BEDA PEMBUNUHAN KITA DAN MEREKA

November 20, 2015

SEJATINYA pembunuhan oleh para agressor Barat terhadap kaum Muslimin & umat manusia, sangatlah DAHSYAT.
.
Sebagai contoh, korban agresi Amerika dan NATO ke Iraq dan Afghanistan, diperkirakan menyebabkan kematian 3 JUTA JIWA manusia. Kematian langsung atau tidak. SEDANG korban WTC 11 September 2001, diperkirakan 3000 JIWA manusia. Bom Bali sekitar 200 JIWA.

Bom Paris...

Bom Paris…

.
KALAU dihitung, korban meninggal di Iraq & Afghan mencapai 1000 KALI korban WTC. Atau juga 15.000 KALI korban BOM BALI.
.
Kita belum bicara genosida di Burma, Chechnya, Palestin, Suriah, Afrika Tengah, Bosnia, dan lain-lain. Jadi sangat besar jumlah korban kaum Muslimin ini.
.
TAPI selalu saja, dunia menyalahkan kita. Katanya, Muslim itu kejam, sadis, biadab, teroris. Media-media terus menyerang Islam.
.
HIKMAH. Mengapa dulu Nabi Saw tidak mengalami pem-bully-an seperti itu? Apa sebabnya? Apa rahasianya?
.
Ternyata rahasianya adalah: TAAT ATURAN MAIN & KESEPAKATAN. Nabi Saw nyaris tak pernah melanggar janji kepada orang-orang kafir. Meskipun mereka itu kafir harbi.
.
Di era modern banyak pemuda Muslim yang tidak tahan dengan “aturan main” ini . Mereka anggap ini zhalim, menindas, tidak adil. Lalu mereka memilih cara-cara sendiri yang melanggar kesepakatan umum.
.
TAAT aturan main sangat sulit. Apalagi faktanya, aturan itu berat sebelah. TAPI minimal, dengan cara demikian, kita bisa MENCEGAH Muslim dari serangan-serangan brutal kaum kufar yang selalu MENGINTAI (24 jam per hari).
.
Bila kita “telah mengikat janji” dengan orang luar Islam, hormati dan hargai. Lihatlah ketika Nabi Saw taat dalam PERJANJIAN HUDAIBIYAH. Hal ini dilakukan, agar kita tidak dihukum karena pelanggaran aturan main.
.
Jangan berharap orang kufar akan belas kasihan. Mereka justru akan TERUS PROVOKASI kita agar melanggar “aturan main”. Setelah itu kita akan mereka serang sekejam-kejamnya. Cukuplah TRAGEDI INVASI IRAQ tahun 1991 dan 2003 menjadi bukti tak terbantah.
.
Anehnya, meskipun kaum agressor itu SADIS, mereka selalu mencari “landasan hukum” di balik kesadisannya. Sekalipun alasan itu sangat dicari-cari. Pendek kata, mereka suka menjadi “pembantai legal” daripada “teroris kerucuk ilegal”.
.
DENGAN menjadi “teroris”, kaum Muslimin akan tertimpa banyak musibah sekaligus. Misalnya sbb.:
.
(1). Si “teroris” dihabisi, dan keluarganya dianiaya juga.
(2). Orang-orang yang berdakwah memperjuangkan Syariat dipersulit, diawasi, akses ditutup.
(3). Media-media dajjaliyah terus merusak citra Islam & Muslim.
(4). Kaum awam semakin menjauh dari Islam.
(5). Kaum kufar berlomba merampas harta benda Ummat dengan alasan “menutup jalur teroris”.
(6). Serangan darat, udara, laut menimpa sebagian wilayah Muslim.
(7). Penutupan sekolah atau kurikulum agama. Dan lain-lain.
.
Adapun Ummat ini, meskipun mengalami PEMBANTAIAN di mana-mana; sedikit dari kita melakukan gugatan hukum kepada para kufar pembantai. Kita lebih banyak nrimo, sabar, dan mengutuk si kufar. Padahal mereka bisa digugat dalam aturan hukum yang ada.
.
Hal itu skaligus membuktikan, bahwa posisi HUKUM kita dalam konteks perselisihan & konflik, selalu lemah.
.
JIKA demikian, sudah seharusnya kita berhati-hati dalam melangkah, merespon, atau melakukan tindakan (balasan). Jangan memberi musuh “palu godam” untuk menghajar Ummat ini secara gratis.
.
Allohumma sallimna wal muslimin fid dini wad dunya wal akhirah. Amin.

(OnParis).


Sedikit Analisa Ekonomi…

Agustus 30, 2015

** Kami sudah komitmen untuk tidak terlalu banyak bicara teoritik, analisis, dan semacamnya. Bukan karena kami tidak paham, tapi ada sisi kepedulian kongkret yang -menurut kami- lebih dibutuhkan. Tidak sekedar masalah isu media atau isu medsos saja.

** Kami sampaikan ini, sekedar sebagai informasi bagi Ummat, agar lebih pintar membaca situasi, lebih jeli, dan yang lebih penting: selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi the worst scenario.

** Seperti telah kami sampaikan di masa-masa sebelum, mungkin dalam media ini atau di media berbeda (printing media), bahwa pertumbuhan ekonomi China yang melesat, bergolak dahsyat, membumbung tinggi; itu bukan pertumbuhan yang alamiah. Sama seperti gegap gempita pembangunan gedung-gedung pencakar langit di Dubay, juga tidak alamiah.

** Lazimnya ekonomi manusia, di mana saja berkembang berdasar hukum “keseimbangan supplay and demand”. Setiap permintaan naik, akan diikuti peningkatan jumlah penawaran. Hukum demikian akan berlaku terus, dalam berbagai situasi ekonomi.

** Naiknya kekuatan ekonomi China tidaklah dibangun berdasarkan kualitas produk yang mereka buat; kehandalan inovasi; atau semacam menawarkan solusi kreatif bagi hidup manusia modern. Kekuatannya hanya bertumpu pada aspek: Produk mirip dan harga dibanting. Hal seperti ini hanya akan menimbulkan euphoria sesaat, sampai manusia sadar akan kelemahan dari produk itu sendiri.

** Bandingkan dengan penerapan mata uang tunggal Euro. Untuk menuju kesepakatan penerapan mata uang itu, melalui proses yang sangat panjang. Tapi masyarakat ekonomi Eropa sudah memperhitungkan berbagai variabel kebijakan mereka dengan ketat dan rapi. Maka kebijakan itu berdaya manfaat besar bagi ekonomi mereka.

** Lalu di masa posisi kita sebagai bangsa Indonesia ini?

** Indonesia kan termasuk negara lemah. Negara ini punya segala macam potensi baik, tapi rakyatnya gampang di-ninabobo-kan. Negara ini selalu dalam kendali pemimpin-pemimpin (atau struktur kepemimpinan) lebay dan penakut. Mereka tidak punya jiwa patriotisme seperti yang sering dibangga-banggakan dalam pidato itu. Maka peluang negara kita jadi “korban dikerjain” para pemain ekonomi China sangat besar.

** Dalam situasinya yang semakin terdesak, dan mulai terlihat kerapuhan ekonominya, China cepat mencari sumber-sumber potensi ekonomi yang bisa memperpanjang usia “euphoria pertumbuhan ekonomi” mereka. Tentu saja mereka melihat semua itu ada di Indonesia. Indonesia punya: Sumber energi, kekayaan hayati, barang tambang, pasar domestik, dan lain-lain.

** Rakyat Indonesia dinilai letoy oleh semua bangsa-bangsa asing, termasuk China. Tidak mesti dari masalah power fisik ya, tapi lebih ke KARAKTER yang sulit diandalkan.

** JADI singkat kata, China butuh tempat bersandar untuk ekonominya yang mulai goyang-goyang. Sementara Amerika juga butuh negara kita dan ASEAN, untuk mem-back up pengaruh Krisis 2008 yang belum pulih sepenuhnya. Ya begitulah. Orang lain bertempur di arena persaingan ekonomi; sementara kita hanya jadi penonton.

** Seperti dua gajah sedang berkelahi, seekor kelinci tergencet di antara keduanya…

** Kita memohon keselamatan kepada Allah dalam urusan agama, dunia, dan akhirat. Amin.

(Mine).

 


Pemuda Atheis dan Salafi

Juni 21, 2015

* Nama pemuda itu Ahmad Husein Harqan. Asal dari Mesir. Katanya dia mantan penghafal Al Qur’an. Sekarang jadi atheis. Na’udzubillah min dzalik.
* Sebenarnya dia bukan syaikh, masih anak muda. Konon, dia 5 tahun berguru pada Syaikh Yasir Burhami.
* Dalam analisis di sebuah blog dikatakan: “Model keislaman ala Salafi rentan sekali, sebab dasarnya adalah kepercayaan pada teks, dan memusuhi penalaran rasional. Begitu seorang Salafi mau berpikir kritis, maka dasar-dasar keimanan Salafi langsung rontok. Ahmad Husein Harqan contoh yang sangat bag us.”
* BANTAHAN…
* (1). Justru berpegang kepada TEKS itu sangat kokoh. Dilukiskan spt Al Urwah Al Wutsqa. Tali yang sangat kokoh.
* (2). Ahmad Harqan itu tampaknya memahami Al Qur’an dengan nalar sekelas anak SMP/SMA, jadi wajar kalau masih galaw.
* (3). Anehnya, anak muda itu, sebagai orang Arab, enggan belajar SASTRA ARAB. Kalau dia belajar, pasti tidak buruk sangka kepada Al Qur’an.
* (4). Bantahan yang sangat telak: memang untuk memahami ilmu-ilmu Syariat dg berbagai cabang-cabangnya, tidak butuh rasio? Dari mana akan paham kalau otak gak jalan?
* (5). Bantahan terakhir, sebuah FAKTA BESAR, di dunia kini ada 1 miliar Muslim lebih. Mayoritas mereka berpegang kepada TEKS. Jadi kamu mau apa?
* Kita beragama tanpa rasio, bagaimana akan memahami? Tapi dalam Syariat, rasio dikendalikan oleh ayat-ayat dan hadits Nabawiyah yang suci.
* Begitu dech… Salam manis.

(WeLook).


Kami Tidak Menghina Agama Lain dengan Karikatur

Januari 12, 2015

Adakah seorang Muslim yang DIPERBOLEHKAN menghina agama lain? Kita menolak kekafiran dan memperingatkan manusia atas hal itu; tapi kan kami TDK MENGHINA mereka.

Laa ikraha fid din” (tak ada paksaan dlm agama ini).

Fa man sya’a fal yu’min, wa man sya’a fal yakfur” (siapa ya mau, berimanlah; siapa yg mau kafirlah).

MENGAPA mereka menghina simbol-simbol Islam? Padahal kami tak menghina mereka.

Apakah demi KEBEBASAN PERS & EKSPRESI?

Memangnya “kebebasan pers & ekspresi” itu lebih tinggi dari agama? Atau ia telah jadi “agama baru” yg berhak mengadili agama ALLAH SWT? Tidak mungkin itu.

Mereka berusaha mengambil hak-hak agama Allah, lalu Allah mengambil Hak-Nya atas mereka.

Siapa yang menghina Pemilik alam semesta, mereka pasti akan dikejar oleh-Nya, hingga bersembunyi di liang semut sekalipun.

Wa man yuhaaddunallaha wa rasulahu fa qad kubitu ka maa kubitalladzina min qablihim” (siapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya, dia akan dihinakan seperti telah dihinakan orang-orang sebelum mereka). Surat Al Mujaadilah.

Admin.


Antara ISIS dan Al Qa’idah

Agustus 21, 2014

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Dalam sebuah artikel di Voa-islam.com, disebutkan pernyataan dari seorang Mufti negara Teluk. Beliau mengatakan, bahwa ISIS dan Al Qa’idah adalah musuh nomer satu Ummat Islam.

Menurut kami pernyataan demikian kurang bijak. Di bawah ini sedikit komentar yang bisa kami sampaikan:

Kaum Muslimin harus mengetahui, ISIS berbeda dengan Al Qa’idah, meskipun awalnya sama.

Ceritanya kurang lebih sebagai berikut:

Harus Bijak dalam Menilai Para Pejuang

Harus Bijak dalam Menilai Para Pejuang

Pasca WTC 11 September 2001, pemerintah Thaliban diserang Amerika & Sekutu. Efek samping dari serangan ini, struktur organisasi Al Qa’idah hancur lebur. SDM, asset, dana, jaringan, fasilitas mereka rusak parah.

Tapi pihak Thaliban cepat berbenah. Upaya recovery-nya berjalan cepat, meskipun dg suasana sistem baru. Mungkin karena mereka memang mayoritas asli warga Afghan.

Sedang pihak Al Qa’idah merasa terlunta-lunta, karena mayoritas branggota militer non Afghan. Melihat cepatnya recovery Thaliban, para pemimpin Al Qa’idah berembuk; bgmana kalau Al Qa’idah tunduk kepada otoritas Thaliban, agar dapat perlindungan penuh? Mereka pun setuju.Sejak itu Al Qa’idah jadi organisasi di bawah Thaliban.

Ini ada dampaknya, Al Qa’idah jadi lebih moderat. Kata orang, “tidak lagi main kopar kapir”. Thaliban menempatkan Al Qa’idah sebagai missi Jihad di luar wilayah Afghan; semacam ada sinergi.

Tatkala meledak konflik Suriah, Al Qa’idah di-drive masuk ke sana. Tapi dengan nama Jabhah Nusroh, agar tidak mndapat penolakan di dunia Islam. Sedangkan ISIS bermula dari missi Jihad Al Qa’idah di Irak pasca invasi Amerika tahun 2003.

Organisasi missi Jihad ini salah satunya dipegang Abu Mushab Zarqawi yang diindikasi membawa paham “kopar kapir”. Pusat Al Qa’idah tidak bisa sepenuhnya mengekang organisasi di Irak ini. Missi di Irak sering jalan sendiri. Misalnya, Abu Mushab dkk bentuk Islamic State, tanpa izin ke pemimpin Al Qa’idah; mereka bentuk ISIS juga tanpa izin; mereka garap Suriah, juga melanggar komando; mereka umumkan Khilafah, lagi-lagi dengan melanggar izin. Banyak skali pelanggaran ISIS kepada otoritas Al Qa’idah.

Yang paling terlalu, ISIS mengajak para pejuang di berbagai negara untuk membelot dari sentral Al Qa’idah.

KESIMPULAN: “Al Qa’idah versi lama beda dg yang baru. Versi baru lebih moderat. Tdk menganut paham takfir.” Bahkan ulama rujukan Al Qa’idah seperti Abu Mush’ab As Suri, Athiyatullah Al Libi, Abu Qatadah, dan sebagainya sangat hati-hati dalam perkara TAKFIR.

Dan semua aksi-aksi teror yang trjadi di Indonesia, TIDAK ADA kaitan dengan Al Qa’idah. Tidak ada itu. Mengapa? Karena sejak tahun 2001, 2003, 2011, hingga saat ini mayoritas energi Al Qa’idah terkuras dalam konflik di Afghan, Irak, Yaman, Somalia, Suriah, dan lain-lain. Jadi tidak ada waktu untuk buat aksi-aksi di Indonesia.

MAKA ITU…janganlah menyebut orang-orang yang membela Ummat teraniaya sebagai musuh Islam nomer satu. Itu jelas keliru!

Wallahu a’lam bisshawaab.

(Mine).


Rezim Militer Mesir Paling BODOH Sedunia…

Oktober 30, 2013

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Perlahan tapi pasti, masyarakat Mesir mulai bisa membedakan antara manusia dan anjing; lebah dan ular; ulama dan monster; air dingin dan kobaran api. Mereka mulai paham, siapa Si Bijak dan siapa Si Bangsat? Kini masyarakat Mesir mulai sadar bahwa mereka telah memilih kawanan srigala untuk memimpin negeri mereka; menjajah kehidupan mereka; melenyapkan syiar Islam dari lubuk hati mereka.

Rezim As Sisi –laknatullah ‘alaihim wa ansharihim– pada dasarnya adalah kumpulan srigala lapar yang haus kezhaliman.  Mereka ini tidak bisa tegak di muka bumi, kecuali dengan menindas rakyat lemah; membohongi dunia; memfitnah orang-orang yang baik; dan menangkapi para ulama yang istiqamah.

Seorang ulama Salafi yang sadar akan kebengisan rezim As Sisi berdiri di depan para demonstran penentang rezim militer, sambil berkata: “Sebelum darah mereka tertumpah, darahku dulu yang akan tertumpah!” Rasanya sulit menemukan karakter ulama Salafi demikian di negeri kita; karena kalau ada ulama yang mulai istiqamah, secepat kilat akan diserbu dengan tuduhan: Sururi, hizbi, takfiri!

Tapi…

Kejahatan rezim As Sisi –laknatullah ‘alaihim wa ansharihim– tidak hanya soal penolakan rakyat Mesir. Tapi sifat-sifat bandit mereka yang membunuhi manusia dengan seenak perutnya; demi melayani missi Zionisme internasional; juga semakin terkuak dengan munculnya kebodohan-kebodohan mereka. Secara jelas, mereka tak bisa menyembunyikan kebodohan itu. Hal ini juga merupakan bagian dari diterimanya doa kaum Mukminin yang mendoakan mereka celaka dan binasa; termasuk para pembelanya yang menggelontorkan dana US$ 12 miliar untuk membantai Ikhwanul Muslimin di Mesir. (Dana besar amanat Umat Islam, hasil dari bumi Islam berupa minyak, hasil dari pendapatan mengelola Tanah Suci disumbangkan ke kawanan srigala buas untuk membunuhi sesama Muslim. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik).

Kebodohan telanjang ini apa?

Ya, sebentar lagi Presiden Mursi akan diadili oleh pengadilan Mesir, atas tuduhan: telah menghasut kekerasan untuk membunuh demonstran anti pemerintah saat bulan Desember 2012. Hal itu terjadi sebelum muncul gerakan Tamarod pada awal tahun 2013 lalu.

Andaikan benar-benar terbukti Presiden Mursi menghasut untuk membunuh sebagian demonstran anti pemerintah; andaikan benar-benar terbukti; toh pembunuhan itu belum terjadi. Ia baru sebatas hasutan.

Lalu bedakan dengan segala kekejaman yang sudah jelas-jelas dilakukan rezim militer As Sisi –laknatullah ‘alaihim wa ansharihim– yang telah membunuh puluhan orang, ratusan orang, hingga ribuan orang; terutama saat terjadi Tragedi Rabi’ah Al Adawiyah tanggal 14 Agustus 2013 lalu.

Nah, dimana otak srigala As Sisi dan para pendukungnya (baik lokal maupun pemimpin Saudi dan Emirat)? Mereka mengadili Presiden Mursi untuk tuduhan penghasutan, sementara mereka sendiri telanjang telah membantai ribuan demonstran damai pendukung Presiden Mursi? Apakah arti semua ini? Bukankah ini adalah kebodohan terbodoh sedunia? Sebodoh-bodohnya Skiper…seekor srigala dalam kartun Dora Explorer; tidak sebodoh mereka.

Darah para syuhada dan pejuang Islam yang wafat saat dalam perjuangan di Mesir menentang kawanan srigala As Sisi –laknatullah ‘alaihim wa ansharihim– sangatlah mahal dan harus sepenuhnya dijaga kehormatan mereka. Nyawa dan kehidupan Muslim yang telah tiada, karena diberangus kezhaliman, harus dijaga dan dihormati; dengan cara mencegah kezhaliman lebih besar, atau menghentikan sistem zhalim yang sedang beredar.

Semoga pula, darah-darah Mukmin yang telah tertumpah di halaman Masjid Rabi’ah Al Adawiyah dan lainnya di Mesir; menjadi pengorbanan yang cukup di hadapan Allah, sehingga Dia -dengan rahmat dan ‘inayah-Nya- berkenan menetapkan Sunnah Pergiliran Kekuasaan di negeri Saudi. Sudah sepantasnya, dinasti yang tidak komit dengan Syariat Islam; lebih mementingkan urusan kebangsawanan daripada maslahat kaum Muslimin sedunia; diganti oleh mereka yang tegak di atas ILMU, TAUHID, dan SYARIAT. Ya Allah ya Rabbi, hujani orang-orang zhalim itu dengan ketakutan tak bertepi; sehingga tangan dan lidah mereka mereka tidak kuasa lagi menzhalimi manusia. Amin Allahumma amin.

Tentu saja, kita sangat berharap kepada Allah Al Hakim, agar Dia menghukum rezim As Sisi –laknatullah ‘alaihim– serendah-rendahnya, serta menguasakan kehancuran dan kehinaan atas mereka sampai sedalam dasar samudra. Amin Allahumma amin.

Mine.


Tolonglah Muslim Rohingya, Saudaraku!

April 20, 2013

Kaum Muslimin-Muslimat, Mukminin-Mukminat dimana pun Anda berada.

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh.

Saudaraku rahimakumullah, dalam setahun terakhir ini negeri kita, terutama di Pantai Barat Sumatera, banyak kedatangan tamu-tamu kaum Muslimin Rohingya. Mereka terusir dari negerinya setelah mengalami pembantaian, pembunuhan, genosida, pengusiran secara massif oleh kaum Budha di Myanmar (Burma). Demi menyelamatkan diri, keluarga, dan kehidupan mereka menempuh perjalanan lautan yang sangat berbahaya. Alhamdulillah, sebagian sampai di Indonesia, ada yang sampai di Aceh, Sumatera Utara, dan lainnya.

Nasib saudara-saudara kita Muslim Rohingya itu sangat mengenaskan. Di negerinya mereka dibunuh, diusir, jadi sasaran kezhaliman. Ketika masuk ke wilayah Bangladesh, pemerintah disana juga tidak ramah. Mungkin karena sama-sama miskin, kaum Banggali tidak menerima masuknya Muslim Rohingya. Kemudian mereka terlunta-lunta di lautan, ada yang tenggelam, kelaparan, meninggal di jalan, dan seterusnya.

Kelak Kita Kan Ditanya oleh Nabi Saw tentang Saudara Kita, Muslim Rohingya. Bersiaplah!

Kelak Kita Kan Ditanya oleh Nabi Saw tentang Saudara Kita, Muslim Rohingya. Bersiaplah!

Anehnya, ketika mereka masuk ke negeri kita, dengan tujuan ke Australia; kita tidak bersikap baik kepada tamu-tamu Rasulullah ini. Karena mereka adalah Muslim, fakir-miskin, terusir dari negerinya, terlunta-lunta karena mengikuti agamanya. Rasulullah Saw sangat perhatian terhadap nasib kaumnya itu, meskipun secara keagamaan mereka masih minim. Setidaknya mereka adalah Muslim, menjadi korban kekerasan karena agama, dan mereka dalam SAFAR (sebagai Ibnu Sabil).

Kita kaum Muslimin tidak menerima mereka, tidak memberi bekalan dan bantuan atas penderitaan mereka. Kita tak melindungi mereka. Negeri kita yang kaya-raya ini seolah tidak memiliki apa-apa untuk dibagi dengan kaum Muslimin Rohingya. Kekayaan negeri ini adalah rizki dan anugerah Allah, tapi kita seolah memonopoli semua itu. Mengapa tidak kita berikan bantuan, berikan perbekalan, atau berikan perlindungan kepada mereka? Setidaknya, kalau kita tak mau menerima mereka, janganlah mempersulit perjalanan mereka untuk mencari penghidupan di muka bumi ini.

Sangat menyedihkan kala kita membiarkan Muslim Rohingya, menahan mereka agar tidak meneruskan perjalanan laut, sementara kita sendiri tak mau membantu mereka. Apa nanti yang akan kita katakan kepada Nabi Saw kalau beliau bertanya tentang Muslim Rohingya ini? Mereka adalah bagian dari kata beliau: Ummati, ummati, ummati (ummat ku).

Setiap Mukmin terikat sikap saling tolong-menolong dengan sesamanya. Allah Ta’ala berfirman: “Innamal mukminuna wal mukminati ba’dhuhum auliya’u ba’dhin” (bahwa orang Mukmin laki-laki dan Mukmin wanita itu, satu sama lain saling tolong-menolong).

Nabi Saw juga bersabda: “Al Muslimu akhul Muslimi, laa yazhlimuhu wa laa yuslimuhu” (Muslim itu saudara Muslim yang lain, tak boleh menzhaliminya atau membiarkannya dizhalimi).

Nabi Saw juga bersabda: “Wallahu fi ‘aunil abdi idza kaanal ‘abdu fi ‘auni akhih” (dan Allah itu akan senantiasa menaungi seorang hamba selama hamba itu menaungi saudaranya).

Kami ingatkan kaum Muslimin untuk mendesak pemerintah Pusat dan pemerintah daerah, termasuk otoritas pemerintahan di Aceh, agar mereka membantu kaum Muslim Rohingya, memberi bantuan pangan dan kesehatan; memberi tempat bernaung dan berteduh sementara kepada mereka; serta membiarkan mereka meneruskan perjalanan, jika mereka bermaksud menuju negara lain; atau membantu mereka kembali ke negerinya, kalau kita benar-benar tak mampu membantu.

Kita tak akan mati dengan berbagi riszki kepada Muslim Rohingya; kita tak akan miskin dengan memberi mereka bantuan makan dan obat-obatan; kita tak akan hancur karena memberi mereka tempat berteduh dan perlindungan (suaka).

Andaikan kita abaikan mereka, kita berlaku zhalim atas mereka, lalu bagaimana kelak kita akan menghadapi Allah Ta’ala dan kesaksian Rasul-Nya Shallallah ‘Alaihi Wasallam?

Selain kita perlu terus gaungkan seruan pembubaran DENSUS 88 (adzabullahu ‘alaihim wa li kulli ansharihim), dukung perjuangan Ahlus Sunnah di Suriah; kita juga perlu memberi perhatian dan dukungan terhadap kaum fakir-miskin Muslim Rohingya ini. Tunjukkan kepada mereka, bahwa kita bersaudara dan saling tolong-menolong di bawah bendera: Laa ilaha illa Allah, Muhammad Rasulullah.

Saudaraku, andaikan kita tak mau menolong mereka, karena saking bakhil-nya hati dan jiwa kita; setidaknya, biarkan mereka (Muslim Rohingya) bebas untuk mencari jalan kemana saja mereka ingin menuju. Bumi Allah ini luas, kalau di Indonesia mereka tak dapat penghidupan, insya Allah di tempat lain mereka akan mendapat rahmat Allah. Amin ya Mujibas sa’ilin.

Jangan sampai Anda bakhil untuk membantu; tetapi malah menyusahkan mereka, semata untuk memuaskan perasaan kaum kafirin yang tidak mau kedatangan mereka di negerinya.

Allahummanshur Muslim Rohingya aina maa hum. Allahummanshurhum ‘ala kulli ‘aduwwihim wa musykilati hayatihim. Allahummarzuq lahum salamah wa ‘afiyah min kulli zhulmi wal fasad wal harabah wal qatlil kuffar. Allahumma yassir lahum umurahum, warzuq lahum rizqan hasana wa nashran mubina wa hayatan sa’idah. Allahumma dammir ‘alal kuffari budhisiyah fi Myanmar tadmira, zalzil hayatahum zilzalan abada abada, wa farriq ahzabahum firoqatan katsira, wa anzil lahum hizyun syadid wa buka’un alim. Allahummaqtha’ kulli zhalimina fihim ‘ala aidihim wa rijlaihim hatta laa yastathi’una bi kasabin syai’in fi hadzihi hayatid dunya. Amin Allahumma amin ya Mujibas sa’ilin. Wa shallallah ‘ala Rasulillah Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in.

Tolonglah Muslim Rohingya, agar Allah menolong kehidupanmu. Mereka itu tamu Rasulullah di negeri kita.

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh.

(Blog Pustaka Langit Biru).


Saat Obama Menangis…

Desember 19, 2012

Baru-baru ini terjadi TRAGEDI BRUTALISME dahsyat di Amerika. Ia adalah produk nyata dari kehidupan liberal-sekuler yang menafikan peran Tuhan dalam kehidupan. Seorang pemuda bernama Adam Lanza memberondong anak-anak SD Sandy Hook di Connecticut, dan menembak orang-orang di sekitarnya dengan senapan mesin. Total korban 20 anak-anak tewas, 7 orang dewasa tewas, termasuk diri Adam sendiri.

Peristiwa yang terjadi pada 14 Desember 2012 ini seketika mengguncangkan dunia, khususnya bangsa Amerika sendiri. Ini lebih heboh dari gossip “Hari Kiamat” yang disebut-sebut berdasarkan ramalan Suku Maya itu.

Barack Obama secara resmi merespon tragedi itu dalam pidatonya. “Kita telah mengalami terlalu banyak tragedi dalam beberapa tahun terakhir, dan setiap kali saya membaca berita, saya bereaksi bukan sebagai presiden, tetapi sebagai orang lain, sebagai orangtua. Saya tahu tidak ada orang tua di Amerika yang tidak merasakan kesedihan luar biasa yang sama seperti yang saya rasakan,” kata Obama.

Media-media dunia langsung menyebut Obama menitikkan air mata; menangis haru karena tak kuasa melihat tragedi memilukan itu. Media-media di dunia semua sepakat menyebut Obama “menitikkan air mata”.

Katanya Menangis, Tapi Air Mata Kering. Bener Nih Menangis?

Katanya Menangis, Tapi Air Mata Kering. Bener Nih Menangis?

 

Tapi kalau dilihat foto dan video pidatonya, Obama sama sekali tidak menangis. Menitikkan air mata juga tidak. Dia cuma memasang muka sedih, sebagaimana seorang pemain film/sinetron bisa memasang muka sesuai kebutuhan. Tidak ada air-mata disana, tidak ada menangis. Yang ada, Obama berusaha mengelap sudut matanya dengan ujung jari, padahal ujung jari itu tetap kering, karena tak ada air mata disana.

Intinya, Obama tidak bisa menangis; dia berpura-pura menangis, supaya tidak tampak buruk di mata rakyat dan dunia. Maklum, negerinya baru dihantam tragedi kemanusiaan yang memilukan, akibat penembakan di SD Sandy Hook, Connecticut itu.

Ada cara efektif untuk mudah menangis, misalnya dengan mengiris bawang merah, mengoleskan balsem di pipi, dengan dicubit keras, dengan diancam oleh atasan, dengan mengenang cerita dalam novel Ayat Ayat Cinta, dengan mengingati beban hutang, dan lain-lain cara. Obama bisa mempertimbangan salah satu dari cara itu. Okeh Mister?

Mine.


Miris Membaca Artikel Ini…

Juni 6, 2011

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Belum lama lalu, eramuslim.com memuat sebuah tulisan yang sangat penting, tentang kondisi Masjidil Haram saat ini dan kawasan sekitarnya. Artikel itu adalah sebagai berikut: Tanda-tanda Kiamat di Masjidil Haram. Artikel ini ditulis oleh Al Akh Nuruddin Al Aldunisiy, ditulis di Riyadh Saudi.

Karena pentingnya artikel ini, ia saya ulas sedikit di blog ini. Alangkah baik kalau para pembaca sudi mengkopi tulisan di atas, lalu disimpan di rumah masing-masing. Bisa dibaca di tengah keluarga, seraya mohonkan pertolongan kepada Allah Ta’ala, agar Dia berkenan menyelamatkan dan menyucikan Masjidil Haram Asy Syarif dari tangan-tangan kotor, dari pikiran-pikiran kotor, serta dari kezhaliman-kezhaliman yang terus merajalela. Allahumma amin.

IRONIS: Mengubah Ibadah Menjadi Sekedar Wisata Ruhani.

Duhai ya Rabbi… Masjidil Haram, Masjid An Nabawi, adalah simbol agama-Mu, simbol keagungan risalah-Mu, simbol kesatuan dan kesucian Islam. Namun kini, Tanah Suci dan Masjid Suci ditenggelamkan di balik hawa nafsu manusia yang ingin mengeruk kekayaan sebesar-besarnya dari “wisata Haji-Umrah”.

Ibadah yang suci, Manasik Ibrahim As yang suci, hendak ditenggelamkan oleh ambisi membangun hotel, membangun gedung Abraj Al Bait yang meniru konsep gedung Big Ben di Inggris itu; Masjidil Haram hendak dibuang nuansa ruhaninya, lalu diganti nuansa wisata dan pelesir.

Allahumma ya Rabbi, lindungilah Tanah Suci, lindungilah Masjidil Haram, lindungilah Ibadah Haji-Umrah, lindungilah simbol Islam, lindungilah kehidupan kaum Muslimin di Saudi, Indonesia, dan seluruh dunia. Amin Allahumma amin.

Ya Allah, hanya kepada-Mu kami memohon, berlindung, serta mengadukan duka nestapa. Dulu Abdul Muthalib pernah menyerahkan Ka’bah kepada-Mu, maka kini pun kami memasrahkan Ka’bah dan Masjidil Haram kepada-Mu ya Allah ya ‘Aziz. Ya Allah, patahkan tangan-tangan zhalim yang hendak merusak simbol Islam dan Manasik Hajji dan Umrah. Allahumma amin ya Rabbal ‘alamiin.

AMW.


Mengapa Kita Mendukung Invasi NATO ke Libya?

Maret 22, 2011

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Allahumma inna nas’alukal ‘afiyah fid dunya wal akhirah. Amin ya Rahiim.

Sangat sulit dipahami, bagaimana mungkin banyak Muslim hari ini mendukung INVASI Amerika Cs ke Libya. Baik itu ulama, ustadz, pengamat, pemerhati, jurnalis, dan sebagainya. Bagaimana mungkin akal kita bisa membenarkan invasi ke Libya itu? Sesempit itukah wawasan kita? Sependek itukah nalar sejarah kita? Tidakkah kita mau belajar dari penderitaan bangsa Irak dan Afghanistan, pasca invasi Amerika Cs tahun 2003 dan 2001 lalu?

Alasan yang dipakai para AGRESSOR untuk menghujani Libya dengan rudal-rudal adalah: “Demi menyelamatkan warga Benghazi yang anti Qaddafi dari serangan brutalnya yang telah menewaskan manusia sampai 6000 orang lebih. Dengan alasan ini lalu kita membenarkan serangan udara negara-negara syaitan seperti Amerika, Inggris, Perancis, Italia, Kanada, dll.

Apakah Kalian Mendukung Mereka Menghisap Darah Kaum Muslimin???

Mula-mula harus diklarifikasi dulu, benarkah korban yang jatuh dari pihak demonstran anti Qaddafi sampai 6000 jiwa lebih? Laporan ini berdasarkan pantauan TV Aljazeera, lembaga HAM Libya, dan lembaga HAM internasional. Sedangkan, korban menurut versi Pemerintah Libya sendiri tidak pernah dilihat. Setidaknya, kita harus melihat laporan kalangan Islam independen, yang tidak terlibat dalam pertikaian politik di Libya.  Kalau Aljazeera kan jelas-jelas sudah terlibat dalam revolusi dunia Arab saat ini, malah TV ini merupakan PROVOKATOR paling sengit.

Cobalah berpikir logis. Selama terjadi bentrok di Libya, pernahkah kita melihat mayat-mayat bergelimpangan dalam jumlah besar? Pernahkah kita lihat ke rumah-rumah sakit, disana ada ribuan korban jiwa? Pernahkah kita lihat ada pekuburan-pekuburan massal untuk mengubur jenazah yang ribuan orang itu? Pernahkah kita lihat ada gambar-gambar mayat bertumpuk-tumpuk di Libya saat ini? Kalau ada semua itu, saya yakin rakyat Libya yang semula pro Qaddafi, mereka akan berbalik menyerang Qaddafi. Sebab fitrahnya manusia, tidak suka melihat kekejaman.

Bukannya kita mendukung kekejaman Qaddafi. Tidak sama sekali. Tetapi jangan sampai kita zhalim dengan menuduhkan sesuatu yang memang tidak ada realitasnya. Kekejaman Qaddafi kepada demonstran ya jelas harus dihentikan. Bukan seperti itu cara yang seharusnya dilakukan. Baik Qaddafi maupun pasukan NATO, haram berbuat kezhaliman.

Sekarang masalahnya, bagaimana bisa kita menolak kekejaman Qaddafi, sementara kita membenarkan kekejaman serangan NATO terhadap target-target sasaran sipil di Libya? Apakah kalau yang menyerang itu Qaddafi, ia dilarang; tetapi kalau NATO, ia dibenarkan? Itukah yang namanya keadilan?

Seandainya NATO benar-benar adil –sedangkan syaitan tak ada yang bersikap adil– seharusnya mereka segera menghajar Israel dengan serangan ribuan ton rudal. Karena kita tahu betapa kejamnya Israel saat menyerang warga Ghaza pada 2008 lalu. Begitu pula betapa kejinya bangsa itu saat merampok kapal Mavi Marmara dan membunuhi puluhan manusia di dalamnya. Mengapa kita tidak meminta NATO menghajar Israel dengan segala kekejiannya itu?

Apakah seorang Muslim pantas meminta orang kafir membunuhi sesama Muslim (warga Libya), sementara dia tidak pernah meminta orang kafir itu membalas kekejaman Yahudi Israel? Siapapun yang merestui pembunuhan kaum Muslimin di Libya saat ini, dengan meminta bantuan tangan-tangan keji kaum kuffar, mereka bisa jatuh dalam kekufuran. Berhati-hatilah wahai kaum Muslimin.

Mungkin Anda akan membantah, “Tapi kan Qaddafi sudah kejam, sudah biadab, sudah membunuhi ribuan orang Muslim? Dia harus dihentikan bagaimanapun caranya, berapapun harganya?”

Demi Allah, kekejaman Qaddafi –jika benar demikian adanya– tidak bisa dibenarkan dalam Syariat Islam. Dalam menyikapi pertikaian politik antar sesama Muslim (Pemerintah Qaddafi dan demonstran anti Qaddafi) seharusnya ditempuh jalan damai, jalan perundingan, dan kompromi. Bukan saling membunuh. Nabi Saw mengatakan, kalau dua orang Muslim berhadapan, keduanya sama-sama menghunus pedang, lalu salah satu darinya mati; maka keduanya masuk neraka. Yang terbunuh pun masuk neraka, sebab dia sudah ada niat membunuh kawannya.

Cara terbaik mengatasi pertikaian antar sesama Muslim adalah JALAN DAMAI, bukan saling serang dan membunuh. Dan lebih keji lagi, kalau untuk urusan saling membunuh itu, kaum Muslimin meminta bantuan orang kafir –laknat Allah atas mereka–. Wong, saling serang antar Muslim saja haram, apalagi meminta bantun kuffar untuk menyerang Ummat Islam lainnya. Ini adalah perbuatan terkutuk yang bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam.

Andaikan Qaddafi telah berbuat kejam dengan membunuhi ribuan Muslim. Tetap saja solusinya bukan dengan mendatangkan kekuatan kuffar untuk menghancurkan seluruh negara Libya dan rakyatnya. Jangan sampai, hanya demi mengusir tikus yang masuk rumah, kita menyewa meriam milik orang kuffar. Nanti, bukan hanya tikus itu yang terbakar, tetapi seluruh rumah akan menjadi hancur berkeping-keping.

Cobalah ingat bagaimana latar-belakang perang Afghanistan dan perang Irak! Alasan perang Afghan, adalah untuk menghajar Usamah bin Ladin dan Al Qa’idah. Tetapi yang dihancurkan oleh NATO adalah seluruh negara Afghan dan rakyatnya, sementara Al Qa’idah sampai sekarang masih terus eksis. Alasan perang Irak, adalah untuk menghajar Saddam yang memiliki senjata pemusnah massal. Ternyata kemudian terbukti, alasan itu bohong belaka. Tetapi bangsa Irak sudah remuk-redam dihajar ribuan ton rudal NATO. Bahkan kini Irak lebih didominasi oleh sekte Syi’ah Rafidhah. Wal ‘iyadzubillah.

Kalau masalah kekejaman, Qaddafi bukan satu-satunya penguasa kejam. Coba hitung berapa ribu manusia yang telah tewas di Afghanistan dan Irak! Sebagian menyebut sudah jutaan. Lalu hitung berapa korban Muslim di Palestina akibat kekejaman Israel! Lalu hitung kekejaman di Somalia, di Rwanda, di Chechnya, di Bosnia, bahkan di Ambon, Maluku, Sampit, Sambas, dan lainnya. Ada berapa ribu manusia yang “disate” di tempat-tempat itu? Lalu apakah NATO segera bergerak cepat untuk menghancurkan pihak-pihak pembantai di tempat-tempat itu?

Kita masih ingat bagaimana kekejaman regim militer di Aljazair ketika merampas kemenangan FIS pada tahun 1991-1992 lalu. Ketika itu regim militer tersebut membunuh 50.000 lebih aktivis Islam, atas dukungan negara syaitan Perancis. Apa kita lupa dengan fakta sejarah itu? Lalu dimana pembelaan NATO terhadap FIS? Padahal FIS memenangkan pemilu secara demokratis? Mengapa penguasa militer Aljazair tidak dihajar oleh NATO dan negara sampah seperti Amerika, Inggris, Kanada, dan sejenisnya? Dimana pembelaan mereka terhadap nasib 50.000 aktivis Islam di Aljazair?

Dan yang paling konyol lagi, ialah alasan: “Menciptakan demokrasi di Libya.” Ini adalah alasan yang paling TOLOL yang bisa dikemukakan. Demi melaksanakan demokrasi, kita menghalalkan invasi negara-negara kuffar –semoga Allah mengutuk mereka dan menghancurkan ekonomi mereka–.

Bagaimana mungkin negara-negara itu ingin memaksakan demokrasi dengan bahasa “rudal dan bom”? Ini adalah KEMUNAFIKAN yang sangat telanjang. Mungkinkah bisa terjadi demokrasi dengan bahasa rudal? Sangat sulit dimengerti. Apakah artinya demokrasi jika menghalalkan agressi, invasi, dan serangan rudal-rudal? Disebut demokrasi karena disana tidak digunakan cara-cara kekerasan. Kalau memakai cara kekerasan, yang terjadi bukan demokrasi, tetapi demokrasi berdarah. Lihatlah di Afghanistan, disana Amerika berusaha mendemokrasikan bangsa Afghan tetapi dengan memakai rudal. Akibatnya, rakyat Afghan merespon ajakan Amerika itu dengan serangan-serangan bom manusia, sampai saat ini. Demokrasi darah, ya hasilnya akan dibayar dengan darah pula.

Satu hal yang harus disadari. Andaikan nanti Qaddafi berhasil dihancurkan oleh pasukan NATO, lalu diganti tokoh lain yang lebih demokratis. Pertanyaannya, apakah setelah itu NATO akan pulang ke rumah masing-masing secara damai dan penuh ikhlas? Jangan bodoh kawan! Mereka sudah keluar uang banyak untuk menjatuhkan Qaddafi. Mereka pasti akan meminta BAYARAN atas uang yang sudah mereka keluarkan untuk aksi militer itu. Sebagai catatan, harga 1 unit rudal Tomahawk saja bisa mencapai Rp. 5 miliar sampai Rp. 9 miliar.

Semua biaya-biaya itu pasti akan dimintakan agar diganti oleh negara Libya. Kalau bukan dibayar secara cash, bisa dikonversi dalam bentuk hutang negara. Atau dialihkan dalam bentuk penguasaan ladang-ladang minyak di Libya. Mana ada perang yang cuma-cuma, kawan? Jangan bodoh dan terlalu lugu. Negara-negara agressor seringkali memanfaatkan perang semacam itu untuk mendapat penghasilan ekonomi besar. Itulah yang disebut sebagai “jualan amunisi berkuah darah“.

Sehebat apapun konflik di tengah kaum Muslimin, solusinya bukan dengan meminta bantuan pasukan kuffar yang terkenal haus darah dan zhalim itu. Konflik di antara kaum Muslimin seharusnya diselesaikan dengan ISHLAH. Al Qur’an mengajarkan agar kita menempuh jalan damai ketika menyelesaikan sengketa suami-isteri. Bila konflik sudah serius, kita bisa mengambil, “Hakaman min ahlihi wa hakaman min ahliha” (seorang penengah dari pihak suami, dan penengah dari pihak isteri). Cara demikian diutamakan, karena Islam menganut prinsip, “Was shulhu khair” (perdamaian atau ishlah itu lebih baik).

Kalau untuk konflik rumah-tangga diutamakan cara ishlah, apalagi konflik yang menyangkut darah, nyawa, harta, dan kehidupan kaum Muslimin dalam skala luas? Lalu dimana akal kita ketika kini menyetujui invasi Amerika Cs ke Libya? Itukah cara Islami yang diajarkan oleh Kitabullah dan As Sunnah? Sangat jauh, sangat jauh; seperti jauhnya langit dan bumi, serta jauhnya Barat dan Timur.

Cukuplah ayat berikut sebagai peringatan bagi kita semua:

Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).” (Terjemah Ali Imran: 28).

Cimahi, 22 Maret 2011.

(Abinya Syakir).