Isu Revolusi: Jangan Sampai Pejuang Islam Jadi Tunggangan Syiah Rafidhah!!!

Catatan Editor: Tulisan ini diedit ulang pada Jum’at, 4 Mei 2012. Isi tulisan yang berkaitan dengan Joserizal Jurnalis dan MER-C ditiadakan. Alasannya, ketika saya menghubungi narasumber dan menceritakan pemuatan informasi tersebut, beliau keberatan. Narasumber tidak mau ada pemuatan. Dengan demikian informasi seputar Joserizal dan MER-C ditiadakan. Harap dimaklumi.

_____________________________________________________

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sebelum membaca tulisan ini, mohon pembaca sudi terlebih dulu membaca beberapa artikel di bawah ini:

Para Aktivis Islam Mau Dijadikan “Kuda Troya” oleh Kaum Revolusioner Syiah Rafidhah.

[1]. Syiah, Holocaust, dan Clash Civilization (eramuslim.com).

[2]. Waspadai Revolusi Kalangan Syiah (nahimunkar.com).

[3]. Syiah Indonesia Tengah Mempersiapkan Revolusi (eramuslim.com).

Tulisan-tulisan di atas saling berkaitan satu sama lain. Benang merahnya, Syiah Rafidhah tampaknya sedang merancang sebuah revolusi di negeri ini, terinspirasi oleh Revolusi Rafidhah di Iran tahun 1979 lalu. Mereka bukan mengendarai kendaraan sendiri untuk menggulirkan revolusi itu, tetapi mereka memakai isu para aktivis Islam (mujahidin) yang sudah sangat muak dengan regim sekuler Neolib untuk melancarkan revolusi. Bahkan mereka menjadikan para mujahidin sebagai “kuda troya”. Nanti para mujahidin yang bermandi keringat, lalu mereka yang memungut hasil. Sangat menakjubkan!

Adapun tulisan ini sifatnya hanya sebagai pendukung dan pelengkap data saja. Para Ahlus Sunnah di Nusantara harus segera sadar, betapa sangat berbahaya konspirasi Syiah yang mengatasnamakan “revolusi” itu. Semoga Allah Ar Rahmaan senantiasa memberikan taufiq dan pertolongan untuk menetapi jalan hidup yang diridhai-Nya. Amin Allahumma amin.

Mari kita mulai merunut fakta dan datanya…

[1]. Analisis dari lembaga Islam internasional, Rabithah Ulama Muslimin:

“Gejolak kawasan Timur Tengah akhir-akhir ini rupanya menjadi perhatian Rabithah Ulama Al-Muslimin (Ikatan Ulama Muslimin)Dalam sebuah Muktamar terbarunya di Istanbul, Turki yang berlangsung dari tanggal 27-28 Rabi’ul Awwal 1432 H baru-baru ini, Rabithah Ulama Muslim mendukung langkah-langkah reformasi di Tunisia dan Mesir. Acara bertema, “Ulama dan Kebangkitan Umat” yang yang dihadiri lebih dari seratus ulama dan du’at (dai) dari 35 negara itu membahas dan mendiskusikan berbagai topik aktual di Dunia Islam.

Rabithah juga mengingatkan umat Islam dari bahaya konspirasi global Syi’ah Shafawiyah dengan propagandanya yang menipu; baik itu di Bahrain dan negara lainnya. Syi’ah Shafawiyah adalah Aliansi strategis pemerintah Iran, pemerintah Suriah, kelompok Hizbullah dan kelompok Syiah Irak yang ingin mengembalikan kejayaan dinasti (Syi’ah) Shafawiyah dan Fathimiyah dalam menguasai kekuasaan di semenanjung Arab dan Afrika. (DR Muhammad Bassam Yusuf, penulis buku “Menyingkap Konspirasi Besar Zionis-Salibis dan Neo Syiah Shafawis terhadap Ahlussunnah di Semenanjung Arabia”).

Perhatikan: Ini hasil analisis para ulama Muslim Ahlus Sunnah sedunia. Tidak boleh ada sikap ofensif, meremehkan, atau segala “celetukan” yang bernada mementahkan bayan di atas. Ingat selalu, “Al ulama’u waratsatul anbiya‘” (ulama itu pewaris para Nabi). Kalau kalangan Syiah meremehkan atau mementahkan, wajar saja wong mereka memang mengikuti jalan “begituan”.

[2]. Mungkinkah Syiah Rafidhah akan melakukan revolusi di Indonesia, sedangkan jumlah mereka sangat minoritas? Kalau di Iran atau Irak mungkin saja, tapi di Indonesia apa mungkin? Ini pertanyaan penting. Jawabnya: Kalangan Syiah Rafidhah akan memakai pola seperti di Suriah. Mereka jumlahnya minoritas, tetapi mengendalikan militer untuk menjajah kaum Ahlus Sunnah. Pola mereka bukan seperti di Iran, tetapi seperti di Suriah. Singkat kata, mereka bukan akan memakai jalan demokrasi atau semacamnya, tetapi jalan kekuasaan dan kekerasan militer.

[3]. Apa mungkin Syiah Rafidhah akan main kekerasan? Jawabnya, sangat mungkin. Menurut informasi yang beredar di kalangan aktivis Islam, Syiah Rafidhah di Indonesia telah memiliki apa yang dinamakan “Laskar Al Mahdi”. Ini adalah semacam kekuatan milisi swasta yang sewaktu-waktu bisa diarahkan menjadi organisasi sejenis “Hizbullah” di Libanon itu. Anda perlu ingat juga, saat perayaan Hari Asyura beberapa waktu lalu, ia diadakan di komplek lapangan udara Halim Perdanakusumah. Hebat banget, mereka sudah bisa mengakses fasilitas militer milik TNI.

[4]. Sebagai fakta lanjutan, masih ingat buku “Trilogi Idahram”, khususnya buku “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi”? Dalam buku-buku ini, kaum Salafi-Wahabi oleh Idahram dan Said Aqil Siradj diposisikan sebagai “musuh negara” alias “teroris”. Said Aqil kerjasama dan BNPT (Ansyad Mbai) gandeng-renteng melakukan upaya deradikalisasi. Ansyad Mbai sendiri secara verbal akan menjadikan buku “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi” sebagai rujukan lembaganya. Apa yang bisa disimpulkan? Ini adalah cara main kekuasaan dan kekerasan.

[5]. Coba perhatikan ucapan Idrus Jamalullail yang di sebuah media: “Habib Idrus Jamalulail di acara maulid Nabi (hari Jum’at malam tanggal 3 Februari 2012) mengatakan, peringatan maulid jangan hanya mengejar nasi kebuli, tetapi harus ada target untuk mengangkat Imam untuk kaum Muslimin di Indonesia. “Kalau di dunia ada Imam Khomeini, maka mari di Indonesia kita angkat Habib Rizieq Syihab sebagai Imam kaum muslimin di Indonesia.” Ini adalah signal-signal, bahwa para aktivis akan menjadikan “imam khomeini” sebagai inspirasi gerakan mereka. Kalau benar-benar Ahlus Sunnah, akan sangat risih dengan pernyataan seperti ini. Apa tidak ada inspirasi lain yang lebih baik selain Khomeini?

[6]. Tanggal 12 Maret 2012, di ruang Anggrek Istora Senayan, dilaksanakan acara dialog bertema “Calon Presiden Syariah”. Acaranya sangat meriah sekali dan didukung spirit besar para aktivis Islam. Singkat kata, forum ini berencana menjadikan Habib Riziq sebagai Capres Syariah, dan menggulirkan tatanan negara Indonesia yang berbasis Syariat Islam. Dalam satu pernyataannya, Al Akh Munarman mengatakan: “Kalau nanti kita sudah berhasil mengangkat seorang Capres Syariah, pada hari itu juga kita terbitkan dekrit yang menyatakan di Indonesia berlaku Syariat Islam.” Begitu kurang lebih pernyataan Munarman. Singkat kata, para aktivis gerakan Islam ini insya Allah tulus ingin menegakkan Syariat.

Tetapi menariknya, di sela-sela acara, ada seorang penanya atau sebutlah “penceramah dadakan” berasal dari Bogor. Dalam pernyataannya dia kembali mengangkat nama “Imam Khomeini”. Kata dia, di Indonesia saat ini butuh sosok seperti “Imam Khomeini” untuk memimpin gerakan revolusi. Rasanya sangat risih, mengapa Khomeini lagi Khomeini lagi? Hal ini menjadi signal untuk kesekian kalinya, bahwa ada bayang-bayang Syiah Rafidhah di balik gerakan revolusi yang hendak digulirkan para aktivis Islam itu.

[7]. Bukan kebetulan jika hari-hari ini para aktivis Syiah sangat nafsu menyebarkan ceramah Habib Riziq Shihab yang membantah buku Yazid Abdul Qadir Jawwas yang berjudul “Mulia dengan Manhaj Salaf”. Oleh para aktivis Syiah, buku ini mereka pakai untuk menyerang kaum Wahabi. Nah, itulah liciknya mereka, selalu menggunakan momen untuk menyerang musuh-musuhnya dari kalangan Ahlus Sunnah Salafiyah (baca: Wahabi). Modusnya sama, yaitu masuk dari celah sikap dai-dai Salafi, lalu memanfaatkan hal itu untuk menyerang Ahlus Sunnah secara umum. Modus buku “Trilogi Idahram” kan begitu. Penulisnya masuk dari fakta-fakta kerasnya dakwah ikhwan Salafi, lalu menyerang Ahlus Sunnah secara membabi-buta.

Coba perhatikan kata-kata Habib Riziq dalam ceramah itu: “Buku-buku semacam ini memecah belah umat. Kalau pengarang ini merasa bahwa Wahhabi adalah ajaran yang paling benar, silahkan. Dia menamakan dirinya pengikut Salafi atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama istilah Wahhabi. Kalau dia merasa Salafi Wahhabi paling benar, hak dia. Kalau dia merasa paling suci, hak dia. Kalau dia merasa paling lurus, hak dia. Tapi dia tidak punya hak untuk sesat menyesatkan, kafir mengkafirkan sesama umat Islam. Apalagi umat Islam dari kalangan Asy’ari dan Maturidi yang sudah 1200 tahun lebih secara representatif mewakili Ahlussunnah wal Jama’ah. Wahhabi baru lahir kemarin, terus ingin mengkafirkan Asy’ari. Memang selama ini 1000 tahun yang disebut Ahlussunnah itu siapa? 1000 tahun lebih yang disebut Ahlussunnah  itu adalah Asy’ari dan Maturidi. Wahhabi tidak masuk daftar. Baru muncul belakangan, sudah ingin sesat menyesatkan umat Islam yang tidak sepakat dengan mereka. Innalillahi wainailahi rojiun.” (Sumber: Tanggapan Habib Riziq Terhadap Wahabi dan Syiah).

Lihat pernyataan di atas, bermula dari buku Yazid Abdul Qadir Jawwas, lalu masuk menyerang Wahabi secara keseluruhan. Masya Allah…apakah itu keadilan, Habib Riziq? Bukankah selama ini Anda banyak dibantu, didukung, dipromosikan oleh kalangan Wahabi? Apa sih susahnya membatasi masalah HANYA pada buku Ustadz Yazid Jawwas saja, tanpa harus menempeleng atau memukul kalangan Wahabi? Mestinya Habib Riziq bisa membedakan masalah umum dan khusus, masalah pribadi dan jamaah, masalah ushul dan furu’.

[8]. Perlu diingat juga, pertimbangan geopolitik. Indonesia itu besar, tetapi kekuatan terkonsentrasi di Pulau Jawa. Pulau Jawa luas, tetapi titik pusat kekuasaan di DKI Jakarta. Banyak orang berteori, kalau Jakarta bisa dikuasai, maka Indonesia akan mudah dikuasai. Maka itu pada era tahun 1965 dulu, target revolusi PKI adalah Jakarta. Sedangkan secara sosial-keagamaan, Jakarta bisa dibilang telah dikuasai oleh jaringan Habib-habib. Kalau tidak percaya, turunlah ke Jakarta. Lihat spanduk, baliho, dan aneka acara Mauludan “forever and forever” yang biasa diadakan di Jakarta! Bisa saja, nanti Habib Riziq didukung para Habaib Jakarta untuk melakukan revolusi. Ketika Habib Riziq sudah kedodoran, baru para Habaib akan tampil ke depan untuk merebut kekuasaan Habib Riziq. Ingat, para Habaib di Jakarta memiliki massa pengikut yang sangat banyak sekali.

Dulunya Jakarta ini dikuasai kawan-kawan PKS. Tetapi karena mereka tidak amanah, dan lebih cinta dunia, akhirnya warga Jakarta berpaling ke komunitas “Mauludan forever and forever” itu, yaitu kalangan Habib-habib. Fakta yang tampak selama ini, para penggiat dakwah Syiah Rafidhah di Indonesia juga kalangan Habib-habib asal Hadramaut ini. Salah satu yang disebut-sebut mendukung Syiah ialah Habib Husein Al Attas.  Namun yang bersangkutan menolak dikatakan sebagai Syiah. Dia bahkan menantang mubahalah bagi sesiapa saja yang menuduhnya sebagai Syiah.

[9]. Tampaknya Syiah Rafidhah sangat lihai dalam memainkan peran media. Mereka butuh kekuatan revolusioner untuk mendobrak regim sekuler yang berkuasa. Maka itu mereka memanfaatkan para aktivis dan mujahidin Islam yang pro Syariat, sebagai kuda tunggangan. Para aktivis dan mujahidin hendak dibenturkan dengan pengusa sekuler. Ketika terjadi benturan (yang populer disebut “revolusi”) para aktivis Islam dan mujahidin pada bonyok dihajar oleh penguasa (militer dan Polri). Tetapi aparat juga bonyok juga. Akhirnya, ketika kedua pihak sudah bonyok, Syiah Rafidhah akan masuk memetik hasil. Itulah skenarionya.

Makanya saat ini Syiah Rafidhah sangat giat membangun kekuatan di segala lini. Tujuannya, mempersiapkan diri untuk memetik kekuasaan, setelah para mujahidin dan aktivis Islam bonyok disikat aparat keamanan. Maka itu tak heran, kalau Syiah Rafidhah mendukung isu-isu revolusi ini, tujuannya agar para pemuda Islam terbakar amarah dan emosinya, sehingga hal itu bisa mereka pakai untuk mengambil alih kekuasaan.

Bayangkan, dalam isu revolusi ini, kita sudah mendengar pernyataan-pernyataan SERAM, seperti: “Orang-orang miskin, kalian jangan putus-asa, jangan bunuh diri. Daripada bunuh diri, lebih baik kalian bunuh SBY. Hari ini mahasiswa sudah berhasil menguasai Gedung DPR, kapan kita menguasai Istana Negara? Nanti kalau sudah terpilih Presiden Syariah, kita akan umumnya dekrit bahwa di Indonesia berlaku Syariat Islam. Anggota militer harus mendukung, kalau tidak mendukung, nanti Anda akan kami perangi!” Bayangkan wahai sahabat, pernyataan demikian sudah bermunculan!

[10]. Kita bukan pro “ulil amri” sekuler, tetapi pro Ulil Amri yang tunduk kepada Allah dan Rasul-Nya. Itu sudah menjadi akidah dan pilihan kita. Kalau pro “ulil amri” sekuler, nanti kita akan ikut memikul dosa “ulil amri” seperti itu, karena kita tidak mengingkari kemunkarannya. Intinya, kita pro Ulil Amri sesuai Syariat Islam. Tetapi disini ingin diingatkan, betapa bahayanya kalau para aktivis atau mujahidin Islam menjadi “kuda tunggangan” revolusi Syiah seperti yang diungkap oleh Ustadz Hartono Ahmad Jaiz. Jangan sampai kita dikadalin oleh Syiah. Para aktivis Islam yang bermandi keringat (atau bahkan darah), sedangkan Syiah Rafidhah yang memetik hasil.

Ingat peristiwa Revolusi 1998. Ketika itu mahasiswa yang berkuah keringat-darah, lalu yang memetik hasil Abdurrahman Wahid dan Megawati. Amat sangat disayangkan sekali. Kata para ustadz, “Kita ini selalu menjadi pendorong mobil mogok. Setelah mobil berlari, kita ditinggalkan.” Tampaknya Syiah Rafidhah mau memakai cara yang sama terhadap para aktivis Islam.

Disini kita ingin menegaskan: Insya Allah Habib Riziq, FPI, para aktivis dan mujahidin Islam, mereka ini orang-orang yang giat, ikhlas, dan ingin menggulirkan perubahan. Tetapi kalau tidak waspada, mereka bisa dikendalikan oleh tangan-tangan Syiah Rafidhah di balik layar. Lalu mereka yang memungut hasil kekuasaan, sedang kita gigit jari. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik.

Mari kita atur lagi barisan. Mari kita damaikan antara kalangan Asy’ari-Maturidi dan kalangan Wahabi. Jangan membuat perselisihan di antara dua barisan besar ini, sebab Syiah akan memungut hasil dari pertikaian di antara kita. Itulah pesan utamanya. Jazakumullah khairan katsira. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

[Ayahnya Syakir].

NB: Sebagian redaksi seputar Husein Al Attas sengaja diperbaiki. Alasannya, seperti tercantum dalam tulisan millis Gheis Chalifah, bahwa tidak ada yang secara meyakinkan bisa membuktikan bahwa Husein Al Attas adalah Syiah.

41 Responses to Isu Revolusi: Jangan Sampai Pejuang Islam Jadi Tunggangan Syiah Rafidhah!!!

  1. PROFPI berkata:

    Assalamualaikum wr,wb.
    Saya kira para aktvis islam sdh pnya pakem sndri dlm menghdpi syiah rofidhoh..dan sy pkir keberadaan mrka tdk bgtu mengkhwtrkn.salam

  2. Zaenal S'arDjuna berkata:

    Assalamualaikum wr,wb.
    alhamdulillah..
    dari artikel d’atas, tampaklah kekhawatiran yg begitu besar pada diri bapak terhadap berjayanya syiah d’indonesia (khususnya). langkah kongkrit semampunya’pun sgera d’lakukan demi menghadang dan mempersempit tersebarnya ajaran syiah.
    sungguh sangat d’sesalkan bagi saya jika pada hari ini masih saja ada sodara kita yang tidak begitu khawatir atau bahkan tidak khawatir sama sekali terhadap jaya’nya ajaran syah. mudah-mudahan Allah SWT senantiasa melindungi dan menyelamatkan kita semua dari segala macam keburukan-keburukan (termasuk keburukan ajaran syiah). aamiin..
    oh iya bapak, pada no.10 dalam artikel d’atas, terdapat tulisan :

    “(Kita bukan pro “ulil amri” sekuler, tetapi pro Ulil Amri yang tunduk kepada Allah dan Rasul-Nya. Itu sudah menjadi akidah dan pilihan kita. Kalau pro “ulil amri” sekuler, nanti kita akan ikut memikul dosa “ulil amri” seperti itu, karena kita tidak mengingkari kemunkarannya. Intinya, kita pro Ulil Amri sesuai Syariat Islam.)”,

    apakah maksud bapa dari tulisan tsb tidak lain adalah bahwasannya “kita wajib mendengar dan ta’at kpd penguasa d’negri indonesia ini selama dalam hal yang ma’ruf, dan haram mendengar dan ta’at kepadanya dalam hal yang buruk.” apakah ini maksud bapak.??
    ataukah
    “kita melepaskan keta’atan secara mutlak dari penguasa d’negri indonesia sa’at ini dikarenakan mereka sekuler, dan ini merupakan bentuk pengingkaran kita terhadap kemungkaran penguasa sa’at ini”. apakah yang ini maksud bapa.?? atau bagaimana.??

    saya punya sesuatu buat bapa, mudah2an bisa bermanfaat..^_^..
    ini dia :
    1. http://www.youtube.com/watch?v=EdNbld95E5o
    2. http://maulana2008.multiply.com/journal/item/155?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
    3. http://aslibumiayu.wordpress.com/2011/12/14/yayasan-yayasan-agama-syiah-yang-ada-di-indonesia-waspadalah-mereka-siap-meracuni-kaum-muslimin-dengan-racun-syiahnya/

    ..^_^..

  3. abisyakir berkata:

    @ Zaenal…

    Syukran jazakumullah khairan atas komentar dan apresiasi Antum. Adapun soal pertanyaan:

    Apakah maksud bapa dari tulisan tsb tidak lain adalah bahwasannya: “Kita wajib mendengar dan ta’at kpd penguasa d’negri indonesia ini selama dalam hal yang ma’ruf, dan haram mendengar dan ta’at kepadanya dalam hal yang buruk.” Apakah ini maksud bapak.??

    Ataukah…

    “Kita melepaskan keta’atan secara mutlak dari penguasa d’negri indonesia sa’at ini, dikarenakan mereka sekuler, dan ini merupakan bentuk pengingkaran kita terhadap kemungkaran penguasa sa’at ini.” Apakah yang ini maksud bapa.?? Atau bagaimana??

    Respon: Alhamdulillah antum cukup respon, sehingga bisa menarik persoalan ke sudut itu, alhamdulillah. Untuk menjawabnya, perlu penjelasan sedikit panjang, yaitu sebagai berikut:

    1. Kita sering mendengar ada orang berkata, “Kalau mau sehat, banyak minum air putih, kurangi konsumsi gula, olah-raga, istirahat yang cukup, dan konsumsi makanan bergisi.” Tetapi nasehat ini berlaku bagi tubuh yang SEHAT. Bagi penderita gagal ginjal, gangguan jantung, liver, stroke, dll. nasehat itu tidak relevan. Orang-orang yang sakit berat, harus disembuhkan dulu sakitnya, sampai dia sehat/normal. Setelah sehat, baru bisa menerima nasehat tentang kebaikan air putih, olah-raga, istirahat cukup, makanan bergizi, dll.

    2. Singkat kata, kaidah “taat dalam masalah ma’ruf, ingkar dari masalah munkar” itu berlaku bagi tatanan kehidupan yang normal, sesuai Syariat Islam. Kalau dalam tatanan yang “dari sononya” sudah tidak Islami (alias jahiliyah), beda lagi perkaranya.

    3. Sistem pemerintahan yang tidak Islami, atau jahiliyah, atau sekuler, ini adalah perkara yang LEBIH BESAR dari sekedar kemaksiatan seorang pemimpin. Sesuatu disebut ma’shiyat atau jahiliyyah jika ia tidak sesuai tuntunan Syariat Islam. Orang musyrikin Makkah dulu disebut jahiliyah karena ngeyel dengan ajaran hidup nenek-moyangnya, tidak mau menerima ajaran Islam. Hakikat pemerintahan sekuler ialah: “Mengekalkan, melembagakan, melindungi, membuat secara sistematik kehidupan rakyat suatu negara, tidak berdasarkan Syariat Islam.” Jadi, hal ini sangat berbeda dengan perbuatan maksiat seorang pemimpin, atau perintah pemimpin itu kepada bawahannya untuk melakukan suatu perbuatan maksiat. Sistem sekuler ialah sikap jahiliyah (tidak tunduk kepada Syariat Islam) yang bersifat melembaga, menasional, sistematik, massif, dilindungi UU, dibiayai anggaran negara.

    4. Kalau ditanya, bagaimana sikap kita kepada pemimpin? Kalau dia pemimpin di atas sistem Islam, sikap kita ialah: “Tunduk dalam perintahnya yang ma’ruf; dan ingkar atas perintahnya yang munkar.” Sekalipun mereka di atas sistem Islam. Sedangkan kepada pemerintahan sekuler: “Mengingkari pemerintahan sekuler, menunjukkan keburukan-keburukan sistem sekuler, serta mendakwahkan pentingnya menegakkan sistem Islami.”

    5. Lalu bagaimana cara kita berinteraksi dengan pemerintahan sekuler? Kalau ada sisi-sisi manfaat yang bisa diambil oleh Ummat Islam dari mereka, silakan diambil, dengan tetap meyakini bahwa itu adalah sistem sekuler yang tidak Islami. Kalau ada sisi-sisi buruk dari pemerintahan semacam itu, ya harus diingkari dan ditunjukkan keburukannya (selagi memungkinkan dilakukan) sehingga masyarakat semakin tahu keburukan mereka.

    (Hal ini mirip dengan demokrasi. Kadang kita mendapat manfaat dari demokrasi, tetapi bukan karena manfaat itu lalu kita terima demokrasi sebagai sistem yang sesuai Islam. Sering kita lihat madharat-madharat sistem demokrasi, dan hal itu semakin menunjukkan bahwa ia memang hasil buruk dari sistem non Islami).

    Semoga bermanfaat. Mohon maaf atas segala salah dan kekeliruan. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

    AMW.

  4. abisyakir berkata:

    @ ProFPI…

    Wa’alaikumsalam warahamatullah wabarakaatuh. Ya nanti kalau kaum Muslimin sudah diobrak-abrik oleh Rafidhah seperti di Suriah, Libanon, Irak, Yaman, dan lainnya…Anda baru akan ngomong “oh iya ya…ternyata rafidhah bengis juga”. Bisa jadi yang ngomong seperti itu, dia ketika itu sudah berpindah ke “alam lain”, akibat kekejaman Rafidhah. Dia tahu dan sadar, ketika sudah tidak bisa memberi tahu manusia yang hidup. Wal ‘iyadzubillah.

    AMW.

  5. […] [o]. Jangan Sampai Pejuang Islam Jadi Tunggangan Syiah. […]

  6. Ferli berkata:

    Mas Waskito: “Ya nanti kalau kaum Muslimin sudah diobrak-abrik oleh Rafidhah seperti di Suriah, Libanon, Irak, Yaman, dan lainnya…Anda baru akan ngomong “oh iya ya…ternyata rafidhah bengis juga” …

    Mas, apa benar Suriah, Libanon, Irak, Yaman, dan lainnya adalah korban Syiah Rafidhah? Setahu saya, berbagai gejolak dunia terutama di belahan Timur Tengah, disebabkan oleh politik hegemoni Amerika dan Israel.

    Yang jelas: Irak, Libya, adalah penghancuran sebuah bangsa oleh Amerika. Libanon dirusak oleh serangan Israel. Sementara Suriah adalah kasus di mana AS dan Israel melakukan perongrongan atas negara tetangga atau negara yang bersahabat Iran dengan tujuan melumpuhkan kekuatan Iran yang sedang tumbuh, karena Iran dengan Revolusi Islam-nya mereka pandang sebagai ancaman bagi eksistensi Barat.

    Saya mengambil kesimpulan itu berdasarkan berbagai riset dan esai ilmiah tentang politik internasional di http://globalresearch.ca.

    Saya harap Mas Waskito bisa mempertanggungjawabkan pernyataan Anda di atas itu.

  7. Ferli berkata:

    Warga Homs di Suriah adalah korban para teroris/pemberontak Suriah, yang didanai oleh Barat/Eropa/Israel dan sejumlah diktator Arab, terutama Arab Saudi dan Qatar.

    Silakan baca referensi2 ini:

    Pembantaian di Homs dilakukan oleh kelompok teroris yang didukung secara internasional untuk melawan Pemerintahan Suriah (SYRIA:Terrorist Groups Committed Atrocious Massacre in Homs to Elicit International Support against Syrian Government. http://globalresearch.ca/index.php?context=va&aid=29716)

    Salah satu yang membuat kisruh dalam menilai “siapa yang bertanggungjawab dalam kekacauan di Suriah” adalah kebohongan media massa yang saham-sahamnya dikuasai para pemilik modal yang berafiliasi ke Barat (Al-Jazeera, Al Arabiya), dll (MEDIA LIES: Deaths in Syria: Counting them (politically) correctly
    British-based Syrian Observatory of Human Rights (SOHR) Reveals its True Face. http://globalresearch.ca/index.php?context=va&aid=29860).

    Kelompok perlawanan di Suriah, seperti halnya pemberontak di Libya, adalah kakitangan Barat. Dan mereka punya kepentingan supaya Suriah tetap kacau, karenanya tidak heran kalau para pemberontak itu tidak mau memberikan garansi/jaminan bahwa mereka akan melakukan gencatan senjata. Padahal pemerintahan Assad telah bekerjasama dan berkomitmen untuk mendukung rencana 6-poin dari Kofi Annan (SYRIA: THE WINDS OF WAR.
    http://www.globalresearch.ca/index.php?context=va&aid=30247)

  8. syuaibbinsholeh berkata:

    Dilihat dari artikelnya di atas, nahimunkar.com kayaknya pro status quo deh, isu revolusi syiah inikan didasari pada prasangka awal mereka bahwa Habib Rizieq itu Syiah, jadi isu revolusi yang diangkat Habib Rizieq ini nyerempet jauh jadi isu revolusi syiah, lalu dihubung2kan dengan pernyataan Raisul Hukama, lalu dihubung2kan lagi dengan aksi tutup jalan majelis2 para habib yang katanya bisa mengindikasikan situasi kondusif mereka untuk menegakkan imamahnya. Walaupun mungkin saja tapi kan terkesan agak mekso banget. Jangan lupa juga, yang katanya anda sebut sebagai kader syiah Said Aqiel Sirajd, ternyata malah kerjasama dengan BNPT melalui gerakan deradikalisasinya yang pro status quo juga. Jadi sebenernya sikap anda (nahimunkar.com) sebenernya sama dengan sikap petinggi syiah yang nyusup ke NU itu. Jika anda mau berkelit bahwa mungkin saja syiah mau bermain di dua sisi, saya katakan bahkan bukan cuma dua. Mungkin saja syiah juga sedang bermain di sisi anda juga.

    Menurut saya artikel itu (nahimunkar.com) tidak sesuai dengan judulnya ataupun isi dari artikel pak Abisyakir di atas. Saya menangkap tulisan itu intinya punya agenda tersembunyi dengan menyerang Habib Rizieq dan gerakan FUI untuk menggulirkan revolusi, intinya pro status quo. Bisa ditangkap kok gelagatnya gampang banget. Wallahu a’lam.
    CMIIW.

    Mengenai pendamaian aliran2 Islam seperti Maturidi, Asy’ari, Salafi kayaknya susah deh, apalagi kalangan NU mulai menampakkan permusuhannya kepada kalangan wahabbi secara terbuka. Situasinya tidak serumit di Mesir yang kelihatannya “salafi” mulai akur sama musuh bebuyutannya Ikhwan. Gerakan salafi jihadi ala Al-Qaeda juga tidak terlalu kelihatan di sana. Di sini rumit, karena ada juga kalangan tradisional yang memegang teguh prinsip bahwa pemerintah NKRI ini adalah Waliyyul Amri ad-Darury (Pemimpin ‘darurat’).

    Jadi, apa perlu kita panggil taliban ke sini supaya terang dan jelas bahwa revolusi ini bukan revolusi rafidhi? Susah juga soalnya mungkin temen2 salafi bakalan menuduh mereka khawarij juga deh. 😦

    To : Ferli, komen anda bertentangan dengan data2 para mujahidin di sana. Yang bener malah anasir Syiah dari Hizbullah dan Pasdaran (Garda revolusi Iran) yang membantu Pasukan Suriah membantai Kaum Muslimin di sana. Udahlah buat para pendukung Iran, kalo emang Revolusi Iran itu revolusi Islam, udah dari dulu Amerika bonyok, Israel lenyap, Soviet angkat kaki lebih awal dari Afghan. Tapi khomeini malah seperti mengalihkan isu memunggungi para mujahidin Afghan dengan memfatwakan mati Salman Rushdie, seolah2 kalo udah segitu udah menang-an. Dan terbukti, sampe dia mati Si Rushdie gak mati2. Pointnya itu cuma cari popularitas doang.

    Mengenai kebangkitan shafawid modern, jaganlah risau wahai kaum Muslimin! Karena hal itu sudah dinubuwahkan kok. “Kalian akan memerangi bangsa Arab, lalu Allah akan memenangkannya bagi kalian, lalu kalian memerangi PERSIA, lalu Allah akan memenangkannya bagi kalian, lalu kalian memerangi Rum dan Allah memenangkannya untuk kalian, lalu kalian akan memerangi Dajjal dan Allah akan memenangkannya bagi kalian”

    Apakah maksudnya bangsa Arab, Persia dan Rum adalah yang dimaksud peperangan2 Islam terdahulu (Bangsa Arab diperangi oleh Rasulullah dan dilanjutkan Abu Bakar oleh perang Riddahnya dan menang, Persia dibabat dalam perang Qadisiyyah masa Umar Bin Khatab dan menang, Rum (Byzantium) digulung masa Sultan Muhammad Al-Fatih) atau peperangan masa yang akan datang (zaman Al-Mahdi). Bila diasumsikan peperangan yang telah lalu kok jauh amat ya jaraknya dengan pertempuran melawan Dajjal? Bila yang dimaksud pertempuran yang akan datang maka perlu dicocokkan dengan hadis2 lain. Imam Mahdi memerangi Bangsa Arab yang dipimpin Assufyani (Thogut bangsa Arab yang pasukannya ditenggelamkan di Al- Baida), lalu ada nubuwah lain bahwa Umat Islam akan bersekutu dengan Rum memerangi musuh yang sama (Persia?) lalu setelah menang gantian Islam dan Rum yang berperang. Urut2annya hampir sepadan dengan hadis pertama tadi. Baru kemudian melawan Dajjal. CMIIW

    Perlu diluruskan juga kalo salah, berarti bila berasumsi menurut yang kedua, rezim-rezim Arab selama ini telah berbuat benar dengan bersekutu dengan Barat dalam memusuhi Iran, akan tetapi mereka mungkin lupa atau tidak tau, bahwa mereka akan dibabat dulu oleh Al-Mahdi. Wallahu a’lam.

    CMIIW (correct me if i’m wrong) 🙂

  9. Ferli berkata:

    syuaibbinsholeh: “To : Ferli, komen anda bertentangan dengan data2 para mujahidin di sana. Yang bener malah anasir Syiah dari Hizbullah dan Pasdaran (Garda revolusi Iran) yang membantu Pasukan Suriah membantai Kaum Muslimin di sana. ”

    Data2 mana yang Anda maksud? Mujahidin mana yang Anda maksud?

  10. […] “Buku-buku semacam ini memecah belah umat. Kalau pengarang ini merasa bahwa Wahhabi adalah ajaran yang paling benar, silahkan. Dia menamakan dirinya pengikut Salafi atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama istilah Wahhabi. Kalau dia merasa Salafi Wahhabi paling benar, hak dia. Kalau dia merasa paling suci, hak dia. Kalau dia merasa paling lurus, hak dia. Tapi dia tidak punya hak untuk sesat menyesatkan, kafir mengkafirkan sesama umat Islam. Apalagi umat Islam dari kalangan Asy’ari dan Maturidi yang sudah 1200 tahun lebih secara representatif mewakili Ahlussunnah wal Jama’ah. Wahhabi baru lahir kemarin, terus ingin mengkafirkan Asy’ari. Memang selama ini 1000 tahun yang disebut Ahlussunnah itu siapa? 1000 tahun lebih yang disebut Ahlussunnah  itu adalah Asy’ari dan Maturidi. Wahhabi tidak masuk daftar. Baru muncul belakangan, sudah ingin sesat menyesatkan umat Islam yang tidak sepakat dengan mereka. Innalillahi wainailahi rojiun.”(https://abisyakir.wordpress.com/2012/04/12/isu-revolusi-jangan-sampai-pejuang-islam-jadi-tunggangan-s…) […]

  11. herlina siregar berkata:

    saudara abi syakir yg terhormat.
    apa kontribusi anda terhadap islam di indonesia.
    saya bkn orang syiah, tapi pemberitaan anda terlalu tendensius.
    saya sedih membaca berita ini, apakah sebelum berita ini turun anda pernah berinteraksi dgn orang yg anda tulis di atas, spt ustadz husen alatas, joserizal jurnalis, habib rizieq dll minimal anda tinggal selama minimal 3 hari, melihat cara ibadah mereka, dan kehidupan keseharian mereka? karena anda menggunakan sumber berita ttg mereka dari” teman wartawan”, saya akan hormat bila anda menulis artikel ini berdasarkan pengalaman pribadi anda. akan sangat mengecewakan bila yg anda tulis berdasarkan “katanya”, apalagi kalau anda orang yg mengerti agama. berarti anda yg memulai perpecahan umat islam karena tuduhan yg tdk mendasar, setahu saya sbg orang awam bukankah ada yg namanya tabayun? tolong jawab pertanyaan saya ini, biar saya bisa menentukan sikap!

  12. Rusydan berkata:

    saudara abisyakir ini seperti seorang yang keluar dari pertapaan, tidak pernah berinteraksi dengan tokoh2 Islam kemudian membuat tulisan2 yang bersifat memicu perpecahan. Sungguh aneh…kita mohon kepada Allah agar kita semua diberi kelapangan untuk tetap berhusnuzhan kepada sesama muslim…amin

  13. KTHT berkata:

    setuju dengan akh Rusydan…

    (ini komentar ana) , mungkin bisa menjadi masukan yang membangun untuk AMW .. bersikap adil terhadap sesama Muslim (bukan yang sudah jelas-jelas Syi’ah)

    KTHT

  14. Joserizal berkata:

    Saya Joserizal ingin bertemu dg anda Abi Syakir utk klarifikasi. Apakah anda punya waktu? Anda belum pernah bertemu saya, tapi tulisan anda SANGAT BERBISA, berisi virus-virus spt yg dibuat oleh NAMRU..

  15. Ferli berkata:

    Mas Waskito: [“Catatan Editor: Tulisan ini diedit ulang pada Jum’at, 4 Mei 2012. Isi tulisan yang berkaitan dengan Joserizal Jurnalis dan MER-C ditiadakan. Alasannya, ketika saya menghubungi narasumber dan menceritakan pemuatan informasi tersebut, beliau keberatan. Narasumber tidak mau ada pemuatan. Dengan demikian informasi seputar Joserizal dan MER-C ditiadakan. Harap dimaklumi.”]

    Terima kasih atas kesediaan Mas Waskito memperbaiki tulisan ini dengan tidak mencantumkan informasi yang belum/tidak bisa dipertanggungjawabkan validitasnya.

    Akan sangat lebih baik bila hal tsb. dilakukan *sebelum* sebuah tulisan dipublikasikan.

  16. Rusydan berkata:

    Akhirnya suadara abisyakir meralat sendiri tulisannya. Saya hanya berpesan, jangan hanya karena desas-desus, kemudian Anda membuat tulisan yang memfitnah orang. Tulisan anda akan dipertanggungjawabkan di yaumil mahsyar. Seperti kata Al-Qur’an, janganlan kita menimpakan sesuatu kepada suatu kaum karena kebodohan kita, hingga akhirnya menyesal. Sebagai sesama Muslim, saya hanya mengingatkan Anda agar selalu berhati2. Anda tidak dikenal di kalangan aktivis Islam, anda tidak pernah berinteraksi dengan tokoh2 Islam, tapi membuat berita tanpa tabayyun….sungguh keterlaluan.

  17. abisyakir berkata:

    @ Ferli…

    Terima kasih atas kesediaan Mas Waskito memperbaiki tulisan ini dengan tidak mencantumkan informasi yang belum/tidak bisa dipertanggungjawabkan validitasnya. Akan sangat lebih baik bila hal tsb. dilakukan *sebelum* sebuah tulisan dipublikasikan.

    Respon: Sama-sama, terimakasih juga atas apresiasinya. Ya info itu memang ada sumbernya, tapi sandaran saya hanya ke narasumber satu itu. Ada sandaran lain, tapi belum bertemu langsung dengan pihak narasumber, jadi belum meyakinkan. Namun karena narasumber itu enggan dengan pemuatan, ya akhirnya saya kehilangan sandaran yang “satu-satunya” itu. Daripada nanti ada kerugian ke pihak narasumber (juga tentu ke saya sendiri kalau infonya kurang meyakinkan), akhirnya saya anulir informasi tersebut. Terimakasih.

    AMW.

  18. abisyakir berkata:

    @ Rusydan…

    Akhirnya suadara abisyakir meralat sendiri tulisannya.

    Respon: Ya, itu tanggung-jawab saya dalam mengelola media ini. Kalau ada salah-kelirunya, ya otomatis harus diubah. Sebab memang orientasi awal media ini untuk pemberdayaan fikrah generasi muda Muslim, dengan izin Allah.

    Saya hanya berpesan, jangan hanya karena desas-desus, kemudian Anda membuat tulisan yang memfitnah orang. Tulisan anda akan dipertanggungjawabkan di yaumil mahsyar. Seperti kata Al-Qur’an, janganlan kita menimpakan sesuatu kepada suatu kaum karena kebodohan kita, hingga akhirnya menyesal. Sebagai sesama Muslim, saya hanya mengingatkan Anda agar selalu berhati2.

    Respon: Terimakasih atas masukan dan nasehatnya, semoga bisa diambil manfaat dan ibrahnya. Allahumma amin ya Mujibas sa’ilin.


    Anda tidak dikenal di kalangan aktivis Islam, anda tidak pernah berinteraksi dengan tokoh2 Islam, tapi membuat berita tanpa tabayyun….sungguh keterlaluan.

    Respon: Ya sekali lagi terima kasih atas taushiyah-nya, tanpa harus melupakan masalah utama yang dibahas dalam tulisan itu. Syukran jazakumullah khair.

    Ya, ini sudah sejauh tanggung-jawab yang mampu saya pikul. Seharusnya kalangan jurnalis Muslim bisa memberikan informasi yang lebih baik dan akurat. Kalau mereka enggan berbagi informasi, ya itu tanggung-jawab mereka. Kita sudah berlepas tangan. Terimakasih.

    AMW.

  19. marjuki berkata:

    Terima kasih atas informasinya ustadz,

  20. mohammad tayyib berkata:

    terus terang ane mencium aroma wahabi yang sangat kuat dr mulut penulis artikel ini, memang kita (ahlussunnah wal jamaah) hrs selalu waspada dg syiah tapi jgn lupa pula dg si wahabi sunni gadungan. hai orang2 wahabi kau jgn ngaku2 sunni krn kaulah ygbanxk menyembelih ulama’2 sunni dr dulu hingga kini,kaulah yang membid’ahkan dn mengkafirkan serta menghalalkan darah dn harta orang sunni yg berbeda keyakinan kau, kau srigala berbulu domba,musang berbulu ayam,ahlul bid’ah yg ngaku2 sunni, antek israel dan US.

  21. Angga aditya berkata:

    @mohammad tayyib

    Afwan, ana bingung membaca komentar antum…. siapakah wahabi yang antum maksudkan itu ? Sungguh mengerikan sekali perbuatan mereka seperti yang antum katakan… Siapakah mereka ? Bisakah antum menjelaskannya kepada kami ? Siapakah wahabi itu ? jazakumullahi khairan katsiran.

  22. abisyakir berkata:

    @ Mohammad Tayyib…

    terus terang ane mencium aroma wahabi yang sangat kuat dr mulut penulis artikel ini.

    Komentar: Sama dong, saya juga mencium kata-kata berbisa dari mulutmu, kawan. Coba kamu saya tanya: apa definisi wahabi? Coba kamu jelaskan ciri dan batasan wahabi itu apa? Kamu jangan berlagak pilon, kesana kemari bicara wahabi, tapi tidak tahu definisinya.

    memang kita (ahlussunnah wal jamaah) hrs selalu waspada dg syiah tapi jgn lupa pula dg si wahabi sunni gadungan.

    Komentar: Syukurlah kalau kamu mau waspada dengan Syiah. Lalu apa yang kamu sebut “sunni gadungan”? Kamu bisa jelaskan apa maksudnya? Apa ada sunni asli, sunni aspal, sunni imitasi, sunni polyester, sunni katun, atau sunni apa lagi? Kamu ini mulutmu asal bicara, tapi ilmunya nihil. Tidak boleh itu asal tuduh, asal fitnah, tapi ilmu nol. Coba kamu sebut satu saja ucapan ulama Salaf, apa mereka pernah bicara istilah “sunni gadungan” (sunni kadzib)?

    hai orang2 wahabi kau jgn ngaku2 sunni krn kaulah yg banxk menyembelih ulama’2 sunni dr dulu hingga kini,

    Komentar: Sekarang kamu sebutkan apa buktinya orang-orang wahabi telah menyembelihi manusia (para ulama)? Paling kamu akan bilang, “Itu baca buku2nya Syaikh Zaini Dahlan!” Jelas syaikh itu anti wahabi sejak awal, bagaimana dia akan berkata obyektif? Apa dalam kitab-kitab dia disebutkan bukti2 kekejaman wahabi? Tidak. Dia hanya menceritakan kengerian ini dan itu, tanpa bukti, selain kata-kata dia sendiri. Jadi kata-kata dia itu buktinya. Masya Allah.

    Kata kamu, wahabi menyembelihi ulama sunni, dari dulu sampai kini? Coba kamu sebut apa bukti-buktinya, wahai manusia? Kamu ini aneh sekali, ngomong asal fitnah, ngomong semaunya saja, tanpa bukti dan kebenaran. Ingat lho, ahli fitnah itu tempatnya di neraka… “orang-orang yang suka memfitnah orang mukmin laki-laki dan wanita, kemudian mereka tidak bertaubat, bagi mereka adzab jahannam, dan bagi mereka adzab yang membakar.” (Surat Al Buruuj).

    kaulah yang membid’ahkan dn mengkafirkan serta menghalalkan darah dn harta orang sunni yg berbeda keyakinan kau, kau srigala berbulu domba,musang berbulu ayam,ahlul bid’ah yg ngaku2 sunni, antek israel dan US.

    Komentar: Ya terserah kamu deh…kamu hendak melontarkan 1001 macam fitnah ini dan itu, semua kembali ke diri kamu sendiri. Kan setiap orang menanggung dosanya sendiri2. Terserah deh, silakan saja kalau mau mengumbar fitnah tanpa kebenaran; mungkin bisa memang hanya beramal semacam itu.

    Bertaubatlah kawan sebelum segalanya berakhir. Selagi masih ada kehidupan dan nafas, gunakan untuk taubat. Apa yang kamu ucapkan sangat berat timbangannya di sisi Allah. Ada riwayat yang mengatakan: “Kadang seseorang mengucap kata-kata dengan ringan, padahal akibat itu ia terpelanting ke dalam neraka selama 70 tahun.”

    Ya berhati-hatilah, jangan menjadi ahli fitnah. Kalau ada buruk/salahnya wahabi, ya tunjukkan sesuai bukti2, dan berikan nasehat. Kalau ada benarnya, ya jangan dikatakan sebagai keburukan. Bersikap adillah di segala keadaan.

    Admin.

  23. Angga Aditya berkata:

    @abisyakir

    Penjelasan yang baik, ustad… Jazakumullah. Ana memang bingung, dan kadang2 terkesima…kadang2 terperanjat dengan ungkapan2 atau ucapan2 ikhwan2 disekitar kita… Namun ana paham, inilah Propaganda dan Politik Syi’ah…untuk mengalihkan isu Wahabi sesungguhnya…dari Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin Rustum seorang tokoh khawarij dari abad 2 H… ( Inilah Wahabi sesungguhnya ! ) kepada As Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab.. Ulama Rabbani yang pernah dimiliki oleh umat ini… Apalagi setelah muncul buku penuh fitnah dari seorang “Banci Kaleng” si Idhahram itu serta buku2 Zaini A Dahlan, yg merujuk buku mr. hempher..maka istilah “Wahabi” ini di Indonesia begitu santernya…. ( alhamdulillah, ustad telah bantah..) Membaca buku Zaini A Dahlan itu membuat ana tertawa terbahak2 ( sungguh, ustad… ha..ha..) Ana masih ingat cerita si zaini dibukunya itu yang mengatakan bhw Syaikh dan murid2nya mencegat orang2 yang pulang dari ziarah ke makam rasul dan membalikkan kereta mereka…lalu diperintahkan pulang dalam keadaan kereta terbalik dan org2 tsb didalamnya… ha..ha… ana tertawa terbahak2… sambil membayangkan keadaan org2 didalam kereta tsb..yg terbalik kaya’ kalong “nangkring”… ha..ha… dan cerita itu “Tanpa Sanad”..anehnya, buku2 dongeng seperti itu malah dijadikan rujukan oleh sebagian besar kaum muslimin sampai yang ngaku2 ustad atau tokoh agama dinegeri ini…aneh..! Ana berpikir… dimana mereka letakkan Akal Dan Logika mereka..? Padahal, klwlah mereka tahu ( namun sayang, sebagian besar mrk tak mau tahu..) siapa itu Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab, dan membaca kitab2 karangan beliau…tentu sebagian org2 yg awam itu akan paham…dan mengerti ajaran Islam Sesungguhnya…! Barakallahu fiik.

  24. abisyakir berkata:

    @ Angga Aditya…

    Wa iyyakumul jaza’ wa barakah wasi’ah, amin. Syukran atas tambahan komentarnya Akhi. Kalau yang dimaksud kereta disana adalah “kereta api”, di waktu itu belum ada kereta api di jazirah Arab. Di sebuah literatur disebutkan: “The British engineer Richard Trevithick (1771–1833) was the first to build a steam locomotive to run on such wagon-ways (1804)” [insinyur Inggris Richard Trevithic (masa hidup 1771-1833) adalah orang yang pertama membangun lokomotif dengan mesin uap yang berjalan di atas lintasan gerobak pada tahun 1804]. Sementara kalau membaca sejarah, hidup Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab itu antara tahun 1700-1792, atau sekitar itu. Apa mungkin kereta api yang baru muncul di Inggris, sudah dibuat di Jazirah Arab di masa itu?

    Ya begitulah…manusia bermudah-mudah memakan fitnah, hidup di atas fitnah, dan hina karena bergumul dengan fitnah. Nas’alullah al ‘afiyah.

    Admin.

  25. […] sesat menyesatkan umat Islam yang tidak sepakat dengan mereka. Innalillahi wainailahi rojiun.”(https://abisyakir.wordpress.com/2012/04/12/isu-revolusi-jangan-sampai-pejuang-islam-jadi-tunggangan-s…) Bila menurut Riziek buku tersebut cenderung memecah belah umat, menurut komunitas Muslim Sumbar, […]

  26. abi berkata:

    BAEK YG WAHABI ATAU SYIAH ATAU YG LAEN,POKOKNYA YG GK SAMA SEPRTI AJARAN PEMBAWA ISLAM KE TANAH JAWA PARA AULIA YG KAYAKNA SEMUA AHLUL BAIT,SAYA KIRA TERMASUK GENERASI YG GK TAU SEJARAH PLUS GK MENELADANI..!

  27. Si'Ardjuna berkata:

    @..abi

    ya jangan di’kira-kira dong mas… yang pasti-pasti aja.. biar jelas urusannya.. memangnya d’mata mas/abi, manusia atau kaum terbaik yang masih ada dan hidup d’zaman sekarang itu siapa mas.??

  28. jggnj berkata:

    @abisyakir, wahabi ya ? menggiring pecahnya umat. tulisan ente mirip mantan teman sy yg skrng kaya raya krn dpt fulus15 milliar rp dr salah satu yayasan wahabi dr arab saudi , tp mesti nurut apa kata sponsornya. istrinya yg semula tdk berjilbab skrg berhijab ala ninja. yg semula hanya naik motor butut skrg mobil mewah, skrg mendirikan madarasah di daerah cianjur. wah2 hebatnya konspirasi wahabi (islam mustasabiyat),yayasan dr arabsaudi (penyandang dana) dan amrik ( kekuatan senjata).

  29. Si'Ardjuna berkata:

    @.jggnj…

    Wahabi itu apa sih..!?.!

  30. abisyakir berkata:

    @ jggnj…

    Alhamdulillah, kami selama ini mandiri, dengan izin dan pertolongan Allah. Kalau ada sodoran bantuan dari pemerintah negara tertentu, insya Allah cukup dikatakan “jazakumullah”. Karena menjadi Muslim independen itu lebih lapang dan obyektif, insya Allah.

    Admin.

  31. Untung berkata:

    membaca tulisan ini saya ingin ketawa ngakak.. kwak kwk kwk, kenapa? imajinasi terlampau liar: 1. syiah mau mengadak revolusi? Akh, lempar batu sembunyi tangan ni yee.. Siapapun tahu yg anti persatuan dan melakukan tindakan bar bar di negeri tercinta ini adalah wahabi-takfiri-jenggot. 2. Geopolitik dunia memperlihatkan, hanya iran saja dan suriah yg tdk pro amerika, saudi dkk menjadi budak mereka, disediakan pangkalan dg fasilitas lengkap.. 3. Wahabi = ahlussunnah? dr mana rumusnya? Klo pembaca mau menyimak

    pengajian mereka di masjid2, maka penuh dgn pengkafiran dan pemusyrikan. sy tak percy merk tengah mengkafirkan diri sendiri. Jd merk tahu dan sadar itu adalah pengelabuan, supaya lbh kuat syiah dijadikan tameng mrk klo inilah yg seharusnya dimusuhi ahlussunnah. 2. mengidentifikasi habaib dg syiah jlas salah besar. Jangan Benci Habaib trus menggolongkan merk syiah. klo habaib dpt simpati ato dicntai, anda para wahabo shrusya introspeksi, kok kami tdk?

  32. masa_gitu berkata:

    Antara wahabi dan syiah sependek yg saya fahami.
    WAHABI : Demi melihat kondisi umat Islam yg semakin hari semakin terpuruk, syekh Muhammad bin Abdul Wahhab berhipotesa (kalau dikatakan ijtihad nanti dianggap berlebihan oleh yg membenci), bahwa kemunduran itu terjadi disebabkan keislaman kaum muslimin yg cenderung sudah terlalu jauh meninggalkan ajaran yang dipraktekkan di zaman awal (salaf). Maka jalan keluarnya adalah purifikasi (memurnikan kembali ajaran Islam beserta praktek-prakteknya) dan mengutamakan AlQuran dan Sunnah Nabi saw sebagai pedoman. Meluruskan konsepsi tauhid dan membabat habis takhayul, bid’ah dan khurafat yang bisa menjerumuskan umat kepada kesyirikan.
    Walhasil dengan perjuangannya yg disambut oleh keluarga Saud, Hijaz berhasil merevitalisasi pemahaman keIslamannya. Dan sebagai imbalan dari memenuhi ajakan (dakwah) syekh ibnu abdil wahhab, justru dua janji Allah yang diterima.
    Pertama, mereka dijadikan penguasa, berikut dianugerahi kemuliaan mengurus Haramain, dua tempat suci umat Islam, tepat dikala daulah Islamiyah di seluruh dunia menghilang. Kedua, mereka dimakmurkan dan dikaruniai kekayaan berlimpah yg Allah Al Ghany bukakan dari perut bumi. Dan tidak pernah terjadi dalam sejarah umat Islam bahkan umat manusia, Makkah dan Madinah sekaya dan semakmur abad ini.

    SYIAH (rafidhah) : Adapun tentang syiah, saya tidak ingin bicara masalah sejarah, tapi pertanyaan sederhana seputar keyakinannya.
    Seandainya seseorang meyakini akidah syi’ah rafidhah, maka ia pun harus :
    – Membangun keyakinannya di atas KEBENCIAN. karena meskipun mengakunya agama cinta ahlul bayt, akan tetapi kecintaannya itu tentu belum dianggap sempurna apabila dia belum membenci dengan sungguh-sungguh orang-orang yang dikelompokkan ke dalam barisan musuh ahlulbayt menurut versi imam-imam syi’ah.

    – Harus meyakini bahwa Nabi Muhammad saw, sang utusan dan manusia pilihan Tuhan itu, ternyata nasibnya tak jauh beda dari Atilla si manusia barbar bangsa Hun. Yaitu mati diracun oleh istri mudanya.

    – Harus meyakini bahwa manusia pilihan Tuhan, Almusthafa saw nasibnya lebih naas dibanding Julius kaisar Roma, yang dikhianati Brutus kawannya sendiri. Setelah Julius mangkat, yg meneruskan tahta Roma adalah kemenakannya Agustus. Sementara setelah Muhammad saw wafat, anak menantu sekaligus sepupunya harus menunggu tiga suksesor terlebih dahulu, untuk kemudian kehilangan lagi kekuasaannya.

    – Meyakini bahwa ALLAH YANG MAHA KUASA telah memilihkan bagi kekasihNya, manusia-manusia terburuk (para pengkhianat) sebagai sahabat-sahabat seperjuangannya.

    -Meyakini bahwa ALLAH YANG MAHA KUASA telah menikahkan manusia terbaik sepanjang zaman kepada isteri-isteri yang keji.

    – Kalaupun tidak meyakini dua yang terakhir, berarti meyakini bahwa Allah telah LALAI dan KELIRU dalam memilihkan untuk hambaNya yang paling setia.

    – Bersikap suudzhon dan menolak mentah-mentah keikhlasan para sahabat Nabi beserta keutamaan-keutamaan mereka. Padahal para sahabat radhiyallahu’anhum adalah orang-orang yg berjuang berdarah-darah side by side dengan Nabi saw.

    – Tetapi tidak menaruh curiga, dan menolak mentah-mentah motif-motif buruk terhadap Islam dan kaum muslimin yang dilakukan oleh kelompok Ultranasionalis Persia Majusi, bangsa yang berabad-abad menguasai dunia, namun kekuasaanya lenyap dalam sekejap di hadapan mata mereka sendiri disapu barisan kaum Muslimin.

    Apabila seseorang telah menerima dan meyakini konsepsi-konsepsi di atas tentang keyakinan rafidhah (na’udzubillah tsumma na’udzubillah). yang paling masuk akal adalah…dia tidak akan menjadi syi’ah, melainkan menjadi seorang atheis. karena menurut konsepsi di atas, maka :
    – Muhammad saw bukanlah nabi sungguhan yang dipilih Tuhan sungguhan. Hanya Tuhan yang zhalim dan keji yang melakukan hal-hal seperti itu kepada hambaNya yang paling setia.

    – Muhammad saw tak lebih dari seorang petualang yg beruntung sekaligus menyedihkan, yang hanya memikirkan kenikmatan dan keselamatannya sendiri dan lalai terhadap hak anak dan keturunannya.

    – Agama syi’ah tidak lebih baik daripada kristen. Kristen mengatakan keselamatan ada pada jesus. Syi’ah mengatakan keselamatan ada pada Ali (r.a). Bedanya orang kristen percaya jesus adalah tuhan sejak dilahirkan, sementara tidak pernah sekalipun Ali bin Abi Thalib dianggap derajatnya lebih tinggi dibanding Rasulullah saw, terlebih ketika Nabi masih hidup.

    -Seandainya Tuhan Maha kuasa, mengapa dia tidak menjadikan manusia-manusia yang datang kemudian setelah para sahabat radiyallahu’anhum (yaitu manusia-manusia yg merasa gagah melaknat para sahabat dan isteri-isteri nabi) yang katanya pengikut sejati, sebagai pendamping setia Nabi? Kenapa Tuhan hanya menjadikan mereka manusia-manusia pencaci yang hanya bisa meraung-raung meratapi kejadian tragis yang menimpa keluarga Nabi? Tapi anehnya kesedihan yang dipertontonkan itu lebih mirip sebuah perayaan festival yang luar biasa meriahnya. Ataukah jangan-jangan mereka sesungguhnya sedang menyembunyikan kegembiraan dibalik ratapan? karena hari itu DENDAM TELAH TERBALASKAN!

  33. abisyakir berkata:

    @ Masa_gitu…

    Masya Allah, masya Allah, syukran jazakallah khair Akhi atas ulasan, analisa, dan komparasinya. Ya sejatinya kalau bicara tentang Syiah Rafidhah, kita itu seperti menghadapi orang-orang aneh. Keyakinan mereka ya isinya: dendam kesumat! Itu saja. Begitu hebatnya dendam mereka, sampai Sifat-sifat Ilahiyah Allah Ta’ala harus tunduk ke sifat imam-imam Syiah. Intinya, di tangan Syiah manusia itu menyembah imam, bukan menyembah Allah. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik. Sekali lagi jazakallah khair.

    Admin.

  34. abisyakir berkata:

    @ Untung…

    Syiah Rafidhah (Imamiyah) Iran itu benar-benar sedang membuat basis geopolitik yang ingin menghubungkan Iran-Irak-Libanon-Suriah. Maka kalau Suriah berhasil ditaklukkan Ahlus Sunnah, itu akan memotong kekuatan Syiah di Libanon dan Irak. Selanjutnya akan mereduksi kekuatan Syiah di Iran. Jadi sifat Jihad di Suriah sangat urgen, sangat penting. Untuk memotong basis geopolitik Syiah sedunia, termasuk di Indonesia ini.

    Saya tidak suka bicara soal Saudi, meskipun tidak lantas membenci mereka. Saudi bukan ideal, meskipun juga punya banyak kebaikan. Tapi Syariat Islam hidup di Saudi, sementara di Iran syariat yang berlaku ialah akidah-fikih Syiah Imamiyah; intinya mereka menyembah imam-imam Syiah melebihi menyembah Allah Ta’ala. Corak begitu lebih disukai orang kafir dimanapun, daripada yang menegakkan Syariat Islam.

    Pokoknya, bagaimana caranya Jihad Suriah bisa menghancurkan basis Syiah Nusairiyah disana; karena itu akibatnya akan meruntuhkan basis Syiah di Libanon dan Irak. Nanti ujungnya bisa mereduksi Syiah di Iran. Kalau sudah begitu, jejering Syiah di seluruh dunia akan goyah juga.

    Admin.

  35. zulqornain berkata:

    dengan jiwaku yang berada di tangan-NYA
    jangan berdebat dengan mereka yg tidak memiliki Ilmu ya akhi,mereka zindiq..zindiq yang mencaci maki para shahabat ra.dan istri2 nabi

    berdebat tanpa ilmu adalah kebodohan kuadrat.

  36. abisyakir berkata:

    @ Zulqornain…

    Ya kita bersabar, selagi diskusi masih sopan, terkendali. Kalau sudah kelewat batas, kita “amputasi”.

    Admin.

  37. irfan berkata:

    Ustad Waskito, saya suka dengan tulisan dan pernyataan2 antum. Maju terus pantang mundur. Barakallah fik. Salam kenal dari Makassar.

  38. abisyakir berkata:

    @ Irfan…

    Alhamdulillah akhi, syukran jazakumullah. Salam balik dan rahmat untuk saudara-saudara Mukmin di Makassar. Barakallah fikum aidhan jami’an.

    Admin.

  39. heru berkata:

    tampak lidah syetan syi’ah ada di sudut2 bumi..
    tabib2 syi ah,bekas habib,ajaran kejawen di masyarakat jadi alat tabib syi’ah.’alqur an hanya turun di tanah jawa ,karena luar jawa sudah pada taqwa tole,,’kata ustadz-tabib syhi’ah kejawen itu.”alqur an kini tidak asli tole..’,’yang asli hanya mushaf fatimah tole’..tegas sitabib syi’ah.”syech siti jenar itu guru kalian,ikutilah”
    demikian.crita singkat.salam.wr.wb.syi’ah ajaran iblis yahudi

  40. heru berkata:

    syi’ah juga menyusup ke penganut kejawen,dll
    -qur an hanya turun di pulau jawa.
    -qur an asli
    müshaf fatimah.
    -menghina khalifah abu bakar shidik,umar bin khotob,ustman bin affan.
    “koh bisa ya abu bakar shidiq dianggap islam“.
    -slalu memohon makrifat.
    -suka mengkoleksi alat perang kuno: keris,tombak dll.
    pakai pedupan dan sesaji.
    -menganggap sech siti
    jenar adalah syi,ah dan guru makrifat.
    -muridnya kini berhasil tidak melakukan sholat 5 waktu.

  41. teman berkata:

    assalamu’alaikum.

    Sudah beberapa tahun saya tidak membaca blog ini, alhamdulillah Allah beri kesempatan tuk bisa buka lg.

    Tulisan ini alhamdulillah adl tulisan yg menurut saya salah satu yg terbaik di blog AMW, dan Allah telah membuka mata saya lewat tulisan ini.

    Namun sayang, ternyata AMW telah mengedit dan merubah tulisan ini shg isinya menurut saya kurang menggigit spt aslinya.

    Ttg JOSE RIZAL dan MERCnya, disitus sebelah mrk TELAH TERBUKTI kesyiahannya, dan menurut pengamatan kami AMW lah yg pertama kali mempublikasikan mrk shg kami bisa mengawasi mrk.

    Maukah AMW berbaik hati merevisi lg tulisan ini shg spt awalnya.

    terimakasih.

Tinggalkan komentar