PUISI: “Negeri Para Bedebah”

Sebuah puisi dari Adhie Massardi, “Negeri Para Bedebah”. Dibacakan di depan kantor KPK sebagai bentuk dukungan moral terhadap pejabat-pejabat non aktif KPK yang sedang ditahan oleh Kepolisian.

 

NEGERI PARA BEDEBAH

Oleh Adhie Massardi

 

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan
.

 

Semoga menjadi inspirasi untuk membangun kehidupan yang lebih baik, mencegah kemungkaran sistematik, menyerukan masyarakat kepada kebajikan-kebajikan, sekuan kesanggupan. [AMW].

 

4 Responses to PUISI: “Negeri Para Bedebah”

  1. hafiz ramadhoni berkata:

    semoga tuhan memuliqakan mu adhie massardi

  2. Id Mudjtahid berkata:

    akhi,.. ijin share untuk di post di my facebook. Jazakallah khoiron katsiro

  3. Mahbub Fauzie berkata:

    Puisi Negeri Para Bedebah tersebut jangan ‘transparan’ diadopsi dari Ayat2 Alqur’an. Mulai dari kisah Fir’aun vs nabi Musa, umat ‘mrengkel’ vs Nabi Nuh, dan kisah Abrahah vs Ababil. Selanjutnya Adhi ‘memotret’ drama KPK VS POLRI. Nah, di penghujung puisi Adhi mengutip ayat tentang ‘perubahan’ (Ar-rad;11) dan hadits nabi tentang ‘menyikapi’ kemunkaran! {Mahbub F Chusain di Jagong Jeget}

  4. Mahbub Fauzie berkata:

    Puisi Negeri Para Bedebah tersebut sangat ‘transparan’ diadopsi dari Ayat2 Alqur’an. Mulai dari kisah Fir’aun vs nabi Musa, umat ‘mrengkel’ vs Nabi Nuh, dan kisah Abrahah vs Ababil. Selanjutnya Adhi ‘memotret’ drama KPK VS POLRI. Nah, di penghujung puisi Adhi mengutip ayat tentang ‘perubahan’ (Ar-rad;11) dan hadits nabi tentang ‘menyikapi’ kemunkaran! {Mahbub F Chusain di Jagong Jeget}

Tinggalkan komentar