AYAT YANG SANGAT PENTING (BAGI PARA PENCARI REZEKI)

April 5, 2017

Dalam Al Qur’an kita sering membaca ayat yang bunyinya begini: “Allohu yabsuthur rizqo li man yasya’u wa yaqdir.” Ayat demikian diulang di beberapa tempat.

Artinya: “Allah meluaskan rezeki bagi SIAPA yang Dia kehendaki, dan Dia membatasi (rezeki itu bagi SIAPA yang Dia kehendaki).”

MULA-MULA… Kita harus meyakini ayat ini. Bahwa Allah hakikatnya PENGATUR REZEKI kita. Harus diyakini, diimani, dan diridhai. (Konsep YIR: Yakin, Iman, Ridha).

Usaha adalah SARANA bukan HAKIKAT

SETELAH YAKIN… Silakan cari jalan-jalan atau sebab-sebab untuk MENJEMPUT REZEKI tersebut. Kata orang bisnis, cari KIAT-KIAT mendapat income. Tentu kemudian laksanakan.

DALAM MANA…kita mencari jalan/sebab datangnya rezeki itu, lakukan sebaik mungkin (IHSAN). Tapi JANGAN DIYAKINI bahwa datangnya rezeki kita SEMATA dari jalan/sebab itu. Jangan. Tetap kembalikan urusan SUMBER REZEKI ke ayat semula, yaitu: Allah Al Bashith Al Qadiir.

KITA bicara USAHA sebatas bicara sebab-sebab saja, bukan MEMASTIKAN bahwa rezeki kita sepenuhnya ada di sana. Sebab kalau kita seperti itu, sebagai ORANG BERIMAN Anda akan dibuat kelelahan. Nas’alullah al ‘afiyah.

BUKAN berarti TIDAK SERIUS usaha, tidak. Kan tadi sudah disebut, berbuat terbaik (IHSAN). Tapi jangan meyakini bahwa usaha itu sebagai hakikat SUMBER REZEKI kita. Sumber rezeki, tetap Allah Ta’ala.

BETAPA banyak rezeki Allah yang diberikan ke kita, melebihi nilai INCOME bulanan kita. Coba berapa nilai SEHAT Anda kalau dihitung secara nominal? Ingat untuk buang air atau keluar keringat saja, bagi yang tidak bisa melakukan; harus operasi dengan biaya besar.

Baca entri selengkapnya »