Humor: Indonesia dan Piala Dunia

Juni 25, 2010

=======================================================

TIM INDONESIA PALING DICINTAI

Sobat, tahukah Anda bahwa tim Indonesia, kalau bisa masuk Piala Dunia, ia akan menjadi tim yang paling dicintai semua tim peserta Piala Dunia? Percaya gak? Bener, ini serius, tidak bohong.

Malahan, semua tim sangat berharap bertemu Indonesia. Mereka kalau perlu meminta Panitia FIFA untuk menyatukan tim mereka dengan tim Indonesia. Tim Indonesia paling diharap-harapkan. Baik tim Afrika, Eropa, Asia, atau Amerika, mereka semua bermimpi bertemu tim Indonesia.

Lho, kok bisa begitu sih? Ini bener apa ngibul ya? Jangan-jangan ini cuma fantasi doang?

Kenapa sih, tim Indonesia sangat disukai seluruh tim Piala Dunia?

Iya, sebab kalau mereka ketemu tim Indonesia, dijamin akan menang dengan angka telak pula. Misalnya menang 11 : 0, atau menang 12 : 1, atau 17 : 3 dan lain-lain.

Kalau tim Indonesia bisa mencetak gol, biasanya karena “kasihan” lawan, biar tidak menyolok banget.

======================================================

KAPAN IKUT PIALA DUNIA YA?

Heru: “Kenapa ya kita susah banget masuk Piala Dunia? Dari dulu gak pernah sukses masuk Piala Dunia.”

Bowo: “Eh, jangankan Piala Dunia. Wong di Piala Asia saja kita gak masuk. Malah di SEA GAMES, kita gak pernah menang. Kalah terus sama Thailand, Vietnam, atau Malaysia.”

Heru: “Lalu gimana ya caranya biar Indonesia bisa masuk Piala Dunia?”

Bowo: “Caranya cuma satu, yaitu jadi tuan rumah Piala Dunia. Setiap tuan rumah dijamin dapat satu tiket menjadi peserta Piala Dunia.”

Heru: “Oh, gitu ya. Bagus itu. Kita bisa ikut Piala Dunia, meskipun caranya karena ‘rasa kasihan’. Gak apa-apa deh, asal masuk Piala Dunia.”

Bowo: “Tapi Mas, syaratnya kita harus membuat banyak stadion-stadion megah seperti Senayan itu. Dari mana kita punya duit untuk membuat stadion besar-besar seperti itu.”

Heru: “Oh, gitu ya. Waduh, kalau soal duit ini kita biasanya seret. Gimana ya… Aku coba mikir-mikir dulu deh…”

Bowo: “Ah, sudahlah Mas. Tidak usah dipikirin serius. Wong rakyat saja masih banyak yang sulit makan, masak mau membuat stadion-stadion megah? Lagi pula, nanti kalau Piala Dunia sudah bubaran, mau dikemanakan stadion-stadion itu? Sayang kan, sudah membuat stadion mahal-mahal, hanya dipakai selama sebulan.”

Heru: …masih terus berpikir, mencari ide…

Bowo: …hanya mesam-mesem melihat kawannya berpikir serius…

Heru: “Oh, aku ada ide! Ini ide hebat!”

Bowo: “Ide apa, Mas?”

Heru: “Bagaimana kalau kita buat stadion itu dari bahan sterofoam. Seperti di Opera Van Java itu. Jadi, kalau stadion sudah tidak dipakai, ya tinggal dibongkar saja. Gimana menurut kamu?”

Bowo: “Halah, gitu saja disebut ide. Aku pikir ide apa, eee…ternyata ide begituan. Yo wis, silakan terus mencari ide. Aku mau pulang dulu. Ayamku di rumah belum dikasih makan.”

Heru: “Bagaimana kalau nanti stadionnya kita sewakan untuk acara nikahan, acara sunatan, atau agustusan? Atau dibuat tempat kost-kosan untuk mahasiswa?”

Bowo: “Yo wis, sak karepmu. Terserah kamu saja. Wong, itu juga stadion-stadion kamu.” (Kata Bowo, sambil ngeloyor pergi).

======================================================

FISIK PEMAIN INDONESIA

Sepakbola itu olahraga dari Eropa, disesuaikan dengan fisik orang Eropa. Sedang tim Indonesia, tubuhnya kecil-kecil. Stamina juga gampang merosot. Wajar kalau susah menang...

Kalau mau, rekrut pemain-pemain asing, lalu “di-indonesiakan”. Namanya diubah, diajari bahasa Indonesia sampai fasih, diajari “tari-tarian” asal Indonesia. He he he…

Contoh, mengindonesiakan pemain asing, didapat nama: Oles Gonjales (dari Christian Gonzales), Andi Suherman (dari Abanda Herman), Aldo Suparto (dari Aldo Bareto).

[Sudahlah…gak usah serius banget dengan bola. Biasa-biasa saja. Toh, permainan itu tak akan membawa seseorang masuk syurga. Iya kan?].


Video Mesum “Koleksi Pribadi”

Juni 15, 2010

Beberapa waktu lalu, Indra Maulana dari MetroTV dialog dengan beberapa narasumber soal video mesum Si Ariel Peterporn. Salah satu narasumber disana, Elza Syarif. Indra sempat bertanya, “Bagaimana kalau suami-isteri lalu membuat video seperti itu untuk koleksi pribadi?” Elza Syarif dan lainnya menegaskan, bahwa hal itu akan dijerat UU Pornografi dalam delik “membuat pornografi”.

Ternyata, alasan “koleksi pribadi” itu juga yang disampaikan Edward Aritonang, setelah dilakukan pemeriksaan sementara kepada Si Peterporn dan Si Luna Maya. Bahkan dalam wawancara yang akan ditayangkan di TVOne, Si Ariel dan Si Luna juga beralasan dengan “koleksi pribadi” itu.

Kalau dipikir-pikir, sebagian orang Indonesia itu pintar memelintir alasan-alasan, tetapi sebenarnya mereka tidak cerdas. Alasan “koleksi pribadi” itu jika terus ditunggangi oleh Si Peterporn, Si Luna (Pezina), dan OC. Kaligis, bisa jadi akan menyelamatkan dua sejoli tukang zina itu dari jerat hukum.

Disini, ada beberapa poin kritik terhadap alasan “koleksi pribadi” tersebut:

PERTAMA, alasan “koleksi pribadi” bisa dipakai oleh semua penjahat-penjahat pornografi untuk mengelak dari hukum. Bahkan alasan “koleksi pribadi” itu bisa membuang semua UU Pornografi yang baru saja berlaku di Indonesia. Nanti, semua tukang zina, pelacur, gigolo, maniak seks, penjaja media mesum, dll. mereka bisa berkelit dengan alasan “koleksi pribadi”. Nanti mereka bisa berkoar-koar, “Oh, gambar porno, video porno, atau cerita ngeres ini, semuanya ini untuk koleksi pribadi. Tidak untuk disebar-luaskan. Kalau tersebar juga, bukan salah kami. Yang salah, ya yang menyebarkan gambar atau video itu.”

KEDUA, apakah dalam video atau gambar mesum itu ada bukti-bukti bahwa semua itu dibuat untuk koleksi pribadi? Misalnya, disana tertulis “untuk koleksi pribadi”. Atau ada suara, “Video ini kami buat untuk koleksi pribadi.” Atau apakah sebelum membuat koleksi bejat itu mereka membuat surat pernyataan dulu, bahwa itu untuk koleksi pribadi? Tidak ada sama sekali. Mereka berkoar-koar soal “koleksi pribadi” setelah terdesak. Kalau tidak terdesak, mereka santai-santai saja dengan perilaku mesumnya itu.

KETIGA, apakah manusia mesum seperti Ariel, Luna, Cut Tari, dkk. itu terlalu bodoh ya, sehingga tidak tahu perkembangan jaman? Apakah mereka tidak pernah tahu bahwa selama ini sudah banyak beredar video-video mesum di internet, atau VCD porno? Termasuk dulu, video super bejat, “Video Itenas”. Apakah orang-orang seperti mereka tidak sadar dari peredaran rekaman video-video bejat itu? Kalau mereka sudah tahu resiko tersebarnya benda-benda mengerikan itu, mengapa masih membuat rekaman juga? Mereka otaknya dungu ya…

KEEMPAT, saat Ariel Peterporn sama Si Luna, atau sama Cut Tari, sedang asyik-asyiknya bermesum-mesum ria, apakah mereka terikat ikatan pernikahan? Apakah ketika itu mereka sudah bersuami-isteri? Apa buktinya bahwa mereka sudah bersuami-isteri? Coba apa buktinya? Kalau tidak, berarti mereka itu sedang merekam adegan perzinahan, bukan adegan hubungan seksual suami-isteri? [Kenyataannya, mereka memang berzina saat bermesum-mesum ria itu. Kalau mereka sudah suami-isteri, mereka pasti akan marah besar dan menuntut keras orang-orang yang menyebarkan rekaman pribadinya. Tapi lihatlah, mereka malah ketakutan, menyembunyikan diri, dan tidak bisa membuktikan dirinya sudah menikah].

KELIMA, kalau mereka benar-benar sah sebagai suami-isteri, dibuktikan dengan memiliki Surat Nikah, lalu untuk apa mereka membuat rekaman seperti itu? Apa untungnya membuat rekaman hubungan seksual seperti itu bagi pasangan suami-isteri? Dari sisi kebebasan berhubungan seks, mereka sudah bersuami isteri, mengapa masih harus membuat hal-hal seperti itu? Ini menandakan bahwa jiwa mereka sakit.

KEENAM, andaikan pasangan suami-isteri boleh membuat rekaman video aksi hubungan seksual mereka, misalnya dengan asumsi perkembangan teknologi tidak beresiko membuat rekaman itu tersebar luas, bagaimana kalau suatu ketika rekaman itu dilihat oleh anak-anaknya sendiri? Apakah mereka mau jika dilihat anak atau saudara mereka sendiri? Seharusnya, hubungan seks itu disembunyikan serapat-rapatnya, sebab memang memalukan kalau ketahuan orang lain. Tetapi ini malah direkam, dengan tidak dijamin, rekaman itu kelak tidak akan jatuh ke orang-orang di sekitar mereka. Benar-benar sebuah logika orang sakit, merekam aksi seks yang sangat private.

KETUJUH, hukum membuat rekaman adegan seks, meskipun itu suami isteri adalah HARAM. Lho apa dalilnya kalau haram? Mudah saja. Suami-isteri tidak akan selamanya tetap suami-isteri. Bisa saja, suatu saat terjadai perceraian antara suami-isteri itu. Coba bayangkan, apa jadinya kalau pasangan suami-isteri sudah bercerai, sementara di tangan mereka masih ada rekaman hubungan seks di masa lalu? Coba Anda bayangkan! Mereka sudah resmi cerai, sudah resmi menjadi orang lain, tetapi masih ada rekaman hubungan seks di antara mereka. Maka perbuatan seperti ini adalah HARAM, sebab jika pasangan suami-isteri sudah bercerai, mereka dilarang melihat aurat mantan suami/isterinya. Belum lagi pertimbangan, resiko tersebarnya rekaman itu ke tangan orang lain.

KEDELAPAN, jika alasan “koleksi pribadi” memperbolehkan setiap pasangan suami-isteri di Indonesia boleh membuat rekaman adegan hubungan seksual mereka, ya Allah ya Rabbi, bangsa Indonesia ini akan terjadi banjir video porno yang amat sangat mengerikan. Tidak terbayangkan jika hal itu terjadi. Ya Allah ya Rahmaan, jauhkanlah kaum Muslimin di Indonesia ini dari angkara murka dan kejahatan keji. Amin Allahumma amin.

Secara umum, orang-orang yang membuat “koleksi pribadi” rekaman hubungan seksual, meskipun mereka sudah suami-isteri, pada dasarnya mereka adalah ORANG SAKIT. Bukan sakit fisik, tetapi sakit di jiwanya. Perbuatan seperti itu bisa merugikan diri sendiri, dan bisa merusak jutaan manusia.

Baik Si Ariel Peterporn maupun Luna Maya Pezina dan Cut Tari Pezina, mereka itu bukan suami-isteri saat melakukan perbuatan terkutuk itu. Mereka berzina. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik. Kalau dalam Islam, orang-orang seperti ini harusnya dihukum mati (rajam). Karena mereka publik figur, dihukum gantung pun tidak apa-apa, demi membuat efek jera bagi yang lainnya.

Kalau suami-isteri yang sah saja HARAM membuat rekaman mesum, karena bisa jadi mereka akan bercerai sehingga haram saling melihat aurat masing-masing. Apalagi orang yang tidak menikah. Bahkan mereka adalah publik figur yang seharusnya memiliki moral baik.

Tapi manusia macam Ariel Rajaporn ini kan sudah amat sangat rusaknya. Sudah munafik, tak bermoral, tapi lagunya berjudul, “Buka Topengmu!” Nah, inilah contoh raja-raja munafik. Orang munafik tulen, tapi berlagak menuduh orang lain munafik. Ini dia, munafik teriak munafik!

Mari terus berjuang sekuat tenaga menjaga moral kaum Muslimin di negeri ini. Hanya dengan komitmen demikian, kita masih berharap ada KEHIDUPAN MANUSIA di negeri ini. Salam perjuangan. Allahu Akbar!!!

AMW.


Tips Sebelum Nonton Video Mesum

Juni 12, 2010

Ada beberapa saran menarik yang bisa dicoba sebelum Anda menyaksikan sebuah video mesum. Saran-saran ini gunanya, agar saat menonton Anda mendapatkan kualitas hiburan sex media yang memuaskan, menyenangkan, panas dingin tentunya…

Bukan sulap, bukan sihir. Di bawah ini beberapa tips yang sangat berguna, untuk meningkatkan tensi adrenalin, khususon bagi para penyuka adegan panas dari video-video hot. (Sepanas apa ya? Sepanas cabe India gak? Ya, kurang lebih seperti itu lah).

Bhiksu tahu juga orang cantik...

[1] Mula-mula periksa mata Anda, “Apakah masih berfungsi normal?” Sebab bagi kaum tuna netra, mereka tidak akan bisa menikmati tontonan panas. Jika ternyata, mata Anda cukup normal, berarti Anda telah memenuhi syarat. Lebih afdhal periksa telinga juga, “Apakah masih berfungsi?” Sebab para artis video cabul sering mengeluarkan suara seperti Tarzan di hutan…Wooouuuwooooooo….

[2] Cobalah ngaca sebentar di cermin. Lihat diri Anda, “Apakah sudah 17 tahun ke atas?” Kalau sudah 17 tahun ke atas, berarti Anda sudah dewasa. Tahu tidak konsekuensinya? …ya itu tadi, dosa-dosa Anda sudah dicatat dengan sangat rapi, sangat teliti. Ada rekaman super canggih 6 dimensi di sekitar Anda (bukan hanya 3 dimensi, tapi 6 dimensi). CCTV di hotel JW. Marriot tidak ada apa-apanya dibanding “CCTV” versi ini.

[3] Oke, sampai langkah ke-2 Anda lulus, lanjutkan ke langkah selanjutnya: Siapkan makanan yang super pedas. Bisa apa saja. Bisa nasi goreng, bisa baso sapi, bisa lumpia basah, bisa soto ayam, apa saja deh. Asalkan sangat pedas. Ini untuk jaga-jaga, kalau nanti “adrenalin” Anda tidak terkontrol.

[4] Selanjutnya, persiapan memutar video mesum. Alat-alat dan fasilitas yang dibutuhkan siapkan dulu. Ya, kayak persiapan orang mau “qiyamul lail” nonton bola itulah.

[5] Sebelum memutar video, cobalah Anda memejam mata, sambil rileks. Lepaskan semua beban, memajamkan mata, suasana tenang, damai. Suara-suara berisik hindari, riuh-rendah even olahraga (World Cup) lupakan saja. Masalah tagihan hutang, masalah ditolak lamaran, masalah ketombe di kepala, ah lupakan dulu. Tenangkan pikiran Anda, rilekskan posisi tubuh Anda, bernafas pelan-pelan secara teratur, mata tetap dipejamkan. Dalam keheningan suasana, ajukan beberapa pertanyaan ke hati nurani: “Mengapa aku ada disini? Untuk apa aku melakukan semua ini? Apakah bunda melahirkan aku untuk melakukan semua ini?

[6] Jika langkah ke-5 belum meyakinkan, masih dalam posisi memejamkan mata, ajukan pertanyaan lain: “Bagaimana jika pemain dalam video mesum itu adikku sendiri, kakakku sendiri, atau anakku sendiri? Apakah aku akan suka menyaksikan adikku, kakakku, atau anakku melakukan terlibat perbuatan seperti itu?” Jika hati Anda menolak, maka tinggalkanlah video mesum itu secepatnya. Jika Anda merasa senang menyaksikan video semacam itu, sekalipun ia terjadi pada keluarga Anda sendiri, maka kelak kejadian yang sama bisa menimpa keluarga Anda. Apa yang Anda sukai dari menonton aib-aib manusia, kelak bisa terjadi hal sebaliknya; manusia akan menyaksikan aib-aib keluarga Anda. …hindari video-video semacam itu, agar Allah selalu menjaga adik, kakak, anak-anak, dan keluarga Anda semua dalam kesucian. Allahumma amin.

[7] Jika langkah ke-6 belum efektif juga, masih sambil memejamkan mata, ingatlah saudaraku: tontonan yang penuh dosa itu akan meninggalkan TRAUMA di dasar hati dan pikiran. Trauma ini tidak mudah dihapuskan dari memori, bahkan bisa selalu teringat sepanjang hayat. Kalau pikiran Anda banyak diisi trauma-trauma, dapat dipastikan pikiran Anda akan bodoh, mudah lupa, tidak kritis, nalar analisisnya lemah. Tapi kalau pikiran Anda penuh dengan memori-memori yang baik, pikiran Anda akan sangat kuat, cerdas, brilian.

[8] Jika langkah ke-7 belum juga efektif, maka ingatlah saudaraku: tontonan penuh dosa itu akan merusak hati Anda untuk beberapa hari ke depan, bahkan beberapa minggu. Selama itu, hati Anda akan selalu gelisah, terbayang-bayang tontonan bodoh. Bahkan Anda akan menemui banyak kesulitan-kesulitan. Menonton hanya beberapa puluh menit, tapi sanksi yang diterima terasa pahit sampai sebulanan.

[9] Jika langkah ke-8 tidak juga efektif untuk menghalangi niat Anda menonton video mesum, ingatlah sebuah PRINSP BESAR wahai saudaraku: “Jika Anda suatu ketika sengaja mengambil sesuatu yang haram, maka saat itu juga Anda akan kehilangan sebagian kebaikan-kebaikan yang Anda miliki.” Bisa saja, Allah membiarkan Anda cengengesan menyaksikan video mesum. Tetapi pada saat yang sama, Allah akan mengambil kebaikan-kebaikan yang Anda miliki. Duh, ini sangat menyakitkan, kalau Anda menyadarinya. Bisa saja, tiba-tiba peluang bisnis di depan mata lenyap; atau Anda mendapat nilai ujian yang buruk; atau Anda mendapat sanksi administrasi; atau kontrak Anda diputus; atau tiba-tiba anak Anda masuk rumah sakit, dll. Sekali Anda mengambil sesuatu yang haram, maka Anda akan kehilangan sesuatu yang halal dari sisi Anda.

[10] Andaikan langkah ke-9 masih juga belum efektif, karena mungkin saking bebal-nya diri Anda, semoga tidak demikian kenyataannya. Maka sadarilah saudaraku: “Adegan ranjang. Hubungan seks. Permainan alat reproduksi. Berbagai gaya dalam sexual game. Semua itu bukan perkara yang aneh, bagi PASANGAN SUAMI-ISTERI. Bagi mereka yang sudah menikah, hubungan seksual sama sekali tidak aneh. Wong, mereka biasa melakukannya. Hal-hal demikian ini sangat lumrah sekali. Bahkan dalam hubungan suami-isteri, mereka bisa memutuskan mau memakai cara bagaimanapun, asalkan tidak cara yang haram. Mau memakai gaya kijang melompat, silakan; elang menukik, silakan; gajah menendang, silakan; mau gaya buaya berguling-guling, silakan; atau mungkin biar lebih unik, memakai gaya ‘Didier Drogba kebentur tiang gawang‘, juga silakan.” Hal-hal semacam itu sangat tidak aneh bagi yang sudah menikah. Maka itu, Anda tidak usah menyaksikan hal-hal seperti itu. Nanti kalau Anda menikah (atau bisa jadi saat ini Anda sudah berumah-tangga), adegan-adegan seperti itu akan menjadi menu hidup Anda. Jangan menjadi seperti orang dungu, yang menyukai hal-hal kecil, melupakan hal-hal besar miliknya.

[11] Jika semua saran di atas Anda mentahkan, Anda tetap maksa ingin nonton video mesum. Ya, sudahlah. Sebelum itu berdoalah dulu: “Bismillahirrahmanirrahiim. Ya Allah berikan aku kebaikan, dan jauhkan aku dari keburukan. Terutama keburukan nafsuku yang ngeyel ingin nonton video mesum. Amin.” Berdoalah dengan khusyuk, dan berharap Allah mengabulkan. (Siapa tahu, saat tangan Anda mulai bergerak untuk “klik” sebuah video mesum, tiba-tiba ada sebuah meteor jatuh ke kamar Anda, lalu seketika itu Anda mati dalam keadaan “terangsang”. Siapa tahu kan? Anda tidak bisa menjegah bahaya masuk ke kamar Anda).

[12] Sebelum acara nonton dimulai, lakukan saran ini. Jika Anda menonton di internet, atau hasil download video, maka klik tombol STAR, lalu naik sedikit saja klik bagian TURN OFF, lalu pilih sekali lagi TURN OFF, lalu tunggu barang 5 menit. Ini cara pertama. Adapun cara kedua, kalau Anda memakai CD Player, karena baru membeli VCD bajakan. Sebelum VCD diputar, coba lakukan test fisik terhadap keping VCD itu. Test ini penting, biar nanti saat menonton, hasilnya memuaskan. Caranya, Anda pegang erat-erat keping VCD itu, lalu tekuk keping itu sekitar 90 derajat. Ditekuk bolak-balik ya, cukup 10 kali saja ditekuknya. Kalau menekuknya kurang profesional, boleh dibantu dengan kaki. Nah, setelah keping VCD itu lulus test fisik, silakan Anda putar di CD Player. Kalau Anda mau menonton memakai HP atau BB, caranya justru sangat mudah. Ini lebih mudah dari cara apapun. Anda ambil rekaman video mesum itu untuk dibuka. Sebelum dibuka, pegang HP itu baik-baik, angkat ke atas, lalu…blarrrr! Banting HP itu ke lantai sekeras-kerasnya. Kehilangan HP lebih baik, daripada kehilangan kesucian nurani. Cuma gitu aja kok.

[13] Kalau sampai tahap ke-12 masih juga ingin nonton video mesum, saya sarankan Anda mengambil makanan EKSTRA PEDAS yang tadi sudah dipersiapkan itu. Kalau cabenya memakai cabe India, katanya bisa membawa seseorang ke RS. Oke juga tuh dicoba… Sebelum nonton, makan makanan pedas itu sampai habis. Nah, rasa pedas yang amat sangat bisa mengubah pikiran seseorang dari keinginan nonton video mesum ke urusan lain, yaitu menyelamatkan mulut dari rasa pedas yang menyiksa. Rasa pedas ini masih lebih ringan, ketimbang nanti di Yaumil Akhir, Anda disuruh makan potongan-potongan logam yang membara.

Nah, inilah beberapa tips praktis sebelum menonton video mesum. Video apa saja lah, apakah video di internet, VCD, atau hasil download-an. Siapa saja pelakunya, tidak peduli pelacur, tukang zina, gigolo, pelacur berkedok artis, pelacur berkedok isteri orang, pelacur berkedok penyanyi, dan sebagainya.

Semoga bermanfaat. Allahumma amin.

AMW.

NB.: Maunya komitmen dengan niat terminal. Tetapi ada saja kenyataan-kenyataan yang membuat kita “tidak boleh diam”. Kalau diam, khawatir makin merebak kerusakan yang luas. Sungguh, kenyataan ini kerap kali membuat saya “maju-mundur”. Bukannya tidak konsisten. Tetapi ini benar-benar konsekuensi dari amanah ilmu yang Allah Ta’ala titipkan. Menyembunyikan ilmu, alangkah beratnya. Ya, mohon doa dari pembaca semua, agar semua sisi urusan kami  mendapat kemudahan dan pertolongan dari Allah As Shamad. Agar amanah yang satu tidak merugikan amanah yang lain. Wastaghfirullaha li lakum ajma’in.


Dunia Serba “Masih Diduga”

Juni 11, 2010

Sejak beredar video mesum orang-orang tertentu, kami jadi agak sulit memastikan obyek-obyek tertentu yang kami lihat. Sepertinya ada yang salah di “mata” kami (atau di pikiran kami ya).

Di bawah ini foto beberapa obyek yang masih meragukan kebenarannya. Mohon klarifikasi kepada yang bersangkutan untuk memastikan. Kalau perlu, lakukan test DNA.

Gambar YANG DIDUGA sebagai Presiden SBY saat kampanye.

Foto YANG MIRIP dengan Budi Anduk & Boediono.

Foto sosok YANG DIDUGA KUAT sebagai Andi Malarangeng.

Foto ini 98,3754 % MIRIP sosok Ruhut Sitompul.

Foto makanan YANG DISANGKA KUAT sebagai Nasi Uduk. Kalau di Jawa, Sego Gurih.

Foto wanita YANG MIRIP presenter TVOne.

Foto YANG DIDUGA AGAK KERAS milik komedian Si Sule.

Gambar spesies YANG DISANGKA KUAT DIKIT sebagai seekor kuda.

Foto yang DIDUGA sebagai Oriel Superporn.

Dunia semakin lama semakin aneh, sakit. Hal-hal yang tidak bermoral, dan sangat jahat, masih saja dilindungi dengan kata-kata: Masih diduga, disangka kuat, mirip, 95 % mirip, dan seterusnya. Untuk perbuatan amoral yang bisa merusak jiwa ratusan jiwa manusia, masih saja dibela dengan menutup-nutupinya.

Tapi sangat ironis. Untuk kasus-kasus “terorisme”, banyak pemuda-pemuda Islam ditembaki di jalanan, disiksa habis-habisan, keluarganya difitnah, kehormatannya dinodai. Saat itu, tidak ada manusia yang berteriak: “Masih diduga teroris. Diduga kuat terlibat terorisme. Mirip pelaku teroris.” Dan seterusnya.

Dunia semakin sakit. Hal-hal yang sudah jelas sangat amoral, dibela-bela, ditutup-tutupi dengan penuh rasa bersalah. Padahal para pelakunya layak dihukum mati, karena telah menjadi sampah, dan merusak moral masyarakat luas. Adapun hal-hal yang belum pasti, masih multi tafsir, penuh rekayasa, dll. diberikan hukuman “tembak di tempat”.

Sebaik-baik doa adalah: Allahumma inna na’udzubila min ‘adzabi jahannam, wa na’udzubika min ‘adzabil qabr, wa na’udzubila min fitnatil mahya wal mamaati, wa na’udzubika min fitnatil masihid dajjal. (Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan kami berlindung kepada-Mu dari fitnah Dajjal). Amin.

Dunia semakin sakit…ilmu semakin menghilang…kebodohan dan kebingungan merebak, laksana air bah.

Nas’alullah al ‘afiyah lana wa lakum ya aiyuhal Muslimun. Amin.

AMW.


Dua Tahun Blog “Abisyakir”

Juni 5, 2010

Indahnya langit nan biru...

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

Tanpa terasa, sudah 2 tahun blog “Abisyakir” eksis. Hanya dengan Kuasa dan Rahmat Allah Ta’ala semua ini bisa terjadi.

Dari data postingan, lebih dari 355 tulisan dimuat disini. Belum termasuk yang dihapus. Bahkan belum termasuk halaman-halaman. Oh ya, 355 tulisan itu sudah termasuk tulisan dari para kontributor.

Usia 2 tahun bagi sebuah website masih tergolong muda, tetapi untuk blog pribadi dengan konsistensi pemuatan artikel, adalah luar biasa. Setidaknya, menurut ukuran saya. Alhamdulillah.

Kalau melihat kalender, tulisan pertama di blog ini dimuat pada 29 Mei 2008.  Pada 29 Mei 2010 lalu, blog ini sudah genap 2 tahun. Alhamdulillah. Masya Allah, sungguh alhamdulillah syukur kepada Allah Ta’ala.

Padahal blog ini dikawal dengan daya dukung teknis serta pendanaan pas-pasan. Sebagian besar akses dilakukan dari warnet, memanfaatkan waktu-waktu luang. Kadang, harus mengurangi jatah jajan anak-anak, untuk membiayai ongkos warnet. Sungguh, hanya dengan pertolongan Allah saja, semua ini bisa berjalan.

Sebuah tulisan sangat berkesan di awal berdirinya blog “Abisyakir”. Ia adalah tulisan ini: Leca Leca…Holi Holi. Bahkan blog ini sebelum diberi title Langit Biru, ia diberi nama Leca Leca…Holi Holi. Hanya karena khawatir, nanti bahasa Leca Leca…Holi Holi ini dipahami sebagai istilah India, akhirnya diganti Langit Biru.

Ke depan, saya akan lebih banyak mengangkat “isi kandungan” blog ini, tanpa menambah artikel-artikel baru. Kecuali bila memang dianggap benar-benar penting dan urgen membuat tulisan baru. Secara pribadi, saya siap mulai “berpuasa” dari menulis. Artikel ini dan sejenisnya, sebenarnya bukan “update”, tetapi lebih sebagai realisasi untuk membuka “kandungan” blog.

Saat saya menyaksikan berita di TV, mencuat masalah tertentu yang serius. Bayangkan, ada seorang akhwat relawan asal Indonesia, yang ikut dalam rombongan Freedom Flotilla, saat berada di Aman Yordania, dia memberikan pernyataan yang cukup heboh. Katanya, kita harus rombak cara berpikir kita tentang masalah Palestina. Wah… Tapi saya sudah komitmen tidak akan berkomentar lebih jauh. Silakan pembaca pahami sendiri!

Inilah salah satu bentuk kecil tasyakur kepada Allah Ar Rahiim atas karunia-Nya yang sangat luas. Wa laa haula wa laa quwwata illa billah. Tanpa pertolongan dan karunia Allah, mustahil blog “Abisyakir” akan eksis. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

— Admin. —


Tidak Usah Mengutuk Aksi ISRAEL!

Juni 1, 2010

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Untuk kesekian kalinya Israel memamerkan arogansinya di depan hidung dunia internasional. Missi kemanusiaan di bawah bendera Freedom Flotilla di atas kapal Mavi Marmara menuju pelabuhan Ghaza diserang tentara Israel. Menurut data yang beredar, 19 relawan dunia meninggal, dan sekitar 30-an lainnya terluka. Aksi seperti ini bukan sekarang saja. Sudah menjadi “ritual” Israel, menumpahkan darah manusia secara zhalim, sambil menari-nari memamerkan tawanya yang busuk.

Seperti biasa pula, publik dunia segera mengutuk aksi Israel, mengecam keras, melancarkan demo besar-besaran, menggalang dana bantuan kemanusiaan, merencanakan pertemuan DK PBB, menyiapkan resolusi khusus –yang pasti akan ditolak Amerika-, dan lain-lain. Israel mempunyai ritual khusus untuk membunuhi manusia, sementara kita juga mempunyai “ritual khusus”, yaitu melakukan demo, mengecam, mengutuk, dan seterusnya.

Freedom Flotilla & Mavi Marmara: Kan Slalu Dikenang Sejarah

Setelah dikecam dunia habis-habisan, biasanya Israel akan diam untuk sementara. Anjing-anjing Yahudi itu biasanya akan menghentikan serangan, sambil menunggu suasana tenang di dunia internasional. Kalau masyarakat dunia sudah tenang kembali, sudah enjoy dengan dunia bola, rokok, film, pornografi, seks bebas, main facebook, main tweeter, dll. kawanan babi itu akan membuat lagi aksi-aksi kekerasan yang lain. Mereka tidak akan berhenti membunuhi manusia, wong itu sudah menjadi ritual mereka. Dan Ummat Islam pun untuk ke sekian kalinya akan membuat “ritual penyambutan” semacam demo, mengecam, mengutuk, bakar bendera, diskusi, debat internet, mengumpulkan sumbangan, dan seterusnya.

Hal-hal begini sudah terjadi berkali-kali, puluhan kali, bahkan ratusan kaki. Resolusi PBB yang “dikentuti” oleh bangsa babi itu ada sekitar 400-an. Artinya, sebanyak itu mereka melakukan “ritual” pembununuhan, dan sebanyak itu pula kita melakukan “ritual penyambutan”. [Mungkin, sudah saatnya dilakukan kerjasama harmonis antara bangsa monyet Israel dengan Ummat Islam dalam “melakukan ritual” ini. Biar ritual kedua belah pihak bisa berlangsung indah, berkesan, dan penuh pesona. Allahu Akbar, laa haula wa laa quwwata illa billah].

Kaum Muslimin selama ini seperti tidak memfungsikan akalnya ketika menghadapi segala kebrutalan bangsa monyet dan babi, Israel. Kok mau-maunya kita dijadikan seperti kerbau yang dicocok hidung oleh Israel? Mereka tak henti-hentinya melakukan aksi kekerasan, sebenarnya untuk mempermainkan kita, menghina kita, dan menginjak-injak kepala kita. Di sisi lain, aksi-aksi kekerasan itu sangat mereka butuhkan untuk MENGATUR SKENARIO SEJARAH agar searah dengan missi yang mereka susun.

Ummat Islam sedunia selalu bersikap REAKTIF dan setan-setan Yahudi itu tahu karakter tersebut. Maka kita terus diprovokasi untuk melakukan reaksi demi reaksi. Ujungnya nanti, kita terjebak dalam permainan Yahudi terlaknat itu, lalu mengabaikan MISSI ISLAMI yang seharusnya kita bangun. Demi Allah, sekarang ada tragedi Mavi Marmara. Nanti ke depan akan menyusul lagi tragedi-tragedi yang lain.

Modusnya sama persis. Israel akan melakukan aksi-aksi kekerasan yang bisa mengundang perhatian publik dunia (minimal dunia Islam). Setelah melakukan aksi, akan datang “ritual penyambutan” dari kaum Muslimin, berupa kecaman, kutukan, demo, mengumpulkan sumbangan, bakar bendera, seruan boikot produk, dll. Setelah ritual ini selesai, masyarakat dunia akan sibuk lagi dengan bola, film, rokok, pornografi, seks bebas, karier, jabatan, diskusi internet, pemilu, pilkada, dll. Setelah kita lengah dan sibuk, Israel akan mengulang lagi membuat aksi kekerasan. Begitu saja terus, sampai berlaku sebuah ungkapan, “Kambing congek pun tidak akan menanduk batu sampai dua kali.”

Disini ada beberapa poin penting yang perlu direnungkan:

[=] Kita tidak usah mengecam, mengutuk, demo, dan sebagainya. Mengapa? Sebab semua itu terbukti tidak efektif. Berapa ratus kali Ummat ini sudah mengecam, mengutuk, berdemo, lalu bagaimana hasilnya? Apakah Israel peduli dengan demo-demo itu?

[=] Andaikan kita mengutuk Israel hari ini, maka bangsa itu sudah merasa terkutuk sejak jaman Musa As masih ada. Mereka berkali-kali dikutuk di jaman Musa, mereka dikutuk oleh lisan Dawud dan Isa As, bahkan Rasulullah Saw menjelaskan arti kata “al maghdhubi ‘alaihim” (yang dimurkai Allah) dalam Surat Al Fatihah, adalah bangsa Yahudi.

[=] Andaikan kita heran dengan keberanian Yahudi dalam menantang dunia internasional, maka Al Qur’an sejak lama sudah memberitahu kita, bahwa Yahudi itu berani menantang Allah. Mereka berani mengatakan “Yadullahi magh-lulah” (Tangan Allah terbelenggu). Kalau kepada Allah saja mereka berani, apalagi kepada manusia biasa? Apalagi kepada orang Indonesia yang sering terkena sindrom “hangat-hangat tai ayam”? Kita selama ini “dikencingi” oleh babi-babi Yahudi itu.

[=] Andaikan kita heran melihat Yahudi yang sangat sering melanggar hukum internasional, resolusi PBB, konvensi Jenewa, dll. maka Al Qur’an telah menjelaskan bahwa dulu kaum Bani Israil sering melanggar janji-janjinya kepada Allah. Termasuk ketika mereka berjanji, lalu Allah angkat bukit Tursina di atas kepala mereka. Tetap saja semua janji itu dikhianati. Tidak ada janji yang tidak dikhianati Yahudi, selain janji mereka untuk memuaskan hawa nafsu mereka sendiri.

[=] Anda mungkin heran dengan kebrutalan Yahudi dan kesadisan mereka terhadap kaum Muslimin Palestina. Tetapi Al Qur’an memberitahu kita, bahwa kaum Yahudi ini sering membunuhi nabi-nabi yang diutus di tengah mereka. Di jaman Musa As saja, mereka hampir membunuh Nabi Harun As, karena beliau melarang mereka menyembah sapi betina. Jadi apa yang aneh dari kekejaman, kebrutalan, kesadisan Yahudi? Mungkin kita saja yang sering melupakan pesan Al Qur’an.

[=] Yahudi melakukan aksi-aksi kekejaman bukan tanpa maksud. Apakah mereka sebodoh itu, melakukan aksi-aksi kekerasan tanpa tujuan? Tujuan Yahudi jelas. Mereka ingin memperlihatkan dirinya sebagai bangsa yang kuat, hebat, pemberani, perkasa, militan, sangat tegas, keras, pembunuh yang efektif, prajurit-prajurit yang gagah, alat-alat senjata lengkap, dan seterusnya. Dalam militer hal ini kerap disebut dengan ungkapan, show of force. [Atau untuk menimbulkan efek detteren]. Dengan segala aksi-aksi itu Yahudi ingin mengirim pesan kepada dunia, bahwa diri mereka besar, kuat, dan menakutkan. (Dalam Surat Al Anfaal, kita diperintahkan untuk membuat persiapan, sehingga dengan persiapan itu kita bisa menakut-nakuti musuh Allah. Hal yang sama dilakukan Yahudi terhadap masyarakat dunia, khususnya terhadap Ummat Islam. Hanya kita saja yang tidak menyadarinya).

Coba perhatikan pernyataan menarik yang disampaikan oleh PM Palestina, Al Ustadz Ismail Haniyah, ketika beliau mengomentari serangan monyet-monyet Yahudi ke kapal Mavi Marmara. Beliau menegaskan, bahwa bangsa Palestina tidak merasa aneh melihat kelakuan Yahudi itu. Kebrutalan seperti itu sudah sering mereka lakukan dan diulang-ulang terus. Jika kemudian kawanan monyet-monyet liar itu menyerang missi kemanusiaan, ia tidak aneh. (Apalagi dalam ideologi Yahudi, yang dianggap manusia adalah mereka sendiri. Selain Yahudi, dianggap binatang. Di mata Yahudi, missi Freedom Flotilla bukan dianggap missi kemanusiaan, tetapi “misi kebinatangan”).

Untuk menghadapi Yahudi sudah tidak jamannya mengecam, mengutuk, atau demo. Itu sudah terlalu kuno. Yang perlu dilakukan kaum Muslimin adalah melawan Yahudi, mematahkan mereka, memerangi mereka, atau setidaknya melemahkan kekuatan mereka. Jangan lagi mengutuk, sebab tanpa dikutuk pun, Yahudi sudah dikutuk oleh Allah sejak jaman Musa As.

Kalau ada korban, kerugian, kematian, kerusakan, atau apa saja yang diakibatkan oleh ulah Yahudi, kita jangan merasa aneh. Sudah menjadi tabiat khas Yahudi, membuat kerusakan di muka bumi. Paling usaha yang bisa dilakukan atas korban-korban dari pihak kaum Muslimin: mendoakan yang wafat agar mendapat mati syahid, mendoakan yang terluka agar segera disembuhkan oleh Allah, mendoakan yang rumahnya hancur agar segera diganti oleh Allah dengan karunia yang lebih baik; menasehati para korban agar bersabar menghadapi anjing-anjing Yahudi; membantu mereka dengan bantuan-bantuan kemanusiaan yang kita mampu berikan.

Pertanyaannya, mengapa usaha-usaha Ummat Islam selama ini seolah buntu sama sekali ketika menghadapi segala invasi dan kebrutalan Yahudi terlaknat itu?

Ini pertanyaan menarik. Jumlah Ummat Islam sedunia, kalau dikurangi jumlah orang Syi’ah dan Ahmadiyyah, sekitar 1 miliar manusia. Jumlah Yahudi hanya sekitar 6 sampai 10 juta jiwa. Perbandingan sekitar 100 : 1. Ummat Islam 100, Yahudi hanya 1. Dengan perbandingan yang tidak manusiawi ini, nyatanya kaum Muslimin kalah terus melawan bangsa babi itu. Berarti disini ada masalah serius yang menghinggapi kaum Muslimin sedunia. Nah, masalah apakah itu?

Saya mencatat ada 3 masalah utama kaum Muslimin dewasa ini. PERTAMA, mereka tidak menegakkan Dua Kalimat Syhadat secara benar dan konsisten. Ini problem asasinya. KEDUA, mereka berpecah-belah dalam ikatan nasionalisme, kesukuan, madzhab fiqih, fikrah diniyyah, manhaj dakwah, dll. Perpecahan ini merupakan konsekuensi dari masalah pertama. KETIGA, Ummat Islam tenggelam dalam kehidupan hedonisme yang memuja-muja dunia dan meremehkan Akhirat.

Ketiga masalah tersebut (dan berbagai masalah-masalah lain) bisa disolusi dengan satu langkah, yaitu: menegakkan Daulah Islamiyyah (Negara Islam). Jika ada Negara Islam yang konsisten melaksanakan amanah Dua Kalimat Syahadat dan serius mengupayakan Persatuan Ummat, niscaya masalah kebrutalan Yahudi bisa diatasi secara nyata. Hanya karena di dunia saat ini tidak ada Daulah Islamiyyah seperti itu, maka kita pun selalu menjadi mainan Yahudi. Jika ada Daulah Islamiyyah yang konsisten dengan Dua Kalimat Syahadat, ia bisa mengumumkan Jihad Fi Sabilillah melawan Yahudi. Kaum Muslimin tinggal berbaris di belakang daulah tersebut untuk menghadang Yahudi.

Tapi masalahnya, di kalangan Ummat Islam sendiri masih banyak yang ketakutan mendengar istilah Negara Islam. Jangankan mau mendukung, menyebut istilah ‘Negara Islam’ saja, mereka sudah gemetar. Termasuk yang gemetar itu adalah anak-anak muda –ikhwan dan akhwat- yang rajin berdemo menentang aksi-aksi kekerasan Israel. Kalau dikatakan kepada mereka, “Solusi untuk menghadapi Yahudi ini adalah dengan menegakkan Negara Islam. Apakah Anda setuju?” Nanti jawab mereka akan muter-muter seperti gasing. Ya akhirnya, mereka berdemo itu hanya sekedar untuk menggelar “ritual penyambutan” belaka, bukan untuk mencari solusi.

Inilah dilemanya Ummat Islam. Ummat kita ini tidak tahan ketika melihat kasus-kasus kekerasan. Tetapi kalau diajak menyelesaikan masalah itu secara tuntas, mereka juga enggan. Sebab di mata mereka, hidup ini harus diisi dengan hiburan-hiburan. Sedangkan kecaman, kutukan, demo, dan lain-lain itu pada dasarnya adalah “hiburan” dalam bentuk yang lain.

Meskipun begitu, kita jangan pesimis. Sesulit apapun kondisi, setiap Muslim harus optimis. Benar memang, semua problema ini berat, rumit, dan melelahkan; tetapi Allah Maha Besar, Keagungan dan Kemuliaan-Nya mengatasi semua problema itu.

Sekali lagi, tidak perlu kita mengecam atau mengutuk Israel. Mereka sudah dikutuk sejak jaman Nabi Musa As. Langkah yang bisa kita tempuh adalah melawan, mematahkan, memerangi, atau melemahkan kekuatan anjing-anjing Yahudi itu. Siapa yang sanggup melawan, lawanlah; siapa yang belum sanggup, bersabarlah. Siapa yang ingin maju duluan, silakan; siapa yang mau bertahan untuk membina kekuatan, silakan. Siapa yang bisa memerangi Yahudi dengan tangan, lakukan; siapa yang bisa memerangi Yahudi dengan uang, lakukan; siapa yang baru sanggup memerangi mereka dengan doa, juga lakukan. Hadapi Yahudi dengan AMAL NYATA, bukan RETORIKA. You know?

Al ‘izzatu lil Islam, wal halakah li –ashabil khinzir wal qiradah- al Yahud laknatullah ‘alaihim. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

AMW.