaya permissif. Di acara Big Brother di negara-negara Amerika Eropa, peserta acara sampai ada yang berzina dengan sesamanya. Di Indonesia, wallahu a’lam.

Banyak yang ingin beliau sampaikan. Tapi sayang waktu sangat terbatas.

Demikian sekilas tentang acara-acara di forum IBF 2015. Sebagian acara didukung Pustaka Al Kautsar, sebagian lain oleh panitia IBF dari IKAPI Jakarta. Semoga bermanfaat. Maaf bila ada salah-salah kata dan kurang berkenan di hati.

Alhamdulillahi Rabbil álamiin.

(AM. Waskito).


Departemen Agama Identik dengan Ketuhanan Yang Maha Esa

September 18, 2014

***   Terdengar isu tentang pembubaran Departemen Agama, lalu diganti Kementrian Haji, Wakaf, dan Zakat. Tentu saja isu ini menjadi perhatian besar masyarakat Indonesia, khususnya Ummat Islam.

***  Tidak ada alasan untuk membubarkan Departemen Agama, karena adanya departemen ini menjadi bukti nyata bahwa negara merupakan negara beragama, bukan negara ateis atau anti agama.

Sebuah Langkah Menuju Menghapus Pancasila

Sebuah Langkah Menuju Menghapus Pancasila

***  Ide membubarkan Departemen Agama jelas-jelas melanggar sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini merupakan dalil yang mutlak bahwa negara kita menghormati agama, mengayomi agama, dan mengembangkan kehidupan agama.

***  Kalau ada kemauan membubarkan Departemen Agama, berarti ingin menghapus Pancasila dong? Bagaimana bisa hal itu terjadi?

***  Ya mula-mula dibubarkan dulu Departemen Agama; nanti kalau masyarakat sudah terbiasa dengan hilangnya Departemen Agama, baru Pancasila akan digusur, diganti Trisila atau Ekasila (Gotong-royong). Gerakan semacam ini kan menuju ke arah sana.

***  Lalu ada yang bilang: “Tapi kan masih ada Kementrian Haji, Wakaf, dan Zakat? Itu kan tandanya kehidupan agama masih dijamin dan didukung oleh negara.”

***  Kami jawab: “Ya, untuk tahap awal-awal masih ada yang mengurusi urusan agama, seperti Haji-Wakaf-Zakat itu, tapi lama kelamaan kan akan terus dikurangi sampai tidak ada perhatian sama sekali soal agama. Iya kan. Tujuannya ke arah sana kan?”

***  Tidak mungkinlah untuk membubarkan Departemen Agama ini dilakukan secara frontal, pastilah secara bertahap, sedikit demi sedikit, sampai ujungnya nanti: terhapus kehidupan beragama di negeri ini. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik.

***  Bahwa selama ini Depag RI memberikan porsi perhatian besar kepada Ummat Islam, itu wajar. Wong memang jumlah Ummat Islam mayoritas di negeri ini. Kalau RRC beri perhatian besar ke ideologi komunis/marxis, Amerika beri perhatian kepada Kristen, Itali beri perhatian besar ke Katholik; itu wajar sesuai azas proporsionalitas.

***  Janganlah begitu. Ide membubarkan Departemen Agama itu identik dengan membubarkan kehidupan beragama di negeri ini. Hal-hal semacam ini rawan konflik. Yakinlah, ada eskalasi konflik besar jika bermain-main dalam hal sensitif seperti itu.

Nas’alullah al ‘afiyah.

(Weare).


Selamat Jalan Ustadz Hassan Aboud….

September 11, 2014

Bismillahirrahmaanirrahiim

Dari hati yang tulus dan mendalam kami ucapkan: Selamat jalan kafilah para pejuang Islam, Ustadz Hasan Aboud, Syaikh Abu Abdul Malik Asy Syar’i, dan para kesatria yang gugur di Idlib baru-baru ini.

Sulit mengucap apa yang mesti diucap. Perjuangan memang timbul-tenggelam; gugur lalu tumbuh lagi; silih berganti antara kemenangan dan kekalahan mendera. Namun betapa dukanya sekedar tuk merangkai kata-kata sederhana, melepas kepergian kalian semua -rahimakumullah-.

Kalian-lah manusia pilihan, para kesatria, yang mencintai TAUHID dan menjunjung tinggi SYARIAT NABAWIYAH.

Duka Cita 9 September 2014

Duka Cita 9 September 2014

Kalian berdiri terdepan menolong Ummat yang teraniaya, tertindas oleh angkara dan kesempitan jiwa.

Kalian putra-putra terbaik yang menegakkan kembali IZZAH bangsa Syam yang nyaris ambruk karena ditelan monster kesesatan dan materialisme. Kalian ingatkan dunia, bahwa negeri Syam adalah benteng Ummat.

Kalian putra-putra negeri Syam, yang mengingatkan kami semua pada perjuangan para pendahulu, Ustadz Marwan Hadid dan ribuan para pejuang lainnya -rahimahumullah jami’an-.

Kalian-lah manusia-manusia penyabar, yang berdiri pertengahan di antara paham KHAWARIJ dan IRJA’. Tidak bermudah mengkafirkan Ummat, sebagaimana tidak memejamkan mata peremehkan hukum Syariat dalam kehidupan negara.

Kalian-lah para pejuang yang berlaku sabar dan tabah, meskipun terus dirongrong oleh kaum ghuluw.

Terlalu berat wahai saudara, terlalu berat wahai sahabat, mengenangi kepergian yang terlalu cepat ini. Rasanya Ummat ini masih ingin terus melihat kegagahan dan sikap keperwiraan kalian, yang sulit dicari bandingannya.

Namun apa daya, takdir Ar Rahmaan Ar Rahiim berkehendak lain. Kami tak kuasa sebagai hamba tuk mencegah ketetapan-Nya.

Kami bergembira atas kemenangan putra-putra Syam yang lain di negeri Baitul Maqdis, namun kami berduka atas kepergian yang berat ini. Ya Allah ajirna ‘ala mushibati hadzihi, wa ajir li ahlihim wa lil Ummati jami’an.

Sebagai manusia biasa kami menyukai hidupmu, wahai para pejuang. Namun Sang Pemilik hidup dan kematian, lebih menyukai kalian hidup di sisi-Nya di bawah naungan restu dan cinta-Nya.

Selamat jalan Ustadz Hassan Aboud dan para ikhwah pejuang Islam. Ja’alakumullah minas syuhada’i wa shalihin wa hasuna ulaika rafiqa. Amin amin Allahumma Tabaraka wa Ta’ala amin.

Setiap kebaikan mesti disyukuri; dan setiap kekurangan menjadi bahan introspeksi untuk menata lebih baik.

Sekali lagi, selamat jalan para pejuang Ummat! Sampaikan salam kami “assalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh” kepada penghulu para pejuang agama ini, shallallah ‘alaihi wa sallam.

(Al Faqir ila Rahmatillah).


Beberapa “Oleh-oleh” dari Diskusi Facebook…

Juni 24, 2014

Bismillahirrahmaanirrahiim. Kami mohon maaf sebesar-besarnya karena dalam dua bulan terakhir agak kurang perhatian dengan blog ini. Dalam waktu yang sama, kami sedang jalani kerja berat “perang informasi” di dunia social media (Facebook). Beberapa “oleh-oleh” bisa kami sampaikan di sini, sekedar dokumentasi sebagian dari “perang facebook”. Semoga bermanfaat. Oh ya, teks ini kami copy-paste begitu saja. Jadi mohon dimaklumi kalau ada yang disingkat-singkat. Terimakasih.

Selamat menyimak dan membaca…

[1]. AKHLAK & SALAH PAHAM. Org kita sering salah kaprah. Kalo suatu saat kt brsikap keras, tegas, pahit; kt dikiranya gak brakhlak, tdk mncontoh Nabi, emosional, dll. Hrusnya sblum menilai, mrk tanya dulu: skp tegas/keras itu ditujukan ke siapa, dan unt apa? Kalo kpd pnjahat, penjarah, penindas, koruptor, penipu kt brsikap ramah, sopan, kalem; justru itu sama dg menolong kejahatan2 tsb. Coba ingat, betapa keras Al Qur’an mgingatkn ttg kekafiran/kemusyrikan. Ingat juga, brulang2 Nabi SAW ingatkan bahaya kekafiran, kemusyrikan, kemaksiatan bg khidupan di akhirat nanti. Bgitu juga para ulama menyebutkan, kalo suatu kmungkaran dilakukan terang2an, kita tolak dg terang2an juga. Kalo scara diam2, kt tolak dg diam2 jg. Bgitulah. Jika skp tegas pada porsinya dianggap “tdk brakhlak”, waduh setan akan pesta pora. Nanti Nabi SAW yg mgingatkan bahaya neraka akn juga dituduh “kurang santun”. Laa haula wa laa quwwata illa billah. Hati2 dg jebakan etika dr “org2 brakhlak”. Trmksh.

[2]. SBUAH TEORI IMUNITAS. Facebook, twitter, internet, bola, TV, dll spt MAGNET. Kalo kt trkena tarikannya, sulit unt lepas. Gimana solusinya? Magnet itu suka LOGAM. Maka lakukan “delogamisasi”. Jadikan dirimu mndekat ke kertas, plastik, ato kayu, yg tdk ditarik magnet. Gimana realisasinya? Pahami tujuan di balik munculnya sarana2 di atas, lalu pilih jalan lain. Tp ini sbatas teori. Aku baru mau praktekkan. Billahit taufiq wan nashr. Amin.

[3]. CAPRES “RA NGERTI OPO2”. Malu bget lho ya, sdh tampil di panggung Pilpres, tp otak gak sampe. Malu bget ya. Kok bisa sampe dsini pak? Gimana critanya ya? Entahlah. Kalo ditanya: pak gmn soal banjir? Dia jwb: “Gampang, nanti kt tinggal bikin manajemen, gerak cepat. Yg penting kerja, kerja, kerja.” Soal macet pak? Dia jwb: “Eleh itu keciiiil, tinggal kt terapkan kbijakan lalu lintas kuat, beres msalah.” Pak, tentang pasar tradisional? Dia jwb: “Aduh ringan bos, nanti kt sulap smua pasar tradisional jadi megah & mewah, spt istana Fir’aun.” Kalo soal TKW pak? Dia jwb: “Qiqiqiqiqi, itu anak SD. Nanti kt renegosiasi dg negara2 tempatan TKW, gampang tho.” Kalo soal keamanan nasional pak? Dia jwb: “Wkk wkk wkk, kenape ditanyain? Itu unyu2 bro. Kt akan jaga wilayah NKRI dg mgerahkan 1000 psawat Drone. Okeh surokeh?” Kalo ttg korupsi pak? Dia jwb: “Hu hu hu, cemen tuh. Nanti kt prkuat aparat hkm, dg kerjasama dg KPK, lwt mkanisme reward & punishment.” Dan strusnya. INTINYA: org ini super takabbur, belagu, kemaruk, ra ngerti masalah, tp pengen keliatan HEBAT di mata publik. Kok bisa org bgini maju di Pilpres? Kepriben…

Baca entri selengkapnya »


Apa Miss World…

September 5, 2013

Kini kita geger soal Miss World…

Setahun lalu, waktu Miss World di negara lain, saat pengumuman pemenang diserukan, di bagian akhir ada momen “Where the next Miss World?” Ternyata jawabnya: INDONESIA. Seketika saya tersentak… Ya Allah, ajang kontes badan ini akan mampir ke Indonesia?

Dulunya kan bernama Miss Universe. Entah kenapa kini namanya Miss World? Mungkin lain kali akan diubah menjadi Miss Global, atau Miss Life, atau Miss Mankind, atau apalah. Atau siapa tahu akan ganti nama… Miss-ing Link.

Kenapa Hary Tanoe sekarang ini semangat memperjuangkan Miss World? Kenapa… Ya karena Tanoe ini sedang memperjuangkan INDUSTRI SARAT DUIT yang bahan baku komersialitasnya: tubuh wanita. Tanoe sedang membela kepentingan usaha industri “badan perempuan” ini.

Ini Hanya Soal Bisnis MENINDAS Kaum Wanita

Ini Hanya Soal Bisnis MENINDAS Kaum Wanita

Kalau bicara mafia, dimana-mana… Rata-rata mereka menjalankan bisnis hitam, seperti judi, narkoba, prostitusi, pornografi, juga ribawi. Mafia tak bisa dipisahkan dari bisnis “badan perempuan”, karena memang fokus kesana.

Miss World itu sebenarnya semacam etalase bisnis “badan perempuan” secara legal, bukan mengikuti sistem mafia. Kalau mafia ngemplang pajak, kalau ini tetap bayar pajak; kalau mafia kelas emperan, kalau ini kelas hotel berbintang; kalau mafia omsetnya miliaran rupiah, ini omsetnya triliunan rupiah. Cuma itu bedanya…

Miss World adalah etalase bisnis “badan perempuan”. Maka itu para aktivis gender rata-rata diam saja; karena mereka “diongkosi” untuk diam sementara.

Semua ini masih soal “jual-beli” kehidupan perempuan. Kalau kita -selaku Muslim- memuliakan wanita, maka para pebisnis Miss World justru menjual-belikan harkat wanita dengan harga murah.

Apa itu Miss World? Ya itu tadi….

Mine.


Munarman Vs Thamrin Tamagola

Juni 28, 2013

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Publik Nusantara kembali geger. Kali ini isunya tentang Saudara Munarman, Jubir FPI, menyiramkan air ke muka Thamrin Tamagola, saat diskusi tentang sweeping menjelang Ramadhan, di TVOne.

Dalam kasus begini, biasanya publik akan terbelah menjadi barisan PRO dan KONTRA. Pihak pro merasa sangat senang, bahagia, dan mendukung aksi Munarman. Pihak kontra segera mengecam, menyalahkan, menyesalkan, menyayangkan, atau menuduh dengan serentetan tuduhan terhadap sosok Munarman (pelaku penyiraman).

Orang Begini Disebut Sosiolog? Kok Bisa.

Orang Begini Disebut Sosiolog? Kok Bisa.

Oh ya, sebelum kesana. Kita sedikit bicara tentang Thamrin Tamagola. Orang ini sudah terlibat dalam isu nasional, sejak era Konflik Ambon, tahun 1999 lalu. Ada yang menyebutnya pro Islam, ada juga yang menyebutnya mengecilkan konflik SARA di Ambon. Intinya, nama dia mulai dikenal sejak itu, tapi positioning-nya belum jelas.

Di kemudian hari Thamrin banyak berkomentar yang menyudutkan para aktivis Islam, khususnya FPI. Saya masih ingat ketika mencuat kasus video porno Ariel Peterpan. Di situ Si Thamrin ini mengklaim bahwa video semacam itu tak masalah. Dia mengaku, sewaktu mahasiswa juga sering nonton video begituan. Itu dia katakan, sambil tertawa-tawa.

Jujur saja, saya merasa tidak nyaman membaca status Thamrin Tamagola sebagai seorang SOSIOLOG, apalagi guru besar Sosiologi UI. Rasanya aneh, sangat aneh, ada Sosiolog tingkah lakunya seperti itu. Namanya juga Sosiolog, mestinya sangat paham Sosiologi masyarakat. Paham suasana kebatinan masyarakat, karakter, dan kebiasaannya. Paham budaya masyarakat, paham watak dan pembawaan mereka.

Tapi sungguh aneh “Si Sosiolog” satu ini. Kalau ngomong asal nyablak, main ketawa-ketiwi gak karuan,  tak segan-segan menyakiti hati komunitas masyarakat. Salah satunya, dia dengan seenaknya menyebut masyarakat adat Dayak biasa melakukan hubungan seks bebas. Bahkan saat dia membela video Ariel Peterpan dan ngaku saat mahasiswa suka nonton film BF; aku pikir orang ini lebih tepat disebut SEKSOLOG, bukan Sosiolog.

Menurutku, sosok Sosiolog yang tepat, proporsional, atau setidaknya lebih bijak itu seperti Imam B. Prasodjo itu lho. Dia layak disebut Sosiolog. Cara bicaranya kalem, analisisnya kena, perspektifnya juga ada. Bukan kayak semodel Si Thamrin Seksolog, eh maaf maksudnya Sosiolog itu.

Malu malulah UI punya pakar seperti dia. Dia itu sama sekali tak mewakili gambaran Sosiolog teoritik, apalagi praktik. Mestinya, Si Thamrin ini dilengserkan gelarnya, karena tidak sesuai antara ilmu dan kelakuannya.

Oh ya…kok jadi kemana-mana ya. Maaf, maaf. Kembali ke monitor…. Balik ke topik semula.

Saat Munarman menyiram air ke muka Thamrin Tamagola, untungnya itu air putih. Kalau kopi atau teh, atau cappucino bagaimana? Tentu akan lebih parah lagi.

Mungkin saat diskusi sedang berlangsung, Munarman merasa mencium bau yang kurang sedap. Bisa jadi hidung Munarman sangat peka mencium keringat orang yang belum mandi. Mungkin lho ya. Lalu dia ada ide “memandikan” seseorang secara instan. Bisa jadi ketika itu ada kata-kata “mandi dulu ya”, tapi mungkin -karena ada konspirasi- jadi kata-kata itu tak terdengar di media. Mungkin lho ya… 🙂

Kalau melihat kondisi Thamrin Tamagola itu, kita jadi teringat kejadian lebih besar, ketika George Bush dilempar sepatu oleh seorang wartawan, di Irak. Publik dunia menyayangkan kejadian itu, tapi lebih banyak yang mendukung dan bersyukur. Kenapa? Ya karena sosok George Bush sangat-sangat memuakkan dunia. Dia pantas dihinakan seperti itu.

Tapi disini saya tak mau terjebak dalam sikap PRO atau KONTRA. Saya hanya ingin mengingatkan sesuatu. Sikap Munarman yang nekad menyiram air itu bisa menjadi semacam warning, bahwa masyarakat mulai muak dengan cara-cara formalitas, yang kelihatan sopan-santun, penuh etika; padahal sejatinya busuk, penuh kemunafikan, penuh kebobrokan. Nah, ekspresi spontan, terang-terangan, atau katakanlah main fisik, seperti menjadi antitessa dari segala bentuk wajah kemunafikan selama ini.

Hal ini menjadi warning bagi kita semua. Lihatlah kasus-kasus kekerasan di Tanah Air! Betapa masyarakat mulai tidak puas dengan cara-cara lunak, sopan-santun, formalitas, penuh etika. Mereka mulai ekspresikan sikapnya secara spontan, terbuka, terang-terangan, tanpa segan.

Maka bagi para pemimpin, elit politik, pesohor media, dan seterusnya, mereka harus hati-hati. Tindakan spontan dan fisik, bisa terjadi kapan saja. Bisa-bisa sepatu melayang, kursi melayang, atau cara lain semodel “hayo mandi dulu”.

Hati-hatilah! Ini sekedar mengingatkan! Terimakasih!

Mine.


Warning: MUI Lagi Diancam Syiah Rafidhah !!!

Mei 31, 2013

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sahabat-sahabat Muslim, kami minta perhatian Anda terhadap masalah besar yang kini sedang dihadapi Majelis Ulama Indonesia (MUI). Singkat kata, kelompok Syiah Rafidhah sedang berencana mengajukan gugatan hukum, terkait Fatwa MUI Jawa Timur. Tuntutan mereka: Fatwa itu dicabut, MUI dibubarkan, MUI didenda setiap hari Rp. 1 miliar.

Persidangan akan dimulai pada tanggal 5 Juni 2013 ini. Sebelum persidangan dilakukan, MUI meminta dukungan kaum Muslimin-Muslimat untuk memperkuat posisi dan kedudukannya; dari ancaman manusia-manusia srigala, Syiah Rafidhah.

Pihak MUI meminta dukungan kita dengan cara:

==> Kirimkan email dengan subyek: “Kami Memberi Dukungan atas Fatwa MUI Jatim No. Kep 01/SKF MUI/JTM/I/2012 tentang Sesatnya Ajaran Syiah”. 

==> Kirim email ini ke alamat Ustadz Irfan dari Komisi Fatwa MUI Pusat, dengan alamat email: irfanh70@gmail.com.

==> Dalam isi email, silakan tulis pernyataan dukungan ke MUI. Kalimat atau isinya terserah saja, asalkan berisi dukungan positif kepada MUI (MUI Jawa Timur) dalam menetapkan fatwa sesatnya Syiah Rafidhah.

==> Bila Anda tidak keberatan, silakan pesan seperti ini dikirimkan ke kawan-kawan, rekan, kolega, kenalan, dan kaum Muslimin seluas-luasnya. Jazakumulah khaira wa ahsana jaza’. 

Informasi ini sudah kami konfirmasi ke KH. Cholil Ridwan, dan beliau membenarkan tentang pentingnya dukungan bagi MUI di atas.  

Sebagaimana Syiah sudah berbuat onar di Libanon, Suriah, Irak, dan Iran, maka kita harus saling kerjasama untuk menghadang manusia-manusia yang dalam sejarahnya lebih kejam kepada kaum Ahlus Sunnah daripada orang-orang kafir itu. 

Demikian, semoga kita bisa mendukung upaya pembelaan Ummat ini. Amin Allahumma amin. 

Admin


Pidato SBY dan KPK (Seri Kesekian)

Oktober 11, 2012

Hari-hari ini Pak SBY lagi panen pujian, simpati, dan dukungan. Masyarakat Indonesia lagi mengelu-elukan pidatonya pada malam hari, 8 Oktober 2012. Pidato yang dianggap berhasil menyelamatkan posisi KPK dalam perseteruannya dengan Polri itu, membuat lawan-lawan politik SBY (termasuk TVOne dan MetroTV) tak pelak memuji isi pidato SBY.

Intinya, dalam pidato itu, SBY meminta agar kasus simulator lalu-lintas yang melibatkan Joko Susilo, dilimpahkan kepada KPK; kasus hukum Novel Baswedan di-pending dulu dan dicari cara yang tepat; revisi UU KPK sementara di-stop dulu, karena timing-nya belum tepat. Ada poin-poin lain, tapi 3 poin itu paling utama.

Menurut saya, di balik pidato SBY itu ada kekurangan-kekurangan yang sangat mendasar. Hal ini tidak diperhatikan oleh banyak orang, termasuk oleh para aktivis anti korupsi yang meneriakkan slogan “Save KPK!” Ini kekurangan mendasar lho ya, bukan dicari-cari.

PERTAMA. Anda masih ingat kasus “Cicak-Buaya” waktu itu, ketika dua Ketua KPK, Bibit Samad dan Chandra Hamzah, diisukan sedang dikriminalisasi oleh Polri? Masih ingat tidak? Ketika itu kan SBY pidato juga, yang inti pidatonya, dia membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus itu; lalu ujungnya proses hukum Bibit-Chandra dihentikan, meskipun kata pihak Kejaksaan sudah sampai status P21 (siap dilimpahkan ke pengadilan). Ini kan bentuk intervensi SBY terhadap hukum, sehingga dia kemudian digugat oleh OC. Kaligis dan kawan-kawan, karena dianggap mencampuri proses hukum. Ingat gak sih kejadian itu? Coba bandingkan dengan pidato SBY kemarin? Itu kan ada kesamaannya, yaitu sama-sama intervensi dalam soal proses hukum; disana SBY berusaha mengarahkan proses hukum (kasus Joko Susilo) dan menghentikan proses hukum (terhadap Novel Baswedan). Kalau ditanya, apa hak SBY untuk melakukan itu? Apa dia ada di posisi Yudikatif?

Tolong Jangan Ikuti Kata-kata Ini Ya. Egois Banget Tuh…

KEDUA. Dalam soal penghentian proses revisi UU KPK. Ini kita tak bicara soal substansinya ya, hanya soal mekanisme legalnya saja. Revisi UU KPK dilakukan oleh DPR, lalu SBY minta supaya revisi tidak dilakukan saat ini. Nah, soal revisi kan agenda DPR, mengapa SBY harus ikut-ikutan? SBY kan eksekutif, bukan legislatif; apa urusannya dengan agenda DPR? Maaf maaf, ini bukan soal substansi revisi UU yang katanya melemahkan KPK itu; bukan kesana. Tapi soal menghargai mekanisme legal yang sudah disepakati. Harusnya DPR berjalan sendiri sesuai agenda mereka, jangan terpengaruh pidato SBY; itu kalau mereka konsisten dengan mekanisme legislasi di parlemen.

KETIGA. Untuk mengatasi kericuhan antara KPK Vs Polri, lebih baik kalau SBY memanggil kedua pimpinan lembaga tersebut, plus anak-buahnya; lalu menyelesaikan masalah itu secara tertutup. Masalah konflik antar lembaga negara itu tidak bagus diselesaikan lewat pidato; bukan begitu caranya. Lebih tepat melalui lobi-lobi politik. Setelah lobi-lobi politik selesai, hasil keputusan operasional-nya silakan disampaikan oleh Kepala Polri atau Ketua KPK sendiri; bukan sosok Presiden. Karena mereka lembaga hukum, jadi kalau memutuskan sesuatu dimaklumi secara hukum. Tapi kan dasarnya SBY itu suka “pencitraan”… Masalah yang mestinya bisa diselesaikan diam-diam, malah dia angkat juga ke permukaan. Ini tidak bagus.

KEEMPAT. Ketika terjadi kericuhan antar lembaga di bawah payung pemerintahan SBY, mestinya kalau seorang pemimpin yang bijak, baik, dan tulus; selesaikan kericuhan itu baik-baik, semakin sedikit publikasi semakin baik. Kalau antar lembaga negara ricuh, justru itu menunjukkan ada silang-sengketa, konflik kepentingan, atau kesemrawutan manajemen birokrasi disana. Dimana saja banyak pertengkaran, itu pertanda negatif, bukan positif. Tapi SBY malah “secara gagah” melembagakan kesan konflik birokrasi itu, konflik antar lembaga penegak hukum, konflik antar anak-buahnya sendiri. Hal itu dilembagakan ya lewat pidato kemarin itu.

KELIMA. Saat pidato itu SBY tampak gamang dan ragu. Kalau tidak percaya, coba perhatikan lagi berapa kali dia berkata “menurut saya”? Coba ingat lagi…berapa kali kata “menurut saya” itu dia ucapkan? Kata “menurut saya” disana mencerminkan sikap SBY yang ragu. Sebagai seorang presiden, dia punya wewenang dan posisi kepemimpinan. SBY bukan penulis, bukan pengamat, bukan akademisi; tetapi dia seorang pemimpin. Semakin banyak seorang pemimpin memakai kata “menurut saya” (sebuah frasa yang mengesankan satu pendapat yang dia pilih) hal itu menunjukkan bahwa dia tidak memiliki ketegasan dalam bersikap. Mestinya, SBY cukup pidato singkat saja, lalu sebutkan kebijakan yang dia tempuh (tanpa memberi pilihan lain). Kalau perlu, tidak usah pidato, tapi paksa bawahannya melaksanakan kebijakan yang menurutnya paling baik.

Singkat kata, pidato SBY itu cukup bagus, untuk konsumsi media, jejaring sosial, dan bahan obrolan; tapi untuk kebijakan lapangan, kemantapan sistem birokrasi, untuk kemantapan prosedur hukum, serta untuk buah maslahat yang sifatnya kongkrit, pidato seperti itu negatif nilainya. Bangsa kita ini terlalu kasihan sekali kalau hanya untuk bahan konsumsi media saja; kasihan, kasihan banget Pak. Sudah semestinya para pemimpin itu hemat kata-kata, hemat retorika, hemat gaya…tapi penuh tindakan nyata, penuh kebijakan demi kemaslahatan kongkrit, penuh kontribusi yang terasa hasilnya dalam kehidupan.

Coba saya bertanya…perubahan apa yang bisa dihasilkan dalam pemberantasan korupsi, setelah seorang pemimpin melontarkan 1001 pidato tentang pentingnya memberantas korupsi? Maka jawabnya: Berantas korupsi dengan tindakan, bukan retorika; semakin sepi ucap-kalam dan ramai tindak-nyata, itu lebih baik. Begitu kan…

(Mine).


Kapan Kita Mulai Puasa Ramadhan 1433 H…

Juli 19, 2012

Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in, amma ba’du.

[1]. Seperti kita ketahui, ormas Muhammadiyah sejak awal sudah memutuskan, bahwa awal Ramadhan 1433 H adalah hari Jum’at, 20 Juli 2012, berdasarkan perhitungan hisab wujudul hilal. Hal ini kemudian didukung oleh Ru’yatul Hilal di kawasan Cakung Jakarta Timur yang mengaku telah melihat hilal pada petang hari, 19 Juli 2012, sekitar pukul 17.50 menit (maaf kalau penyebutan jamnya tidak tepat). Front Pembela Islam (FPI) mendukung keputusan awal Ramadhan pada 20 Juli 2012, sehingga pada malam ini (Kamis, 19 Juli 2012) mereka sudah mulai Tarawih. Selain FPI, keputusan ini juga didukung oleh ormas An Najat.

[2]. Dalam sidang Itsbat Departemen Agama RI, 19 Juli 2012, sejak sekitar pukul 19.00 WIB; mayoritas suara peserta sidang menetapkan awal Ramadhan pada hari Sabtu, 21 Juli 2012. Mereka adalah: ormas Islam yang berpedoman pada hisab imkanur ru’yah, hasil ru’yat dari Tim Depag RI, para ahli falakiyah dan ru’yah ormas Islam (seperti NU), para ahli astronomi, dll. Mereka semua sepakat awal puasa Ramadhan dimulai pada 21 Juli 2012. Mayoritas ormas Islam mendukung keputusan ini.

Rumitnya Melihat Hilal: Seperti Mencari Sehelai Uban di Atas Tumpukan Pasir.

Pihak yang menetapkan awal puasa pada 21 Juli 2012 memiliki sandaran: “Posisi hilal pada petang hari 19 Juli 2012 tidak memungkinkan untuk melihat hilal dengan mata telanjang. Posisi hilal masih di bawah 2 derajat, padahal idealnya posisi hilal sekitar 4-5 derajat. Hal itu didukung oleh kesaksian banyak pengamaat dan ahli astronomi yang tidak melihat hilal pada petang hari 19 Juli 2012.”

Pihak yang menetapkan awal puasa pada 20 Juli 2012 memiliki sandaran: “Menurut hitungan kami, hilal sudah ada pada malam Jum’at, 19 Juli 2012, berarti esok harinya kita sudah puasa Ramadhan. Kalau Rasulullah Saw menyuruh menetapkan awal puasa dengan ru’yat hilal, bukan berarti harus diputuskan dengan melihat bulan semata. Bisa saja, di masa itu teknologi memang masih sederhana, sehingga cara penentuan awal bulan juga sederhana. Tapi sekarang sudah ada kemudahan teknologi, ya manfaatkan sarana yang ada. Kalau hilal dapat diperkirakan secara pasti, ya kita manfaatkan teknologi hisab  itu. Asalkan patokannya, tetap mengacu ke hilal. Jika sudah ada hilal, meskipun belum bisa dilihat, itu sudah menandakan tiba bulan baru.”

KESIMPULAN:

(a). Bagi setiap Muslim yang mau memulai puasa pada 20 Juli 2012, seperti Muhammadiyah, FPI, Pesantren Husainiyyah Cakung, ormas An Najat; hal itu sah, karena mereka ada yang mengaku telah melihat hilal dan sudah disumpah. Adapun hitungan hisab ormas Muhammadiyah dianggap telah dikonfirmasi oleh penglihatan ru’yat di Cakung.

(b). Bagi setiap Muslim yang mau memulai puasa pada 21 Juli 2012, seperti yang disampaikan dalam sidang itsbat Depag RI dan didukung mayoritas ormas Islam; hal itu sah, karena mereka mewakili jumlah MAYORITAS kaum Muslimin di Indonesia; sehingga jika mengikuti keputusan itu dengan alasan demi menjaga persatuan Ummat adalah benar.

Singkat kata, bagi yang mengacu kepada hasil ru’yat dari Cakung, silakan. Itu ada dasarnya. Ia juga didukung perhitungan hisab Muhammadiyah. Bagi yang mengacu pada keputusan mayoritas ormas Islam, seperti yang disebutkan dalam Sidang Itsbat Depag RI, 19 Juli 2012, juga benar. Menurut Dewan Dakwah Islam, keputusan Depag RI dianggap sebagai keputusan Ahlul Balad (pengelola negara) yang mesti diikuti; Wahdah Islamiyyah mendukung keputusan Depag RI sebagai bentuk menjaga persatuan kaum Muslimin. Malah ekstrimnya, kalau nanti Depag RI memakai metode hisab murni, Wahdah akan mendukung juga. (Catatan: Ya jangan hisab murni lah, kan kaidah Sunnah-nya, dengan melihat hilal. Kalau keputusan tak sesuai Sunnah, ya tak perlu ditaati).

Silakan ikuti mana yang lebih tentram di hati Anda. Boleh mulai 1 Ramadhan pada Jum’at, 20 Juli 2012; boleh juga bagi yang memulai 1 Ramadhan pada 21 Juli 2012. Kedua-duanya benar, dan memiliki dalil kuat. Sikap lapang dada dalam perbedaan, sadar dalam memilih, dan tidak merendahkan Muslim yang lain; hal itulah akhlaq Islami yang mesti dijaga.

Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

AM. Waskito.


Gedung KPK Seharga Rp. 225 M…Wuiisssss…

Juli 9, 2012

Bangsa Indonesia ini sering aneh tingkah-lakunya… Sering terbolak-balik dalam bersikap; hanya mengikuti isu-isu media massa; tanpa pendirian yang jelas terhadap segala sesuatu. Sayang sekali…

Banyak masyarakat di Indonesia beramai-ramai mendukung pembangunan rencana gedung KPK, termasuk dengan menggelar aksi “saweran” atau mengumpulkan “koin untuk gedung KPK”. Intinya, masyarakat marah dengan anggota DPR yang belum meloloskan anggaran gedung KPK senilai Rp. 225 miliar. (Contoh, baca artikel ini: Anggaran Gedung Baru KPK Tidak Disetujui).

Mari kita lihat masalahnya…

“Kenalkan, kami anggota KPK…” (KPK = Komite Penjual Kerupuk).

[1]. Oke, kita semua sepakat, langkah KPK untuk pemberantasan korupsi, harus didukung sepenuhnya. Untuk ini tak ada masalah.

[2]. Kalau KPK memang butuh gedung baru, dan hal itu benar-benar sangat dibutuhkan, untuk suksesnya pemberantasan korupsi; mestinya anggota DPR mendukung rencana tersebut. Bukan malah menghambat.

[3]. Adanya gerakan-gerakan masyarakat untuk mendukung langkah KPK, misalnya dengan gerakan pengumpulan “koin gedung KPK” menunjukkan bahwa masyarakat masih peduli dengan nasib bangsanya yang selalu digerogoti korupsi. Hal ini mencerminkan sikap heroisme yang lumayan.

Sampai disini belum ada masalah, tapi…

[4]. Kita sangat heran dengan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun gedung KPK itu. Mengapa anggarannya besar sekali sampai Rp. 228 miliar? Untuk apa saja anggaran sebesar itu? Apakah semua ini bukan pemborosan semata? KPK sebenarnya mau memberantas korupsi atau mau piknik ke hotel?

[5]. Anda masih ingat ketika DPR melakukan pembangunan gedung Banggar beberapa waktu lalu? Ketika itu banyak sekali media menyorot besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk membeli kursi dari Jerman, untuk membeli lampu-lampu, untuk perbaikan atap, untuk perbaikan toilet, untuk perbaikan interior, dll. Padahal anggaran yang dipakai disana sekitar Rp. 20 miliar. Itu hanya 1/10 dari anggaran gedung KPK.

[6]. Kalau mau adil, anggaran gedung baru DPR sampai mencapai Rp. 1,16 triliun. Tetapi gedung itu dipakai untuk sekitar 450 anggota DPR, para staf anggota DPR, staf gedung DPR, dll. Sementara untuk gedung KPK dananya 1/5 anggaran gedung DPR, padahal gedung itu “hanya” dipakai untuk 7 orang anggota KPK dan anak buahnya yang jauh lebih sedikit dari anggota DPR.

Jadi…

Disini tampak begitu tidak berdaya otak masyarakat…mereka diperalat oleh isu-isu murahan yang menyesatkan. Kalau kita marah dengan anggaran DPR yang kelewat besar, mestinya marah juga kepada orang-orang KPK itu. Mereka itu mau apa sebenarnya? Mau berantas korupsi atau mau seneng-seneng “di hotel” dengan nama Gedung KPK?

Coba deh Anda bayangkan…uang Rp. 225 miliar itu sedikit apa banyak? Dengan dana sebesar itu, ia bisa membuat 225 ruangan dengan fasilitas mewah. Nanti kalau KPK kurang uang, ruang-ruang itu bisa disewakan layaknya “hotel berbintang”. Lumayan buat nambah-nambah beli kopi, gula, dan gorengan.

Ini orang mau berantas korupsi atau mau seneng-seneng? Dasar lebay… Kalau mau berantas korupsi, tinggal di kolong jembatan pun tak masalah. Itu kalau mereka benar-benar berjiwa pahlawan. Kecuali kalau para pemberantas korupsi itu bermental selebritis…senengnya fasilitas sekelas hotel berbintang. Aneh…

Yak begitu deh…

Mine.